|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 501/September/2010
- SALAM DARI REDAKSI: Bayi dalam Keranjang
- ARTIKEL: Kisah Kelahiran Musa
- MUTIARA GURU
- BAHAN MENGAJAR: Putri yang Menemukan Sebuah Keranjang
- STOP PRESS: Pembukaan Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
< binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org >
Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak di Facebook!
Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI
BAYI DALAM KERANJANG
Shalom,
Terkadang kita berpikir bahwa Tuhan akan mengutus seorang dewasa
yang lebih unggul dari kita untuk membawa kita keluar dari
permasalahan. Ya, kita sering berpikir di luar skenario Allah dan
melihat dari sudut pandang kita sendiri. Rencana Allah untuk
membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir tidak melalui
seseorang yang saat itu sudah dewasa, namun Allah mempersiapkannya
melalui kisah kelahiran seorang bayi. Dalam suasana yang penuh
ancaman, lahirlah seorang bayi laki-laki yang dilindungi oleh Allah.
Kisah kelahirannya memang biasa-biasa saja, namun rentetan kejadian
setelah dia lahir merupakan skenario luar biasa dari Allah. Musa,
itulah nama bayi itu, adalah seorang bayi dalam keranjang yang
diutus Allah untuk membebaskan umat Israel dari perbudakan bangsa
Mesir.
Simaklah artikel dan bahan mengajar yang mengisahkan masa kecil
Musa, mulai sejak ia lahir sampai dengan bertumbuh besar dalam
istana kerajaan Mesir. Kisah ini merupakan salah satu kisah Alkitab
yang menarik bagi anak-anak. Kiranya sajian dalam edisi ini dapat
membantu Anda untuk mengemas kisah Musa ini menjadi menarik dan
pastinya menjadi berkat bagi anak-anak layan Anda. Selamat menyimak.
Pimpinan Redaksi e-BinaAnak
Davida Welni Dana
< evie(at)in-christ.net >
http://pepak.sabda.org
http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
"Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun,
yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa,
sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."
(Keluaran 2:10)
< http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+2:10 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL
KISAH KELAHIRAN MUSA
LATAR BELAKANG KISAH KELAHIRAN MUSA
Dua belas orang anak Yakub dengan seluruh keluarganya menetap di
Mesir. Setelah beberapa generasi, mereka bertambah banyak dan terus
berkembang. Firaun baru "yang tidak mengenal Yusuf" (Keluaran 1:8)
menganggap keberadaan sekelompok etnis imigran di bagian utara
sebagai ancaman serius bagi negeri Mesir. Untuk mencegahnya, Firaun
mengambil tindakan keras. Motif militer-politis-ekonomis ini
mengakibatkan terjadinya perbudakan.
Para imigran yang disambut Firaun dari dinasti terdahulu dengan
penuh persahabatan, sekarang dieksploitasi sebagai budak dalam
pembangunan kota-kota perbekalan Mesir: Phitom dan Ramses. "Tetapi
makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka."
(Keluaran 1:12) Firaun pun bermaksud mengekang laju pertumbuhan
demografis bangsa Israel dengan jalan pembunuhan secara sistematis
pada semua bayi lelaki yang baru lahir.Di sini Allah akan
memperkenalkan karya pembebasan-Nya lewat tokoh Musa.
KELAHIRAN MUSA (KELUARAN 2:1-10)
Struktur kisah kepahlawanan secara khas membingkai seluruh kisah
Musa, termasuk juga dalam kisah masa kecilnya. Hal itu tidak hanya
ditunjukkan dengan adanya ancaman pembunuhan terencana oleh orang
Mesir, namun juga dengan ironi dalam keputusan sang Putri untuk
mengadopsi dan membawa anak itu pada seorang ibu Ibrani yang dibayar
untuk menjadi inang pengasuh bagi anak itu.
