|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 477/April/2010
- SALAM DARI REDAKSI: Pemuridan dalam Sekolah Minggu
- ARTIKEL 1: Mengapa Membina Murid?
- ARTIKEL 2: Memuridkan Anak-Anak: Panggilan yang Bernilai Tinggi
- MUTIARA GURU
- BAHAN MENGAJAR: Pelajaran Pemuridan: Pertobatan
- WARNET PENA: Ideas Unlimited: Cara Pembelajaran Alkitab yang
Menarik untuk Anak
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI
PEMURIDAN DALAM SEKOLAH MINGGU
Shalom,
Jika sebuah gereja tidak serius dalam melayani generasi masa depan
gereja, bisa dikatakan gereja tersebut sedang dalam kesulitan besar.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa 70% anak-anak mulai jauh dari
Tuhan karena gereja tidak memiliki kedudukan penting dalam hidup
mereka. Apakah saat ini gereja Anda telah memiliki program pelayanan
untuk anak sejak mereka lahir? Apakah Amanat Agung untuk menjadikan
murid seluruh bangsa sudah mencakup pemuridan anak-anak?
Pentingnya pelayanan pemuridan anak-anak mendorong redaksi
mengangkat topik tersebut pada sepanjang bulan April ini. Ketika
Yesus telah bangkit dan akhirnya naik ke surga, dia menyampaikan
Amanat Agung kepada para murid, dan Amanat Agung itu pun berlaku
untuk dijalankan para pelayan anak. Dengan memuridkan anak-anak,
Anda telah melakukan perintah Tuhan. Dalam edisi perdana bulan April
ini Anda akan menyimak artikel-artikel yang akan menjelaskan
pentingnya pelayanan pemuridan, dan juga sebuah bahan mengajar yang
dapat menjadi referensi bagi Anda untuk memuridkan anak-anak.
Selamat memuridkan anak-anak layan Anda!
Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Davida Welni Dana
http://pepak.sabda.org
http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20)
< http://alkitab.sabda.org/?Matius+28:19-20 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL 1
MENGAPA MEMBINA MURID?
"Apakah waktu yang Anda habiskan dalam mempersiapkan khotbah untuk
satu orang sama dengan mempersiapkan khotbah untuk lima ribu orang?
Sejauh manakah kepercayaan Saudara akan potensi seseorang?"
-K. Bruce Miller
Sekurang-kurangnya ada tiga contoh utama dalam Alkitab tentang
membina murid-murid, yaitu pembinaan murid dalam Perjanjian Lama,
pelayanan Yesus secara umum, dan pelayanan Yesus secara pribadi.
Pemuridan dalam Perjanjian Lama
Konsep membagikan kepada orang lain tentang apa yang telah
disampaikan Tuhan kepada kita sudah berusia berabad-abad. Musa
membukakan hati dan hidupnya kepada Yosua, tetapi pendekatan berbagi
tanggung jawab ini tidak berasal dari Musa sendiri. Allah menetapkan
pola pendidikan ini dengan jalan memerintahkan Musa untuk membagi
hidupnya dengan Yosua dalam Ulangan 3:28. "Dan berilah perintah
kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya, sebab dialah yang
akan menyeberang di depan bangsa ini...."
Segala sesuatu yang telah diajarkan Allah kepada Musa, dilimpahkan
pula oleh Musa kepada Yosua, muridnya. Ini berarti Musa menghabiskan
banyak waktu pribadinya bersama Yosua agar Yosua dapat belajar
dengan cara pengamatan dan percakapan. Musa, hamba Allah, menjadi
saluran Tuhan untuk mengembangkan Yosua menjadi seorang hamba Allah.
