|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 492/Juli/2010
- SALAM DARI REDAKSI: Mengajarkan Pola Hidup yang Sehat
- ARTIKEL 1: Membesarkan Anak-Anak yang Sehat
- ARTIKEL 2: Menolong Anak Mencapai Citra Tubuh yang Sehat
- MUTIARA GURU
- BAHAN MENGAJAR: Daniel: Kekuatan Reputasi
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI
MENGAJARKAN POLA HIDUP YANG SEHAT
Salam kasih,
Minggu ini merupakan puncak acara Hari Anak Nasional 2010, tepatnya
pada tanggal 23 Juli 2010. Apakah anak-anak layan ada pula yang
turut aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah? Atau mungkin sekolah
minggu Anda pun mengadakan kegiatan Hari Anak Nasional? Pastikan
anak-anak dalam kondisi yang sehat agar mereka semua dapat mengikuti
setiap kegiatan yang diadakan dengan gembira.
Minggu ini Pelayan Anak semua diajak untuk mengajarkan pola hidup
sehat kepada anak-anak yang Tuhan percayakan untuk kita layani. Di
tengah pola hidup yang semakin serba instan ini, makanan pun diolah
agar dapat disajikan secara cepat, tanpa memedulikan nutrisi maupun
kandungan gizi yang turut hilang dalam setiap pengolahan tersebut.
Selain itu, anak-anak pun dibanjiri dengan iming-iming produk yang
membuat mereka menjadi malas bergerak. Ya, semakin ke depan, pola
hidup yang terlihat semakin tidak sehat, dan merupakan tugas orang
tua dan Pelayan Anak semua untuk mengajarkan dan memberi teladan
pola hidup sehat kepada anak-anak layan kita.
Dengan menolong anak menyadari pentingnya kesehatan, kita telah
menolong mereka pula untuk menyongsong masa depannya dengan tubuh
yang sehat. Artikel-artikel berikut ini kiranya menjadi inspirasi
bagi Anda untuk mengajarkan arti penting pola hidup sehat dan
memiliki citra tubuh yang sehat kepada anak-anak. Seorang tokoh
Alkitab yang telah menerapkan pola hidup sehat pun kami hadirkan
dalam kolom Bahan Mengajar sebagai cara untuk menunjukkan kepada
anak bahwa Tuhan pun ingin mereka hidup sebagai orang sehat. Selamat
menyimak.
Pimpinan Redaksi e-BinaAnak
Davida Welni Dana
< evie(at)in-christ.net >
http://pepak.sabda.org
http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang
dari pada jalan itu." (Amsal 22:6)
< http://alkitab.sabda.org/?Amsal+22:6 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL 1
MEMBESARKAN ANAK-ANAK YANG SEHAT
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." (Kejadian 1:1)
Pada hari terakhir penciptaan, Allah menciptakan pria dan
menempatkannya di taman Eden. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik,
kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong
baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18)
Lalu, ayat-ayat berikutnya menyebutkan bagaimana Allah menciptakan
Hawa. Di Kejadian 1 kita membaca, "Allah memberkati mereka, lalu
Allah berfirman kepada mereka: `Beranakcuculah dan bertambah
banyak.`" (Kejadian 1:28)
Tentu saja Allah tidak ingin karya-Nya yang indah dan unik berhenti
berkembang. Dia memerintahkan pasangan pertama Adam dan Hawa untuk
"bertambah banyak" (memunyai anak-anak). Tumbuhan, hewan, dan
manusia pun hidup dan berkembang sampai saat ini.
Ada dua pertanyaan yang sering ditanyakan kepada saya: "Bagaimana
cara membesarkan anak-anak agar mereka tumbuh dengan sehat?" dan
"Makanan apa yang sebaiknya saya berikan kepada mereka?"
Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan pertanyaan penting karena
jawabannya tidak hanya menentukan kesehatan seorang anak, tetapi
juga kelangsungan hidup umat manusia.
Ribuan dari ribuan orang di seantero dunia mengabarkan bahwa pola
makan dan gaya hidup yang berbeda benar-benar bisa menyelamatkan
hidup mereka. Pola makan dan gaya hidup dapat menyingkirkan penyakit
dan menjaga kesehatan orang-orang dewasa. Hal ini juga berlaku bagi
bayi dan anak-anak. Jadi, bagaimana kita merawat anak-anak agar
sehat?
