|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 482/Mei/2010
- SALAM DARI REDAKSI: Pelayan Pelaku Firman
- ARTIKEL 1: Menjadi Pelaku Firman
- ARTIKEL 2: Yesus Bertindak Sesuai Firman Allah
- MUTIARA GURU
- BAHAN MENGAJAR: Firman Allah dalam Hati Saya
- SUA PELAYAN ANAK: Facebook e-BinaAnak: Tindakan Guru Ketika
Anak-Anak Sedang Berdoa
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI
PELAYAN YANG MENJADI PELAKU FIRMAN
Apakah tujuan Anda melayani anak-anak? Mungkin salah satunya adalah
untuk mengajarkan kebenaran firman Tuhan kepada anak-anak. Pastinya
Anda rindu anak-anak yang Anda layani menjadi para pelaku firman,
bukan? Jika sebagai guru Anda memiliki kerinduan tersebut, pastinya
Anda pun memiliki kerinduan yang sama untuk hidup Anda. Setiap hamba
Tuhan yang bertumbuh dewasa secara rohani, pasti bertambah dewasa
pula dalam menaati firman Tuhan, tidak hanya menjadi pendengar,
namun menjadi pelaku firman pula.
Artikel-artikel yang kami sajikan dalam edisi e-BinaAnak 482 ini
kiranya dapat menolong Anda untuk semakin memiliki kerinduan untuk
mencapai kedewasaan rohani sehubungan dengan ketaatan akan firman
Tuhan. Mari, ajarkan pula kepada anak-anak layan Anda indahnya hidup
dalam kebenaran firman Tuhan, sehingga mereka tidak mudah
terombang-ambing oleh rupa-rupa pengajaran yang dapat menyesatkan
mereka. Selamat melayani.
Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Davida Welni Dana
http://pepak.sabda.org
http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman
dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian
kamu menipu diri sendiri." (Yakobus 1:22)
< http://alkitab.sabda.org/?Yakobus+1:22 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL 1
MENJADI PELAKU FIRMAN
Perkataan Yesus ketika mengajar selalu sederhana dan mudah mengerti.
Dia mengajar dengan penuh kasih dan wibawa sehingga orang-orang pun
takjub kepada-Nya. Dalam Matius 7:24-27, kita mendapatkan bahwa
Yesus berbicara tentang rumah yang dibangun di atas fondasi yang
terbuat dari batu dan pasir.
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia
sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas
batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin
melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di
atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan
tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang
mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan
datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah
rumah itu dan hebatlah kerusakannya." (Matius 7:24-27)
Ada beberapa butir penting yang bisa kita peroleh dari perkataan
Tuhan kita.
1. Ada dua jenis orang, yang satu mendengar dan menjadi pelaku
firman dan yang lain hanya menjadi pendengar firman.
2. Kita bisa langsung mengerti dan membayangkan apa yang akan
terjadi bila rumah dibangun di atas batu dan pasir. Cara Yesus
yang unik dalam mengajar dengan menggunakan contoh dari alam
membuat kita takjub dan perkataan-Nya itu menembus hati kita yang
terdalam.
3. Kita tidak bisa berdalih dan mencari-cari alasan akan
perkataan-Nya. Karena begitu sederhana dan mudah dimengerti.
Tuhan menginginkan kita untuk belajar dan membaca firman-Nya. Tuhan
menginginkan kita untuk menjadi pelaku firman-Nya. Sangat mudah
hanya untuk menjadi pendengar. Berapa banyak dari kita yang memilih
mengesampingkan firman Tuhan karena tuntutan pergaulan dan hubungan
kita dengan orang lain? Berapa banyak dari kita lebih memilih
menyenangkan orang lain daripada memilih untuk tetap memegang teguh
firman Tuhan? Berapa banyak dari kita yang memilih mengesampingkan
firman Tuhan karena kita takut dibilang sok suci, pendeta, dsb..