Mengapa Allah harus memerintahkan Musa untuk melepaskan diri dari
pola pelayanan kepada beribu-ribu orang untuk menjangkau 1 jiwa
saja? Manusia cenderung untuk melihat keperluan orang banyak secara
massal daripada melihat potensi dalam kehidupan satu orang yang
telah diserahkan kepada seluruh kehendak Allah. Seperti yang pernah
dikatakan oleh Sam Shoemaker, "Manusia tidak dibentuk secara
borongan dari massa yang bersifat sedang-sedang saja, tetapi
dibentuk seorang demi seorang." (Sam Shoemaker, Revive The Church
Beginning With Me, New York: Harper Brothers, 1948, h. 112)
Elia juga memunyai murid-murid dalam sebuah sekolah khusus untuk
nabi-nabi muda. Melalui kelompok itulah Allah akan bekerja untuk
mendatangkan kebangunan rohani atau hukuman atas Israel. Di antara
mereka terdapat seorang pemuda, Elisa namanya, yang sehati dengan
dia. Mengherankan sekali, Elisa meminta kepada Elia untuk memberikan
dua bagian dari kuasa Allah. Ia telah menyaksikan mukjizat dan kuasa
Allah yang bekerja melalui lengan Elia yang kuat. Melalui disiplin
dan berbagai visi, Elisa telah belajar untuk meminta perkara-perkara
yang besar dari Allah.
Masih ada contoh-contoh lain dalam Perjanjian Lama mengenai orang
yang menanam hidupnya dalam hidup orang lain: Daud dengan
pahlawan-pahlawannya; para patriark yang mendidik anak-anak mereka;
dan perintah-perintah konkrit kepada para ayah untuk mendidik
anak-anaknya -- yang kemudian anak-anak itu akan akan mendidik
anak-anak mereka juga (lihat Ulangan 4:9 dan 6:6-7). Perhatian pada
hubungan guru murid ini memberikan dasar bagi pelayanan pemuridan
dalam Perjanjian Baru.
Pelayanan Tuhan Yesus kepada Umum
Tuhan Yesus memunyai pelayanan yang luas kepada masyarakat umum,
yang meliputi empat pendekatan pokok.
Yesus Berkhotbah
Orang banyak mendengar tentang kerajaan, tentang penghukuman atas
kemunafikan agama, dan tentang sifat-sifat Allah melalui
khotbah-khotbah Tuhan Yesus. Ia mengungkap hal-hal baru tentang
konsepsi-konsepsi Perjanjian Lama yang terkubur dalam tradisi. Ia
menyatakan kebenaran pokok yang lebih mulia dari konsepsi
mengharapkan keselamatan dengan jalan melakukan hukum Taurat. "Orang
banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat"
(Markus 12:37) ketika Ia berkhotbah dengan kasih dan penuh wibawa.
Yesus Mengajar
Tidak pernah ada orang yang mengajar seperti Dia. Ia mengajar kepada
orang banyak di lereng-lereng bukit dengan pemandangan danau
Galilea kepada kelompok-kelompok di desa-desa, kepada orang seorang
dalam rumahnya, kepada orang yang ingin tahu, dan kepada mereka yang
membaktikan dirinya. Ia menyatakan kebenaran yang murni melalui
perumpamaan-perumpamaan yang menerangi realitas kehidupan. Tidak
mengherankan bahwa Ia menggunakan kesepuluh metode mengajar yang
dicatat oleh sarjana-sarjana modern (F.H. Roberts, Master`s Thesis,
Dallas Seminary, 1955, pages iii -- iv).
Yesus Menyembuhkan
Tidak seorang pun yang meninggalkan Tuhan Yesus tanpa disembuhkan
sama sekali. Pada suatu saat, banyak orang berkumpul di
sekeliling-Nya, "Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia,
karena ada kuasa yang keluar daripada-Nya dan semua orang itu
disembuhkan-Nya" (Lukas 6:19). Dunia tanpa rumah sakit dan asuransi
pengobatan telah menemukan Tabib yang Agung.
Yesus Mengadakan Mukjizat
Orang banyak berkerumun dan menyaksikan ketika Tuhan menyembuhkan
orang kusta, memberikan penglihatan kepada orang buta, memberi makan
orang banyak, dan membangkitkan orang mati. Murid-murid-Nya takjub
ketika Ia meredakan angin ribut. Dalam keheningan setelah angin
ribut diredakan, mereka melihat Yesus berjalan di atas air melalui
kabut menuju perahu mereka.
Menurut sejarah, gereja Kristus telah merangkum semua aspek dalam
pelayanan Kristus kepada umum, tetapi seringkali gereja melalaikan
teladan yang diberikan Kristus dalam pelayanan-Nya kepada orang
seorang.