1. Kesehatan anak dimulai sebelum pembuahan.
Agar anak sehat, orang tua perlu menjaga kesehatan. Semakin sehat
orang tua saat pembuahan, semakin kuat dasar genetik yang
dimiliki anak. Oleh karena itu, kedua orang tua perlu menerapkan
pola makan yang sehat jauh sebelum pembuahan -- lebih baik jika
mereka menerapkan pola makan sehat paling tidak 6 bulan sebelum
pembuahan. Seperti ibu, ayah juga perlu menjaga tubuhnya untuk
pembuahan. Sperma yang kuat dibutuhkan untuk menghasilkan
keturunan yang sehat. Kita perlu menyingkirkan produk hewani
berupa susu serta daging hewan, gula, garam, produk tepung putih,
alkohol, nikotin, dan kafein. Selain itu, orang tua juga
memerlukan program senam aerobik.
2. Setelah pembuahan, ibu harus tetap menerapkan pola makan sehat
atau pola makan vegetarian (sayur-sayuran dan buah-buahan).
Dalam hal ini, kiranya suami mendukung dan mendorong istrinya
dengan cara menerapkan pola makan yang sama. Ingatlah, si kecil
ditenun dari gizi yang dikonsumsi ibu. Oleh karena itu, semakin
tinggi kualitas gizi, bayi akan semakin kuat dan sehat. Baik ibu
maupun anak bergantung pada apa yang dikonsumsi ibu.
Sejak 15 hari setelah pembuahan, hati dan mata mulai terbentuk.
Sekitar 20 hari setelah pembuahan, fondasi otak, saraf tulang
belakang dan sistem saraf pun muncul. Pada hari yang ke-24
jantung mulai berdenyut. Pada hari ke-28, tangan dan kaki
bertumbuh, otak sudah berbentuk sesuai proporsi otak manusia dan
darah mulai mengalir di pembuluh darah. Pada hari ke-42, tulang
dibentuk. Kemudian pada minggu ke-8, janin berbentuk seperti bayi
yang sangat kecil dengan organ tubuh yang lengkap. Jantung
berdenyut teratur dan perasa pada lidah terbentuk. Anak itu
benar-benar berkembang dari nutrisi yang dari ibunya.
3. Melaksanakan proses melahirkan sealamiah mungkin dan tanpa obat.
Banyak teman kami yang melahirkan anak di rumah mereka dengan
bantuan bidan. Ternyata, mereka merasakan pengalaman-pengalaman
yang sangat positif. Persalinan di rumah menyediakan suasana
ideal untuk ikatan anak dan orang tua. Akan tetapi, pilihan rumah
persalinan sebaiknya dilakukan oleh wanita yang benar-benar
sedang berada dalam kesehatan yang prima. Selain itu, ayah perlu
menemani ibu selama proses melahirkan di mana pun proses
persalinan itu terjadi.
4. Susu dan kasih ibu.
Kedua hal ini adalah gizi utama anak selama 18 sampai 24 bulan
pertama kehidupannya. Air susu ibu (jika ibu menjaga tubuhnya
dengan baik) menyediakan segala yang dibutuhkan anak untuk tumbuh
dan sehat dan kuat. Air susu ibu terdiri dari karbohidrat, asam
lemak yang penting, asam amino, hormon-hormon, sistem kekebalan,
dll.. Air susu ibu merupakan makanan sempurna bagi bayi. Allah
merancang bayi sedemikian rupa. Jika kita mencoba merawat anak
dengan yang bertentangan dengan rancangan Allah, maka masalah pun
muncul.
5. Saat gigi mulai muncul, kita dapat menambahkan buah yang matang
dan segar dalam makanan anak.
Contohnya, sedikit pisang yang dihaluskan atau semacamnya. Dengan
mesin jus, hampir semua buah segar dapat diolah menjadi jus buah
yang lezat bagi anak. Belilah buah-buahan organik sebanyak
mungkin. Jangan membeli makanan bayi kaleng karena makanan
tersebut telah dimasak, dan gizi-gizinya pun telah dihancurkan.
6. Mengurangi susu secara bertahap.
Saat semua gigi anak tumbuh, anak tidak lagi memerlukan susu. Dia
perlu mengurangi susu secara bertahap. Sekarang dia siap untuk
menyantap makanan yang lebih beragam. Saat bayi bertumbuh,
makanan baru pun ditambahkan; awalnya dalam jumlah yang kecil.