Camkan ini baik-baik, ketika kita melakukannya, kita akan seperti
rumah yang dibangun di atas pasir. Ketika hujan, banjir, dan angin
datang menerpa, kita akan merasa kehilangan sesuatu. Apa itu?
Kekuatan dan pengharapan dari Tuhan. Damai sejahtera dan
penghiburan-Nya. Setiap masalah yang datang itu tidak lagi diatasi
dengan kekuatan yang dari Tuhan tapi diatasi dengan kekuatan
sendiri. Akibatnya? Perasaan bersalah dan mengasihani diri sendiri
menjadi sarapan setiap hari. "Kita menjadi lelah", hati kita
menjerit.
Iblis senang dengan orang-orang yang hanya menjadi pendengar.
Bukanlah masalah baginya untuk menghadapi orang-orang yang tahu
banyak firman Tuhan. Bukan masalah pula baginya untuk menghadapi
orang-orang yang ahli Alkitab. Yang menjadi masalah baginya dan
musuh terbesarnya adalah hamba-hamba yang setia dan melakukan firman
Tuhan.
Melakukan firman Tuhan membuat kita yakin dan percaya bahwa Tuhan
akan membantu kita melalui setiap banjir dan angin yang datang
melanda hidup kita. Berkat-berkat rohani mengalir memenuhi hati dan
pikiran kita. Damai, sukacita dan pengharapan yang dari Tuhan adalah
bagian kita. Hari-hari akan kita lalui dengan indah bila kita
melakukan firman Tuhan. Walaupun banjir dan badai melanda, hati kita
akan berkata, "Tuhan adalah kekuatanku. Bersama Dia aku tidak akan
goyah. Aku akan terbang tinggi bagai rajawali melakukan perbuatan
yang besar dan melayang tinggi dalam kemuliaan-Nya. Biar bumi
bergoncang dan badai menerpa, aku akan terbang tinggi bersama Dia".
Melakukan firman Tuhan adalah kehendak Tuhan bagi kita. Melakukan
firman Tuhan bukanlah kewajiban. Melakukan firman Tuhan adalah wujud
cinta dan kasih kita kepada Dia. Kita harus berdiri menjadi orang
yang tangguh dan hidup di dalam firman Tuhan, di mana pun kita
berada.
Tidakkah kita bangga memiliki Allah yang hidup? Tidakkah kita bangga
memiliki seorang Bapa yang sangat peduli kepada kita? Tidakkah kita
bangga memiliki Allah yang baik dan setia? Lakukan firman-Nya,
jangan andalkan kekuatanmu sendiri tapi izinkan Dia bekerja dan
memampukanmu melakukan firman-Nya.
"Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau
kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku
mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah
seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi
barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah
sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada
di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia,
ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."
(1 Yohanes 2:3-6)
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: UnitedFool.com
Penulis: Riel
Alamat URL: http://www.unitedfool.com/2009/10/28/pelaku-firman-tuhan
______________________________________________________________________
ARTIKEL 2
YESUS BERTINDAK SESUAI FIRMAN ALLAH
Yang terutama, Yesus memercayai, menaati, dan sering mengutip firman
Allah.
Yesus Memercayai Firman Allah
Kita menyaksikan bahwa Yesus memercayai firman Allah dan memakai
firman Allah sebagai pemahaman akan misi-Nya ke dunia. Ketika di
dalam penjara Yohanes mendengar kabar tentang apa yang dilakukan
Yesus, dia mengirim beberapa murid-muridnya untuk bertanya kepada
Yesus, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan
orang lain?" Yesus menjawab dengan kata-kata yang sangat mirip
dengan Yesaya 35:3: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang
kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh
berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang
mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik."
(Matius 11:4b-5) Pandangan yang sama diucapkan dalam khotbah-Nya di
Nazaret. Di sana, dia mengatakan bahwa Yesaya 61:1-3 digenapi dalam
misi-Nya untuk memberitakan kabar baik, menyembuhkan, dan menebus.