Pelayanan Yesus kepada Orang Seorang
Yesus juga memunyai pelayanan perseorangan yang strategis, yang
begitu sederhana sehingga diabaikan sebagai suatu prinsip misi
gereja. Kristus membaktikan diri-Nya untuk membina murid-murid yang
akan melipatgandakan berita tentang kehidupan, kematian, dan
kebangkitan-Nya kepada semua bangsa. Ia berkata, "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
(Matius 28:18-20)
Jika kita hendak mengikut seluruh pelayanan Tuhan Yesus, maka gereja
harus memperluas pelayanannya, baik dalam penginjilan maupun dalam
memantapkan orang-orang untuk bertobat. Sewaktu para petobat
bertumbuh, mereka pun harus diajar bagaimana mendidik dan melatih
orang percaya yang nantinya akan menjangkau orang lain juga melalui
proses pelipatgandaan rohani.
Memenangkan jiwa bukan hanya untuk menjadikan murid, tetapi
memenangkan jiwa penting sekali agar murid-murid dapat
melipatgandakan diri mereka dalam kehidupan orang lain. Penginjilan
merupakan mata rantai yang pertama dalam rantai pelipatgandaan
rohani.
Gereja-gereja yang terlalu mengutamakan baptisan dan program gereja,
atau menaruh perhatian yang terlampau besar pada "kualitas
keanggotaan" harus mempertimbangkan kembali perintah Kristus untuk
menjadikan murid-murid. Menyelamatkan jiwa dan membina murid tak
terpisahkan dalam Kitab Suci.
Pemuridan Merupakan Metode yang Dapat Dilaksanakan
Ketika meninjau kembali motivasi saya untuk menjadikan orang lain
murid Tuhan, saya teringat bahwa ada seorang yang memerhatikan saya.
Di samping memberi perhatian yang penuh kasih, ia juga melimpahkan
ke dalam hidup saya segala sesuatu yang telah dipelajarinya dari
Allah. Semuanya ini telah mengubah kehidupan saya. Menjadikan murid
tidak dinilai sebagai sesuatu yang mengagumkan, tidak digolongkan
menurut denominasi; tetapi hasilnya selalu lebih baik dari apa pun
yang telah saya alami selama 30 tahun bekerja dengan orang-orang
lain.
Ada beberapa alasan untuk hal ini.
Pemuridan merupakan salah satu cara yang strategis untuk mendapatkan
suatu pelayanan pribadi yang tidak terbatas. Pelayanan ini dapat
dilakukan kapan saja, oleh siapa saja, di mana saja dan di antara
kelompok umur berapa pun.
Pemuridan merupakan pelayanan yang paling mudah disesuaikan. Tidak
perlu dilakukan dalam kerangka waktu atau susunan organisasi
tertentu, maka orang yang menjadikan murid ini dapat bertindak
dengan sangat fleksibel.
Pemuridan merupakan cara yang paling cepat dan paling terjamin untuk
mengerahkan seluruh tubuh Kristus untuk penginjilan. Tujuan
pemuridan bukan sekadar memperoleh lebih banyak murid, karena
kelompok yang terdiri dari orang-orang yang telah diselamatkan
segera akan mati jika mereka tidak berusaha secara efektif untuk
merembes ke dalam dunia yang terhilang ini. Salah satu cara yang
tercepat untuk meningkatkan baptisan dan memperdalam kualitas
kehidupan orang-orang yang telah dimenangkan bagi Kristus ialah
melalui pemuridan. Menjadikan semua bangsa murid tidak hanya menjadi
hasil penginjilan, tetapi juga suatu sarana untuk menginjili dunia
ini.
Dalam jangka panjang pemuridan memunyai potensi yang lebih besar
untuk menghasilkan buah daripada pelayanan lainnya. Tuhan ingin agar
kita berakar dan dibangun di dalam Dia dan teguh dalam iman (lihat
Kolose 2:7). Ini memerlukan waktu dan perhatian. Menaruh perhatian
pada orang merupakan unsur penting. Tindak lanjut dilakukan oleh
seseorang bukan oleh sesuatu.