Sayur-sayuran segar dapat dihaluskan dengan mesin jus. Saat anak
mulai mengunyah, sayur-sayuran pun dapat dihaluskan dengan mesin
blender agar makanan tersebut diolah lebih kasar. Kemudian, anak
dapat memakan makanan segar itu seutuhnya.
7. Saat anak telah mencapai usia sekolah, dia perlu menerapkan
program nutrisi yang sama dengan orang tuanya, seperti pola makan
mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
Di sekolah, tentu saja anak akan melihat berbagai pola makan,
termasuk yang tidak sehat. Kami menyarankan agar orang tua
menyempatkan waktu untuk menyiapkan bekal makan siang yang sehat
untuk anak-anak mereka. Jelaskanlah bahwa ada beberapa makanan
yang menyehatkan dan ada yang berbahaya. Orang tua memerlukan
hikmat dalam proses pendidikan ini. Syarat utama dalam situasi
ini adalah kesabaran, kelembutan, pengertian, dukungan penuh
kasih sayang dan teladan dari orang tua. Jangan berharap anak
akan menerapkan pola makan ini jika orang tua tidak memberikan
teladan. Anak-anak belajar dari teladan lebih dari apa pun.
Harapannya, anak diajarkan pola makan yang baik dengan pengajaran
yang edukatif serta teladan sejak anak mulai mengerti. Jika anak
sembarang makan, dia akan merasa tidak nyaman; kejadian ini dapat
dipakai sebagai alat edukatif yang sangat baik. Kami mendapatkan
laporan bahwa anak dengan pola makan yang sehat memengaruhi
anak-anak lain.
Bagi orang tua yang baru menerapkan pola makan sehat atau pola
makan vegetarian, sedangkan anak-anaknya telah bergantung pada
pola makan yang kurang sehat, ada hal-hal yang dapat Anda pakai
untuk membantu mereka. Hal terburuk terjadi saat orang tua
memaksa anak untuk menerapkan pola makan yang lebih baik. Ini
hanya akan memberikan perlawanan. Jadi apa yang dapat dilakukan
orang tua?
1. Berikan teladan.
Teladan perlu diberikan secara konsisten dan tanpa keluhan!
Biasanya anak-anak akan menanyakan pola makan tersebut, lalu
inilah kesempatan bagi orang tua untuk menjelaskan pengetahuan
baru mereka. Sebenarnya, jika pola makan yang baru ini tidak
dipaksakan kepada anak, maka anak akan menjadi penasaran dan
ingin mencoba apa yang orang tua mereka makan.
2. Perlahan-lahan, kurangi bahan berbahaya.
Singkirkan substansi yang paling berbahaya dari makanan anak-anak
Anda secara bertahap. Tambahkan sayur-sayuran dan buah-buahan
yang lebih segar dan kurangi bahan-bahan hewani. Pakailah madu
sebagai pengganti gula serta tepung gandum sebagai pengganti
tepung putih.
3. Tambahkan makanan-makanan yang lebih sehat.
Tambahkanlah buah-buahan segar, sayur-sayuran rebus, kentang
manis, dan kentang rebus dalam makanan anak. Hapuskan makanan
penutup secara bertahap jika Anda sudah terbiasa menghidangkan
makanan penutup.
4. Coba berikan mereka bahan edukatif yang sesuai dengan tingkat
pemahaman mereka.
Tunjukkan mereka video, biarkan mereka mendengarkan kaset
audio, ajak mereka mengikuti seminar, berikan mereka buku
untuk yang membahas subjek seputar pola makan.
5. Makan bersama.
Jika ada orang lain dalam komunitas Anda yang menerapkan diet
atau pola makan vegetarian (sayur dan buah-buahan) tertentu,
makanlah bersama-sama di rumah mereka atau undanglah mereka ke
rumah Anda agar anak Anda menyadari bahwa keluarga Anda tidaklah
unik atau aneh.
6. Siapkan bekal.
Saat menghadiri persekutuan gereja dan sosial, pastikanlah
bahwa Anda membawa juga sayuran dan buah, agar Anda tidak
perlu memakan makanan yang salah untuk memuaskan rasa lapar.