Yesus menunjukkan iman-Nya kepada pengajaran Perjanjian Lama tentang
pengorbanan. Di taman Getsemani, ketika para prajurit datang dan
Petrus mencoba membela Yesus dengan pedang, Yesus justru menegurnya
dan berkata, "Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada
Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan
malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang
tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi
demikian? .... Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada
tertulis dalam kitab nabi-nabi." (Matius 26:53, 54, 56a) Dia pasti
merenungkan nubuatan Yesaya 53. Dalam pasal tersebut Mesias
digambarkan sebagai sosok yang memikul dosa. Dia memercayai
nabi-nabi; Dia percaya bahwa perkataan-perkataan mereka akan
digenapi di dalam-Nya.
Yesus Menaati Firman Allah
Yesus memercayai firman Allah dan menaati-Nya. Dia tidak mengabaikan
perkataan-perkataan firman Allah walaupun Dia adalah Firman yang
Hidup. Firman yang Hidup dan firman yang tertulis tidak bertentangan
satu sama lain -- Allah memberikan kita keduanya. Di hadapan para
pengecam yang paling dingin, Yesus menantang, "Siapakah di antaramu
yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?" (Yohanes 8:46a) Jika
mereka menemukan kesalahannya melanggar firman Allah, maka mereka
akan menunjukkannya. Akan tetapi, Dia telah menyebutkan dengan jelas
bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan firman Allah, melainkan
untuk menggenapinya. Ketika dia menghadapi iblis di padang gurun,
Dia mengutip firman Allah, bukan hanya sebagai senjata melawan
iblis, tetapi sebagai perintah bagi diri-Nya sendiri. Dia tidak bisa
menyerah pada Iblis tanpa menyangkal Allah. Jika Dia berusaha hidup
dengan roti saja, Dia menyangkal firman Allah. Penyembahan kepada
iblis adalah penghinaan terhadap Allah. Yesus tidak dapat melanggar
perintah-perintah Allah. Firman Allah adalah hukum bagi-Nya.
Yesus Mengutip Firman Allah
Yesus mengutip firman Allah sebagai solusi atas segala masalah; ini
menunjukkan rasa hormat-Nya kepada firman Allah dan menunjukkan
kepastian yang Dia lihat dalam tulisan-tulisan yang diwahyukan ini.
Ketika dia menjawab orang-orang Saduki tentang wanita yang telah
tujuh kali menjadi janda, Dia mengutip Keluaran 3:6, "Akulah ...
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub". Dari ayat inilah Dia
menyimpulkan di Markus 12:26-27, "Ia bukanlah Allah orang mati,
melainkan Allah orang hidup".
Perumpamaan kebun anggur dalam Markus 12 tampaknya diambil dari
gambaran kebun anggur dalam Yesaya 5. Orang-orang Saduki menolak
otoritas Yohanes. Mereka menolak Yesus, dan Dia mengingatkan mereka
melalui perumpamaan tentang ratapan dalam Yesaya, "Sebab kebun
anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah
tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada
kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran." (Yesaya
5:7)
Dalam seluruh Injil terdapat banyak asal yang menunjukkan bahwa
Yesus memakai Perjanjian Lama sebagai jawaban-jawaban-Nya atas
pertanyaan-pertanyaan, penjelasan atas tindakan-Nya, dan tindakan
yang lain, serta sebagai bimbingan pribadi-Nya. (t/Uly)
Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Judul artikel asli: What Jesus Taught About The Bible: How Jesus
Acted With Respect To The Bible
Judul buku: What Jesus Thaught
Penulis: George Alder
Penerbit: Standard Publishing, Ohio, USA
Halaman: 18 -- 19
____________________________________________________________________
MUTIARA GURU
Memahami Kitab Suci membuat kita bertanggung jawab
untuk menerapkan kebenaran-Nya dalam tindakan. -- MRD
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR
FIRMAN ALLAH DALAM HATI SAYA
Persiapan:
Tunjukkan gambar-gambar berikut pada saat yang tepat: sebuah poster
dengan gambar makanan pokok dan sebuah gambar hati bertuliskan
Mazmur 119:11.