Pemuridan akan memperlengkapi gereja setempat dengan
pemimpin-pemimpin awam yang dewasa, yang berpusat pada Kristus dan
firman-Nya. Ada banyak orang yang memenuhi bangku-bangku gereja,
tetapi pekerja hanya sedikit. Pekerja-pekerja merupakan hasil usaha
pemuridan yang dipimpin oleh Roh dalam gereja. Membangun dalam
kehidupan orang lain merupakan rencana Allah untuk mendapatkan
diaken-diaken baru, guru-guru, dan pemimpin gereja lainnya. Imbauan
komisi pencalonan untuk pekerja-pekerja akan menjadi sorak pujian
bagi Allah apabila anggota-anggota gereja melipatgandakan
murid-murid yang serupa Kristus.
Diambil dari:
Nama situs: Indo Lead
Penulis: Robby I. Chandra
Alamat URL: http://lead.sabda.org/mengapa_membina_murid
_____________________________________________________________________
ARTIKEL 2
MEMURIDKAN ANAK-ANAK: PANGGILAN YANG BERNILAI TINGGI
Apakah gereja Anda harus mengemis untuk mendapatkan orang-orang yang
rindu memuridkan anak-anak?
Seharusnya, memuridkan anak-anak dianggap sebagai suatu kehormatan,
sebuah panggilan pelayanan yang tinggi. Sebagai pendeta dalam komisi
pelayanan anak, saya memiliki harapan yang tinggi bagi mereka yang
terlibat dalam pelayanan pemuridan anak-anak, seperti menghadiri
pelatihan-pelatihan sehari, menghadiri pelatihan bulanan, menuliskan
rencana-rencana tentang bagaimana mereka akan melakukan pemuridan
pada setiap anak di luar jam sekolah minggu, melakukan pelayanan
setiap hari Minggu selama 9 bulan, memberikan evaluasi setiap 3
bulan sekali, selalu bersemangat dan siap melayani, menjadi orang
yang mudah tersentuh, mmembagikan pengalaman berjalan bersama Yesus
kepada anak-anak, berbagi kisah ketika kita sedang melewati
masa-masa sulit.
Saya melihat gereja telah menurunkan harapan dari mereka yang
melayani anak-anak. Jadi, jika gereja sendiri tidak memunyai harapan
yang tinggi terhadap para pelayan anak, maka mereka pun tidak akan
memberikan yang terbaik dalam pelayanan mereka. Kita perlu
kepemimpinan yang kuat yang akan menantang orang-orang untuk
bergerak melampaui zona kenyamanan mereka. Kita perlu terus
mengingatkan mereka mengenai Matius 18: 1-14 dan Markus 10:13-16.
Anak-Anak Tahu Jika Mereka Benar-Benar Dihargai
Sebuah negara yang penuh dengan karya seni yang mahal tidak berarti
menghargi anak-anak. Ini adalah semua tentang "Hubungan"! ditambah
"Kebenaran".
Di bawah ini adalah cerita dari pengalaman pribadi saya tentang
bagaimana orang dewasa harus terlibat untuk memuridkan anak-anak.
Orang dewasa yang beriman mengajarkan keterampilan untuk mengatasi
pukulan keras dalam kehidupan. Dengan teladan bagi anak-anak, mereka
membantu anak-anak belajar bagaimana menghadapi ketidakadilan dalam
hidup.
Seorang guru sekolah minggu memutuskan untuk berhenti melayani. Dia
sudah tidak mau lagi melayani! Anak-anak tidak menanggapinya ketika
mengajar dan mereka pun kasar terhadapnya. Dia mengatakan kepada
pendeta komisi pelayan anak bahwa dia tidak tahan lagi dan hari ini
adalah hari Minggu terakhirnya di sekolah minggu.
"Pelajaran apa yang Anda sampaikan pada hari Minggu ini?" tanya
pendeta.
"Bagaimana Tuhan menyertai kita pada masa-masa sulit," jawabnya.
"Hmmm, apakah Allah menolongmu melalui masa-masa sulitmu akhir-akhir
ini?" tanya pendeta.
Guru itu berkata, "Kau tahu Dia telah menolongku. Suami saya
mengajukan gugatan cerai dan saya tidak menginginkan itu. Jika Yesus
tidak menyertai setiap langkah saya, tidak tahu lagi bagaimana saya
bisa bertahan sampai sejauh ini."
Sang pendeta mendorongnya "Ya, katakanlah kepada anak-anak tentang
perjuangan Anda."