Jika kita melatih diri serta mengajar anak untuk mengonsumsi nutrisi
yang baik di rumah kita, maka kita dapat memberikan dampak yang
besar kepada generasi masa depan. Demikian pula, jika kita
membesarkan anak-anak kita dengan makanan-makanan dan gaya hidup
yang sehat. Lalu, jika Anda mengikutsertakan Tuhan dalam resep ini,
kita bisa memunyai pengaruh yang dapat mengubah dunia. (t/Uly)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Judul asli artikel: Raising Healthy Children -- God`s Way
Penulis: Rev. George H. Malkmus
Nama situs: All-Creatures.org
Alamat URL: http://www.all-creatures.org/cb/a-children.html
Tanggal akses: 20 Juli 2010
______________________________________________________________________
ARTIKEL 2
MENOLONG ANAK MENCAPAI CITRA TUBUH YANG SEHAT
Apakah Anda tahu bahwa sejumlah besar anak-anak perempuan, meskipun
berat badannya dalam taraf normal, diyakinkan untuk melakukan diet?
Hal ini menyebabkan mereka menghindari makan siang di sekolah, atau
mungkin hanya makan sepotong makanan, seperti semangka, dan
menghindari pilihan makanan bergizi seperti nasi (karbohidrat),
daging (lemak), atau buah (gula). Mereka sering kali tidak tahu apa
pun tentang gizi selain apa yang mereka ketahui dari majalah dan
obrolan dengan teman-teman mereka. Pada kesempatan lain, kaum muda
ini menyadari dirinya tertarik dengan pola makan "telan dan
keluarkan", mereka akan berusaha memuntahkan makanan mereka selisih
beberapa menit setelah makan. Dampak jangka panjang kebiasaan ini
adalah bahaya anoreksia dan bulimia. Anak laki-laki muda tidak kebal
dengan tipuan citra tubuh. Walaupun mereka tidak melakukan pola
"menelan dan mengeluarkan", mereka biasanya mudah terbujuk untuk
mencoba-coba "suplemen bergizi" yang akan membesarkan otot semalaman
dan menghancurkan semua lemak "waktu Anda tidur".
Orang-orang dewasa tahu bahwa banyak ramuan tidak bereaksi dengan
baik, dan parahnya, memiliki efek samping yang membahayakan jantung
dan sistem tubuh lainnya. Akan tetapi, anak-anak tidak tahu. Yang
menyedihkan, sebagai orang tua kita sering menyalahkan citra tubuh
anak yang tidak sehat. Sebagai contoh, apakah Anda pernah memanggil
anak Anda "gemuk"? Dengan bercanda mengatainya, "gendut"?
Memberitahunya kalau dia terus seperti itu, seragam sekolahnya tidak
pas lagi di badannya? Apakah Anda menjadi budak obat pelangsing, tip
dan trik, dan membuat mode sendiri? Apakah iming-iming swalayan
dengan model-modelnya yang kurus dan ramping pernah hadir di meja
Anda?
Apa yang Allah Katakan tentang Citra Tubuh
Tuhan tidak tinggal diam dengan masalah citra tubuh. Sesungguhnya,
dalam pemikiran-Nya Dia lebih spesifik dengan obsesi kita soal itu.
1. 1 Samuel 16:7
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang
parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat
apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
2. Mazmur 139:13-16
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam
kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku
dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar
menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika
aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku
bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang
akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
3. 1 Korintus 6:19-20
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang
diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --
dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli
dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah
dengan tubuhmu!
Solusi
Anda mengetahui bahwa suatu saat anak Anda akan mempertanyakan
mengenai citra tubuhnya. Hal ini mungkin menyadarkan Anda untuk
mengubah cara Anda membentuk citra tubuh Anda yang sehat. Inilah
beberapa saran yang akan membantu Anda dan keluarga Anda untuk
menjauhi mode, sisi negatif, dan tekanan program diet ketika Anda
mulai menerapkan gaya hidup sehat.
1. Sesering mungkin, secara spesifik katakan kepada anak betapa
cantik/tampannya mereka. Jika Anda sendiri sangat kritis terhadap
penampilan anak Anda, praktikkanlah hal ini juga untuk diri Anda
di depan kaca. Pada akhirnya, Anda perlu melihat bahwa anak Anda
diciptakan dengan sangat mengagumkan dan menakjubkan, dan Anda
harus mengatakan hal ini kepada mereka. Berikan pujian yang
terbaik terhadap setiap bagian tubuhnya, seperti jari-jari yang
panjang (bagus untuk menjadi pianis dan gitaris), langkah yang
gemulai, rambut yang indah, mata yang berbinar, dan senyum yang
penuh kebahagiaan.