Nyanyian bersama:
Baca Kitab Suci, Doa Tiap Hari
Cerita:
Sebagaimana tubuh kita membutuhkan makanan yang bergizi agar menjadi
sehat dan kuat, demikian pula kita memerlukan makanan yang baik bagi
jiwa kita. Kita akan bertumbuh menjadi orang Kristen yang lebih kuat
dengan membaca firman Allah dan menyimpannya di dalam hati kita.
Bagaimana caranya kita dapat menyimpan firman Allah itu di dalam
hati kita? Dengan menghafalkannya. Setiap kali kalian menghafal
sebuah ayat Alkitab, kalian sudah menyimpan sebagian firman Allah di
dalam hati kalian.
Membaca firman Allah dan menyimpannya di dalam hati akan menolong
kita untuk tidak berbuat dosa. Dengarkan ayat Alkitab ini, "Dalam
hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap
Engkau." (Mazmur 119:11) Hal ini berarti bahwa jika kita menghafal
ayat Alkitab, maka ayat-ayat itu sudah ada di hati kita pada waktu
kita membutuhkannya.
Akan tetapi, sangatlah penting bahwa kita tidak saja membaca dan
mengetahui apa yang dikatakan Alkitab, tetapi juga menaatinya.
Apakah kalian ingat akan cerita Alkitab mengenai 2 orang yang
membangun rumah mereka?
Yesus mengisahkan cerita ini dalam Matius 7:24-29. Cerita itu
mengenai 2 orang yang masing-masing membangun rumah baru. Seorang
dengan bijaksana membangunnya di atas batu karang yang kuat. Tetapi
orang yang lain itu bodoh karena ia mendirikan rumahnya di atas
pasir. Kedua rumah kelihatan kokoh sampai datang badai. Langit
mendung dan angin mulai meniup dengan kencang. Apakah rumah-rumah
yang baru didirikan itu dapat bertahan dalam badai itu?
Marilah kita lihat rumah orang yang bijaksana itu. Rumahnya masih
berdiri dengan kokoh di atas batu karang. Tetapi bagaimana dengan
rumah yang di atas pasir? Keadaannya tidak begitu baik. Ketika hujan
terus-menerus, pasirnya mulai berpindah dan bergeser. Dalam waktu
yang singkat malapetaka pun terjadi! Rumah orang bodoh itu hancur
dan roboh di dalam badai!
Yesus mengatakan bahwa orang yang mendengar firman Allah dan
melakukan apa yang dikatakan dalam firman tersebut, ia seperti orang
yang bijaksana itu. Ketika kesusahan datang dan keadaan memburuk
maka orang ini dapat bertahan di dalam Allah. Tetapi Yesus berkata
bahwa orang yang mendengar firman Allah dan tidak menaatinya adalah
seperti orang bodoh itu. Waktu kesusahan datang ia akan jatuh. Ia
tak dapat bertahan bagi Yesus.
Saya yakin bahwa kita semua lebih suka menjadi bijaksana daripada
bodoh. Kita ingin mengetahui apa yang dikatakan oleh Alkitab dan
kita ingin menaatinya. Tetapi kita membutuhkan seseorang untuk
membantu kita. Kita memerlukan bantuan Allah untuk melakukan apa
yang dikatakan Alkitab.
Bagaimana kita dapat memperoleh bantuan-Nya ini? Hanya dengan
meminta kepada-Nya. Dia senang jika kita berdoa kepada-Nya. Ia
sangat mengasihi kita dan ingin menolong kita setiap hari.