"Kepada anak-anak yang rata-rata kelas 3 sekolah dasar? Aku harus
menceritakan kepada mereka mengenai perceraian saya?" tanya guru
tersebut dengan ragu-ragu.
"Ya, katakanlah kepada anak-anak tersebut. Mereka perlu tahu bahwa
Allah menolong setiap orang. Mereka perlu tahu bahwa Anda adalah
orang yang nyata dengan masalah nyata dan Allah menolong Anda untuk
melewati setiap permasalahan yang ada."
Pada hari Minggu berikutnya, ketika pendeta memasuki ruangan sekolah
minggu, guru sekolah minggu tersebut menemuinya. Terlihat dia baru
saja menangis dan maskaranya luntur sehingga menodai wajahnya.
"Anda tidak akan percaya apa yang terjadi hari ini," katanya penuh
semangat.
"Katakanlah!" desak pendeta.
"Yah, aku memberitahu mereka tentang perceraianku. Aku mulai
menangis dan mereka juga menangis bersamaku. Aku memberitahu mereka
tentang bagaimana Allah telah sangat membantuku. Kemudian, satu per
satu, masing-masing menceritakan tentang sebuah tragedi dalam hidup
mereka sendiri. Kita semua menangis dengan satu sama lain. Ini
adalah pagi yang terindah yang pernah saya miliki."
Orang Dewasa yang Beriman dapat Mengidentifikasi Kebutuhan
Dengan menjadi terbuka, guru sekolah mingu tersebut memberikan izin
kepada murid-muridnya untuk terbuka pula. Dia mendengar cerita
tentang rumah yang berantakan, keluarga membutuhkan dukungan dan
dorongan, dan anak-anak perlu tahu bahwa Allah dapat memenuhi semua
kebutuhan mereka.
Memenuhi kebutuhan tidak berarti segalanya akan membaik. Artinya
adalah bagaimana mereka bisa merasakan dan melihat nyata penyertaan
Yesus serta pengetahuan bahwa ada tujuan dalam setiap rasa sakit
yang harus mereka lalui. Hal ini dapat menjadi kekuatan untuk terus
bertahan ketika Anda pikir tidak dapat memuridkan anak-anak.
Anak-anak pun perlu memahami kebenaran ini, yaitu kebenaran bahwa
jika Anda datang kepada Yesus, hidup Anda akan tetap indah.
(t/Davida)
Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Nama situs: Child Discipleship
Judul artikel asli: Child Discipleship: A High Calling
Penulis: Wanda Parker
Alamat URL: http://www.childdiscipleship.net/uncategorized/child-discipleship-a-high-calling
____________________________________________________________________
MUTIARA GURU
Dengan memuridkan anak-anak, kita pun telah menjadi pelaku
Amanat Agung Tuhan Yesus.
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR
PELAJARAN PEMURIDAN: PERTOBATAN
Konsep:
Ketika Yesus memulai pelayanan-Nya di bumi, tema-Nya adalah
"bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat". Konsep pertobatan
merupakan tema yang menjadi inti dari Alkitab. Semua orang
diberitahu untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan.
Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk berkhotbah, mengajar dan
menyembuhkan, ada begitu banyak mukjizat yang terjadi. Yesus
memberitahu kita bahwa salah satu tujuan dari mukjizat-mukjizat
tersebut adalah agar orang-orang bertobat. Lukas 10:13 -- celakalah
orang-orang Betsaida karena mukjizat tidak membuat mereka bertobat.
Dia menyatakan bahwa orang-orang di Sidon akan sudah bertobat dengan
mengenakan kain kabung dan abu jika hal yang sama terjadi pada
mereka waktu itu.
Ketika Petrus menyampaikan khotbahnya yang penuh urapan pada hari
Pentakosta, orang-orang berteriak "Apa yang harus kami lakukan
supaya selamat?" (Sangat menakjubkan memiliki pengurapan semacam itu
sekarang saat kita belajar) Petrus menjawab dengan berkata,
"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis." (Kis 2:38) Paulus
mengangkat tema yang sama dalam Kisah 17:30 dengan hanya berkata
semua orang harus bertobat. Saya yakin bahwa "semua" itu termasuk
Anda dan saya. Dalam Ibrani 6:1, penulis menyebut pertobatan sebagai
doktrin yang fundamental.