Orang Israel yang Menjadi Orang Mesir
Struktur kisah masa kecil Musa terdiri dari tiga unsur utama:
1. kelahiran dan pembuangan si anak (ayat 1-4);
2. ditemukan oleh putri Firaun (ayat 5-6); dan
3. pengadopsian (ayat 7-10).
Tidak ada keajaiban yang terjadi dalam kelahiran Musa. Yang ada
hanyalah suasana keterancaman. Dalam ayat 2 tertulis bahwa sang ibu
menyembunyikan si anak. Ayat 3-4 membawa suasana keterancaman ini
pada titik tragedi: anak itu ditaruh dalam keranjang yang
ditempatkan di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil. Hal itu
membuka unsur kedua. Anak itu tidak mati. Putri Firaun menemukan
keranjang kecilnya pada waktu ia berpesiar bersama para
pengiringnya. Ketegangan dalam plot ini meningkat dengan adanya
penemuan itu. Sang Putri segera mengetahui bahwa anak itu adalah
anak orang Ibrani yang menurut perintah kerajaan Mesir harus
dibunuh. Namun, "Ia menaruh belas kasihan pada anak itu...." Terjadi
relasi yang intim seperti antara orangtua dan anak dalam rasa belas
kasihan itu. Ketegangan itu pecah dalam unsur ketiga. Anak itu
menjadi bagian dari istana Firaun dengan kebaikan hati dari sang
Putri yang tergerak untuk mengadopsinya sebagai anaknya sendiri.
Pengadopsian itu dilakukan dengan prosedur legal zaman itu, yaitu
dengan penyewaan seorang pengasuh. Dengan demikian, fokus utama
kisah ini bukanlah kelahiran si anak meskipun laporan kelahirannya
merupakan bagian dari unit narasi. Fokusnya lebih pada pengadopsian
anak itu oleh Putri Firaun.
Identitas ke-Israelan Musa
Kisah pengadopsian ini menempatkan Musa dalam lingkup kebudayaan
Mesir. Musa akan menghabiskan masa kecilnya, paling tidak dari sejak
ia lepas menyusu sampai masa dewasanya, di istana Mesir. Kisah ini
malah meletakkan tokoh ini dalam ironi: fasilitas kemenangan Israel
dan peristiwa Keluaran datangnya dari dalam tembok istana Firaun
sendiri. Ironi itu memuncak dengan deskripsi atas ibu kandung si
anak, yang oleh Putri Firaun dipekerjakan sebagai inang pengasuh dan
penyusu yang bertanggung jawab atas tahun-tahun pertama kehidupan
Musa. Jelas bahwa unit kisah ini tidak menggambarkan bahwa Musa
sebenarnya adalah orang Mesir. Meskipun semua tanda fisiknya
menunjukkan bahwa Musa adalah orang Mesir (Keluaran 2:19), namun
jelas bahwa Musa masuk dalam kebudayaan Mesir karena pengadopsian
secara sah. Maka, sebenarnya kisah pengadopsian ini lebih menekankan
asal-muasal Musa. Musa benar-benar seorang Israel. Ia diadopsi dalam
lingkup budaya Mesir tanpa kehilangan identitas ke-Israelannya.
Ancaman di awal kehidupan
Kisah kelahiran dan pengadopsian Musa tidak terpisah dari rencana
Firaun membunuh semua bayi lelaki Israel. Firaun telah memerintahkan
pembunuhan semua bayi lelaki Israel, pertama di tangan para bidan,
kemudian di tangan semua orang Mesir. Maka, kelahiran Musa dari
orang tua yang berasal dari suku Lewi terjadi dalam kepanikan.
Karenanya, bayi Musa disembunyikan selama 3 bulan setelah
kelahirannya, namun kemudian diserahkan pada nasib yang tidak tentu.
Sang pahlawan memulai hidupnya dalam suasana pertentangan orang
Ibrani dengan bangsa Mesir.
Asal-usul Musa dengan jelas ditempatkan sebelum kisah kelahirannya.
Musa diperlihatkan sebagai orang Israel, dari suku Lewi. Keluarga
Musa benar-benar diperlihatkan, termasuk lewat peran saudarinya.