2. Temukan sesuatu dari karakter anak Anda yang layak disanjung dan
sebutkanlah berulang kali! Hati yang penuh belas kasihan,
sentuhan yang lembut pada binatang yang sakit, saudara yang suka
membantu, sikap yang bisa dipercaya, dll.. Jelaskan pada anak
bahwa kecantikannya tidak hanya dari tampak luar saja.
3. Jika Anda atau anak Anda menderita obesitas minta
tolonglah kepada dokter. Jangan menerima iming-iming swalayan
yang menjanjikan pil-pil diet yang akan membuat Anda tertidur dan
berat badan Anda berkurang. Lebih tepatnya, jangan melakukan,
atau membiarkan anak Anda melakukannya.
4. Akan tetapi, jika dokter Anda memberitahukan bahwa anak Anda
dianggap normal dilihat dari berat dan ukuran, pastikan bahwa
Anda akan terus-menerus meyakinkan anak Anda bahwa dia sudah
memunyai ukuran dan bentuk tubuh yang pas.
5. Jangan menyamaratakan menyantap makanan cepat saji itu "buruk"
dan menghindari kue cokelat itu "baik". Kue coklat boleh
dikonsumsi seorang anak dengan batasan (kecuali jika ada alasan
medis yang tidak memperbolehkan memberikannya kepadanya).
6. Tontonlah TV dengan anak Anda, dan lihatlah majalah bersama-sama
dengannya. Jelaskan tentang teknik pewarnaan dengan semprotan,
trik pencahayaan dan bayangan, dan berbagai cara lain sehingga
model yang tampil terlihat langsing di hadapan publik. Saat Anda
menyaksikan wanita dengan pinggang yang ramping, jelaskan bedanya
wanita khayalan dan wanita yang sebenarnya. Demikian pula ketika
seorang pahlawan super yang berotot besar muncul, jelaskan kepada
anak Anda bahwa ini bukan benar-benar manusia tapi hanya
rekayasa.
7. Jangan mengucapkan kata-kata yang merendahkan tentang berat badan
orang lain. Tindakan semacam itu bukan hanya seperti kita tidak
mengenal Kristus, tapi kata-kata itu akan membuat anak Anda
terus-menerus hidup dalam ketakutan terhadap lidah Anda yang
tajam dan kritikan terhadap berat badan mereka. (t/Setya)
Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Families Online Magazine
Penulis: Sylvia Cochran
Alamat URL: http://www.familiesonlinemagazine.com/
christian_parenting-body-image.html
Tanggal akses: 2 Juli 2010
____________________________________________________________________
MUTIARA GURU
"Lebih baik membesarkan anak-anak yang sehat
daripada menyembuhkan orang dewasa."
-George H. Malkmus-
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR
DANIEL: KEKUATAN REPUTASI
Topik:
Tingkah laku, pilihan, Daniel, reputasi.
Setelah menyelesaikan pelajaran ini, anak-anak akan belajar bahwa
secara konsisten hidup dalam kemurnian dan kesucian akan membangun
reputasi ilahi yang kuat.
Ayat hafalan:
"Anak-anakpun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah
bersih dan jujur kelakuannya." (Amsal 20:11)
Sebelum kelas dimulai, tulis setiap kata dari ayat hafalan dalam
kartu-kartu yang terpisah. Ucapkan ayat hafalan beberapa kali.
Bagilah anak-anak ke dalam dua kelompok dan buatlah kompetisi
kelompok mana yang dapat menyusun kartu-kartu itu dalam urutan yang
benar. Yang paling cepat menyusun ayat hafalan dialah yang menang.
Pembacaan Alkitab dan diskusi:
Pendahuluan
Tanyakan pada murid siapa di antara mereka yang mengetahui arti kata
reputasi. Minta seorang anak melihat artinya dalam kamus atau
berikan langsung definisinya kepada mereka:
"Reputasi adalah apa yang dipikirkan seseorang tentang orang lain
sebagai akibat dari sikap, tindakan, atau apa yang mereka katakan."