Dalam Ibrani 12:17, saat kehidupan Esau dibicarakan, firman Tuhan
mengatakan bahwa Esau tidak dapat menemukan cara untuk mengubah
pikirannya dan bertobat, meskipun dia bersedih hati dan berusaha.
Aku tidak mau hatiku menjadi bebal dan tidak peka dengan Roh Kudus
saat Dia menginsyafkanku akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Aku
mau dengan cepat berbalik dari semua yang mencemarkan roh, jiwa, dan
tubuhku. Aku ingin bertobat.
Definisi Istilah:
Nacham (Ibrani): bertobat; menghela napas, bernapas dalam-dalam,
menyesal. Kejadian 6:6, Keluaran 13:17, Ayub 42:6, Yunus 3:10.
Shuwb (Ibrani): bertobat; berbalik kembali. 1 Raja-raja 8:47,
Yehezkiel 14:6.
Nichum (Ibrani): bertobat; berbelas kasihan, menghibur
hati, menyesal dalam arti yang baik. Hosea 11:8.
Metamelomai (Yunani): bertobat; menyesali akibat dosa bukan
penyebabnya, yang menjadi perhatian. Matius 27:3, 2 Korintus 7:8.
Metanoia (Yunani): bertobat; perubahan pikiran dan sikap yang benar
terhadap dosa dan penyebabnya, bukan hanya akibatnya, tapi juga
kesalahan. Matius 3:8, Matius 3:11, Matius 9:13, Lukas 24:47.
Ametameletos (Yunani): bertobat; tidak dapat dibatalkan, tidak bisa
ditarik kembali. Roma 11:29, 2 Korintus 7:10.
Metanoeo (Yunani): bertobat. Berasal dari kata "metai" -- "setelah"
dan "noe" -- "berpikir". Pertobatan adalah suatu keputusan yang
menghasilkan perubahan pikiran yang berbalik menuntun pada perubahan
tujuan dan tindakan. Merubah sikap terhadap dosa, berpikir dengan
cara yang berbeda.
Pertobatan meliputi tiga hal: penyangkalan diri dan perubahan,
penundukan diri dan kerelaan untuk diajar, dan kerelaan untuk terus
dibentuk.
1. Kembalilah kepada-Nya saat kita mendengar panggilan keselamatan,
meninggalkan dosa kita dan berbalik dari dosa dan mengikut
Kristus. Kisah Para Rasul 3:19.
2. Tidak ada pertumbuhan tanpa ketaatan kepada firman dan seperti
seorang anak yang memerlukan didikan firman. Yakobus 1:21-25.
3. Tidak ada buah tanpa kemauan untuk menerima perbaikan dan
pimpinan Roh Kudus. Efesus 5:30.
Aplikasi Firman:
Gunakan Alkitab online untuk melihat ayat-ayat ini.
2 Raja-raja 22:19, 2 Tawarikh 7:14, Ezra 10:1, Yesaya 55:7,
Yeremia 2:30, Yeremia 3:12, Yehezkiel 18: 19-32, Hosea 14:2,
Yoel 2:12, Yoel 2:13, Amos 4:9, Yunus 3:6-9, Zefanya 3:7,
Markus 1:14, Markus 2:17, Markus 6:12, Matius 11:20, Matius 12:41,
Matius 3:11, Matius 3:2, Matius 3:8, Matius 4:17, Matius 9:13,
Lukas 13:3, Lukas 13:5, Lukas 15:10, Lukas 15:11-32, Lukas 15:7,
Lukas 16:30, Lukas 17:3, Lukas 17:4, Lukas 18:13, Lukas 24:47,
Lukas 3:3,, Kisah 11:18, Kisah 17:30, Kisah 20:20-21, Kisah 26:20,
Kisah 2:38, Kisah 3:19, Kisah 8:22, 2 Korintus 7:9-10, 2 Timotius
2:25, Ibrani 12:17, 2 Petrus 3:9, Wahyu 16:9, Wahyu 2:16- 22,
Wahyu 9:20.