Maka, kisah kelahiran dan pengadopsian ini dimaksudkan untuk
memperlihatkan hubungan antara si bayi dan bangsanya. Seperti semua
bayi lelaki sebangsanya, hidup Musa terancam oleh keputusan Firaun.
Musa mampu bertahan hidup berkat kebaikan hati dan perlindungan dari
penghuni istana Firaun sendiri. Meskipun demikian, pengadopsian ini
tidak menentukan kariernya di masa depan. Musa bukanlah pahlawan
bagi bangsa Mesir. Konteks kelahiran Musa memperlihatkan bahwa ia
berada di bawah ancaman bangsa Mesir. Musa adalah pahlawan bagi
bangsa Israel. Kisah kelahiran hingga pengadopsian Musa lebih
memperlihatkan identifikasi anak itu dengan bangsanya sendiri.
Allah Sebagai Sutradara Kisah
Allahlah yang menyusun jalinan semua peristiwa itu. Ia adalah pelaku
utama kisah ini meskipun secara gramatikal hanya muncul sebagai
tambahan saja. Allahlah yang menentukan jalannya sejarah dan cara Ia
memasukinya (Mazmur 75:2). Allah menunggu, membiarkan keseluruhan
generasi bertumbuh, dan membiarkan peristiwa demi peristiwa
berjalan. Ketika saatnya tiba, Ia tidak mengirimkan seorang pembebas
yang telah dipersiapkan untuk tugas itu, namun seorang bayi. Sang
pembebas masih harus bertumbuh dan mendewasakan diri pelan-pelan
melalui kesulitan. Peristiwa-peristiwa ironis muncul sesuai dengan
proyek pembebasan yang diinginkan dan diatur oleh Allah: Firaun
menggunakan tindakan represif, namun yang terjadi adalah bangsa itu
bertambah banyak; para bidan menipunya dengan cerdik; dan putrinya
sendiri adalah salah seorang yang menyelamatkan anak yang akan
menjadi sarana pembebasan di tangan Allah.
Diringkas dari:
Nama situs: Bible Studies Community
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://ddanangaw.multiply.com/journal/item/33/
2._Kisah_Kelahiran_Musa_Kel_21-10
Tanggal akses: 22 September 2010
______________________________________________________________________
MUTIARA GURU
Bayi pun dipakai Allah untuk membawa manusia
ke dalam rencana-Nya.
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR
PUTRI YANG MENEMUKAN SEBUAH KERANJANG
Ayat yang Dipelajari: Keluaran 2:1-10
Cerita Pembuka:
"Kami akan bermain di sungai kecil!" Erin dan Erik berteriak saat
mereka menutup pintu belakang. Mereka berlomba-lomba melewati jalan
kecil yang menuju sungai yang dangkal dan berlumpur. Erik menangkap
beberapa kecebong, yang diletakkannya dengan sangat hati-hati di
ember plastik yang dibawanya. Erin mengambil sebatang gelagah halus
untuk dibawa kepada gurunya keesokan harinya.
Ada sesuatu di lumpur yang menarik perhatian Erik. "Erin, Erin!"
teriaknya. "Kemari! Bantu aku!" Erin melompat menuju adiknya
untuk melihat mengapa dia sangat girang. "Lihat! Ada sesuatu di
balik rumput tinggi itu! Kamu lihat?`
Erin memang melihat perahu kecil yang dihilangkan Erik beberapa
minggu lalu. Keduanya masing-masing memungut kayu terpanjang yang
mereka temukan dan mereka bersama-sama bisa mendorong perahu itu
keluar dari lumpur. Mereka membawanya ke air yang dangkal sehingga
perahu tersebut mengalir ke arah mereka. Erik membersihkannya dari
lumpur. Kemudian mereka berdua mulai berjalan kembali ke rumah
dengan hati yang sangat senang!
Cerita Alkitab:
Yusuf adalah pemimpin yang sangat disayangi di Kerajaan Mesir.