Apa yang kamu lakukan jika beberapa temanmu di sekolah menawari kamu
untuk merokok? Apakah reaksi pertamamu? (Berikan waktu untuk
berdiskusi.) Bagaimana jika itu bukan sesuatu yang jelek, tapi tetap
saja salah, seperti temanmu mendesak kamu untuk menonton film yang
harus ditonton dengan didampingi orang tua, tanpa meminta izin
terlebih dahulu kepada orang tuamu? Apakah dengan segera kamu akan
berkata "tidak"? Tindakan yang kita lakukan saat itu akan memberikan
reputasi kepada kita, bisa reputasi baik atau reputasi buruk. Jika
kita menuruti tawaran-tawaran di atas untuk melakukan hal yang
salah, kita akan mendapatkan reputasi yang sangat lemah dalam hal
melakukan perbuatan baik. Jika dengan mudah kita berkata tidak dan
teguh melakukan yang benar, kita membangun reputasi yang kuat dalam
hal perbuatan baik.
Daniel 1:1-21 (Daniel memilih untuk menghormati Allah.)
Bacalah ayat di atas dan minta murid-murid untuk mengikuti melalui
Alkitab masing-masing.
Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa para pelayan menginginkan Daniel dan teman-temannya
menyantap makanan raja? (Agar mereka menjadi kuat dan sehat
seperti yang lainnya.)
2. Karena mereka tidak mau menyantap makanan atau minum segala
sesuatu yang tidak halal, jenis makanan apakah yang diminta oleh
Daniel? (Sayuran dan air putih.)
3. Bagaimana Daniel dapat membuktikan bahwa dia dan teman-temannya
tidak perlu menyantap makanan raja? (Setelah 10 hari, mereka
lebih kuat dan terlihat lebih sehat daripada orang-orang yang
menyantap makanan raja.)
4. Penghargaan apa yang Daniel terima karena reputasinya yang kuat
dalam hal menghormati Allah? (Dia diberikan pengetahuan dan
hikmat serta diizinkan untuk melayani raja.)
5. Pada zaman Daniel, beberapa makanan tertentu dianggap najis dan
dilarang untuk disantap. Jenis-jenis makanan apa saja yang pada
zaman ini tidak baik dan dilarang untuk disantap?
Penerapan:
Berikan setiap anak selembar kertas dan sebuah pensil. Minta mereka
untuk menulis sepuluh cara yang dapat mereka lakukan untuk membangun
reputasi yang kuat dalam hal berbuat baik. Jika waktu memungkinkan,
Anda dapat menulis setiap daftar yang telah dibuat anak di papan
tulis. Minta anak-anak untuk membawa pula daftar tersebut agar dapat
ditunjukkan kepada orang tua mereka.
Akhiri pelajaran dengan pemikiran berikut ini: sebuah reputasi
dibangun dengan melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Jika kamu
melakukan perbuatan baik berulang kali, kamu membangun sebuah
reputasi yang baik dalam hal melakukan perbuatan baik. Jika kamu
melakukan perbuatan yang tidak baik berulang-ulang, kamu membangun
reputasi untuk melakukan apa yang salah. Semakin kuat reputasimu
dalam hal melakukan apa yang benar, kamu akan merasa lebih dekat
dengan Allah, dan akan lebih mudah untuk terus melakukan hal yang
benar. Juga, orang lain akan melihat kamu sebagai seorang Kristen
yang akan terus mereka teladani. Reputasi yang dimiliki Daniel
adalah dalam situasi apa pun, ia akan menghormati Tuhan dan tidak
membiarkan sesuatu yang jahat menjadi bagian dari hidupnya. Kita
semua dapat belajar sebuah pelajaran berharga dari Daniel tentang
membangun reputasi yang kuat dan ilahi. Bahkan, kamu juga mungkin
ingin mendapat tambahan sayuran pada saat makan malam. (t/Davida)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Judul artikel asli: A Reputation of Strength
Nama situs: Kids Sunday School Place
Penulis: Mike
Alamat URL: http://www.kidssundayschool.com/Gradeschool/Lessons/
1daniel01.php
Tanggal akses: 20 Juli 2010
_____________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: tatik@in-christ.net
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org
Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org
Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0
Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di:
http://fb.sabda.org/binaanak
Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________ 
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|