Kesimpulan:
Ide pokok yang harus kita ingat adalah Tuhan selalu menghendaki kita
untuk datang kepada-Nya sehingga Dia bisa dekat dengan kita (Yakobus
4:8). Hati Bapa selalu melekat dengan kita dan diberikan untuk
memberkati kita. Bapa kita sangat mengasihi kita sehingga Dia selalu
memberi jalan kepada kita untuk kembali. (2 Samuel 14:14, Hosea
14:4) Saat kita jatuh dan Roh Kudus mengingatkan hati kita, kita
harus segera berlari kepada Tuhan dan mengaplikasikan 1 Yohanes 1:9
untuk segera kembali kepada hubungan kita. Pertobatan adalah sebuah
keputusan, bukan perasaan. Jika aku memahaminya, secara sederhana
ini adalah suatu tindakan sukarelaku untuk berserah kepada kehendak
Tuhan. Dulu aku sudah membuat keputusan dan bertindak, kemudian
kuasa Tuhan turun untuk menolongku berjalan kembali ke jalan yang
seharusnya aku ada. Ingatlah bahwa Roh Kudus adalah Penolong bukan
Pelaku!
Tindakan:
Mintalah Roh Kudus untuk mengingatkanmu pada setiap aspek
kehidupanmu bahwa kamu harus bertobat dan kembali. Berdoalah dan
mintalah ampunan Tuhan karena kamu percaya pada hal-hal yang salah
dan nyatakan bahwa kamu mau berhubungan kembali dengan Tuhan dan
percaya kepada-Nya. Bersyukurlah kepada Tuhan untuk kekuatan yang
diberikan untuk berdiri teguh melawan serangan Iblis, dan nyatakan
bahwa kamu akan tetap berjalan di jalan yang Tuhan tetapkan untukmu.
Teruslah bersyukur kepada Tuhan atas pengampunan-Nya sampai
perasaanmu tertuju pada-Nya.
Kristus telah menumpahkan darah-Nya sehingga hatiku disunatkan dan
mewarisi kuasa ciptaan baru yang menuntunku kepada kualitas hidup
baru yang disebut "hidup kekal".
"Teruslah alami transformasi hidup dengan firman Tuhan dan kuasa Roh
Kudus. Kemenangan dan kemerdekaan sudah menjadi milik kita dalam
Kristus Yesus! Inilah jalan hidup kita yang diberkati sampai kita
bersama dengan Yesus Kristus selamanya!" (t/Setya)
Diambil dan diterjemahkan dari:
Nama situs: Heartland Church Brownwood Texas
Penulis: Pdt. Ken Smith
Alamat URL: http://www.heartland-church.org/Disciple%20Lessons/Repentance.htm
_____________________________________________________________________
WARNET PENA
IDEAS UNLIMITED: CARA PEMBELAJARAN ALKITAB YANG MENARIK BAGI ANAK
http://childrensministryideasunlimited.blogspot.com
Dunia anak-anak adalah dunia yang penuh permainan dan keceriaan.
Jadikan anak layan Anda lebih kreatif dan antusias dalam mempelajari
cerita-cerita di Alkitab. Kunjungi situs Ideas Unlimited dan
dapatkan aneka kreativitas dan permainan anak yang menarik dalam
mempelajari cerita Alkitab.
Bahan yang tersedia ditulis dalam bahasa Inggris namun dapat menjadi
inspirasi berharga bagi Anda saat mengajar sekolah minggu. Berbagai
kreasi untuk mengajari dapat Anda temukan di sini, seperti permainan
berupa panggung boneka (Puppet Scripts - Puppet Resources), boneka
tangan, ketrampilan tangan (Jonah & Whale Craft Activity), dan
pembelajaran cerita Alkitab yang interaktif untuk anak layan Anda,
seperti Interactive Bible Story: A Boy and His Lunch. Pola
pengajaran bagi anak di sekolah minggu sedapat mungkin tidak
menjadikan anak layan Anda menjadi pasif. Namun kreativitas anak
layan Anda juga perlu dilatih untuk kecerdasan dan tujuan Anda dalam
memperkenalkan cerita Alkitab pun dapat tercapai. Harapan kami Anda
dapat menjadi lebih kreatif dalam melayani anak layan Anda dan
mereka pun dapat semakin bertumbuh serta menjadi lebih cerdas.
Selamat mencoba! (STL)
_____________________________________________________________________
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org
Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org
Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Kontributor: Shanti Titik Lestari
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________ 
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|