Diambil dari:
Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2
Penyusun: Badan Pembina Departemen Sekolah Minggu Gereja
Sidang-Sidang Jemaat Allah
Penerbit: Gandum Mas, Malang 1996
Halaman: 11 -- 12
______________________________________________________________________
SUA PELAYAN ANAK
FACEBOOK E-BINAANAK: TINDAKAN GURU KETIKA ANAK-ANAK SEDANG BERDOA
Dinding Facebook e-BinaAnak 19 April 2010:
Dalam kelas sekolah minggu, jika anak-anak diajak untuk berdoa
bersama oleh pemimpin ibadah, sebagai pendamping, apa yang Anda
lakukan pada saat doa tersebut?
Komentar:
Tresia Areulia Junita:
Ikut berdoa agar bisa menjadi contoh yang baik :) Pasti mereka akan
mengikuti kita :)
e-BinaAnak:
Kalau ada anak-anak yang suka ngintip-ngintip atau bahkan mengganggu
temannya saat semua guru "sedang tutup mata", bagaimana?
Tresia Areulia Junita:
Hmm kalau begitu, guru pendampingnya harus lebih dari satu. Ada yang
benar-benar ikut berdoa, ada juga yang memerhatikan anak-anak,
menyuruh untuk tetap tenang :)
Asep Pur:
Weleh-weleh ... berdoa, supaya anak-anak ikut.
Meilania Chen:
Ya ikut BERDOA ... kan kita sedang mengajak dan mengajarkan pada
anak untuk beribadah -- bukan jadi "polisi" :-)
Pbudi Hastuti:
Kami biasanya 1 orang pimpin doa, tutup mata bersungguh-sungguh.
Yang mendampingi berdoa sambil merangkul anak-anak yang usil.
Begitulah anak-anak, meski usil selalu bikin kangen.
Leo Tirtayadi:
Setuju sama yang di atas.
Yessi Farida:
Awalnya, kami mengawasi anak-anak yang tidak berdoa. Tetapi
lama-lama kami pikir ini tidak efektif. Lebih baik semua guru berdoa
sungguh-sungguh saja. Satu atau dua kali pasti anak akan mengerti
dan seketika suasana hening. Tetapi tetap harus didorong saat
mengajar diselipkan tentang sikap doa yang benar.
Swantin Yonatan:
Mungkin perlu dilihat juga untuk anak usia berapa. Kalau kelas
kecil, ada guru pendamping yang memerhatikan anak-anak yang belum
tahu bagaimana berdoa atau mengganggu anak lain supaya diarahkan.
Kalau kelas besar, seharusnya mereka sudah tahu bagaimana berdoa,
kita ajarkan praktik nyatanya dengan semua GSM berdoa semua.
Rizat Anditua Hutagaol:
Berdoa juga. Memberikan contoh sambil mendoakan anak-anak tersebut
dalam hati agar mau patuh dalam berdoa.
Inda Pitria:
Anak-anak adalah peniru yang baik. Kita beri contoh doa yang betul.
"Lipatlah tangan tutup mata, kami berdoa pada Tuhan."
Tatik Setyawan
Berdoa dengan sungguh-sungguh ... supaya anak-anak meniru gurunya...
Guru = digugu dan ditiru....
Alamat URL:
http://fb.sabda.org/binaanak?story_fbid=115768471775026
Demikian pendapat para pelayan anak yang telah bergabung dalam
facebook e-BinaAnak dan e-BinaGuru mengenai sikap guru ketika
mengajak anak-anak berdoa. Wow, bermacam-macam pendapatnya. Kiranya
menjadi masukan bagi kita semua agar lebih bijaksana lagi dalam
mengajarkan sikap doa kepada anak. Bagi Anda yang rindu bergabung
dalam Facebook e-BA dan e-BG silakan mengunjungi alamat di bawah ini
dan tekan tombol Suka atau "Like":
==> http://fb.sabda.org/e-binaanak
_____________________________________________________________________
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org
Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org
Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________ 
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|