Imannya dalam Allah serta hikmatnya telah menyelamatkan negara itu
dari paceklik dan juga warganya dari kelaparan. Firaun (raja Mesir)
telah menjadikan Yusuf orang kedua dalam pemerintahan. Tidak ada
yang dirahasiakan darinya. Hanya saja, karena Yusuf bukanlah orang
Mesir, dia tidak bisa menjadi raja. Yusuf hanya berharap keluarganya
bisa datang dan tinggal di Mesir, sehingga dia meminta sebidang
tanah kepada Firaun agar keluarganya dapat membangun rumah dan
membawa ternak mereka. Firaun dengan senang hati mengabulkan
permintaan Yusuf dan memberikan keluarga Yusuf daerah yang disebut
Gosyen.
Gosyen adalah tempat yang sempurna buat keluarga Yusuf. Ada banyak
air dan rerumputan hijau untuk ternak mereka dan keluarga mereka
berkembang dan menjadi makmur. Yusuf dan saudara-saudaranya
bertambah tua dan meninggal, tetapi anak-anak, cucu, dan buyutnya
terus menikmati hidup di Gosyen.
Sang Firaun juga bertambah tua dan mati. Firaun-Firaun baru
menggantikannya sebagai Raja Mesir. Pada zaman Musa, Firaun yang
baru tidak mengingat Yusuf dan semua hal-hal baik yang diperbuatnya
untuk kerajaan Mesir. Tetapi dia tahu bahwa orang Israel (keluarga
Yusuf) kuat dan makmur. Dia juga merasa mereka telah menjadi negara
besar dalam Mesir. Firaun khawatir orang-orang Israel akan melawan
Mesir, memulai pertempuran, dan barangkali mengambil alih kerajaan.
Dia dan para penasihatnya memutuskan bahwa mereka perlu melakukan
sesuatu.
Mereka menyuruh warga Mesir membenci orang-orang Israel. Mereka
membuat orang-orang Israel bekerja sebagai budak, mencambuki mereka,
dan membuat mereka bekerja keras di ladang dan membuat batu bata
untuk kota-kota baru yang sedang didirikan Firaun. Akan tetapi,
walaupun melewati penderitaan yang berat, orang-orang Israel terus
berjuang dan hidup makmur. Hal ini membuat Firaun lebih marah. Dia
bertemu dengan para bidan dan memerintahkan mereka untuk membunuh
semua bayi laki-laki yang lahir dalam keluarga Israel. Para bidan
tahu bahwa hal ini buruk dan mereka tidak mau melakukannya. Mereka
tidak menaati Firaun.
Karena dia melihat bahwa rencananya tidak berjalan dengan lancar,
Firaun memberikan titah ke seluruh kota dan desa yang mengatakan
kepada semua orang bahwa setiap bayi laki-laki Israel harus
ditenggelamkan di sungai, tetapi semua bayi-bayi perempuan Israel
boleh dibiarkan hidup. Peraturan ini sungguh mengerikan, dan
sebagian besar warga di sana takut melanggar Firaun sehingga banyak
bayi yang mati.
Akan tetapi, seorang pria bernama Amram dan seorang wanita bernama
Yokhebed mencintai dan memercayai Allah. Mereka tahu bahwa membunuh
bayi mereka sendiri itu salah. Mereka mencintai dan memomong bayi
itu. Mereka memberi makan dan bermain dengannya. Akan tetapi, mereka
sangat berhati-hati supaya tidak ada satu orang pun yang tahu
tentang bayi itu. Betapa mengerikannya menyimpan rahasia sebesar
itu! Mereka menyembunyikan bayi itu selama mungkin, tetapi semakin
lama semakin sulit. Bayi itu bertambah kuat dan tangisannya
bertambah keras. Beberapa saat kemudian, mereka tidak bisa
menenangkan bayi itu lagi. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa
menyembunyikan bayi itu di rumah.
Yokhebed punya ide. Dia membuat keranjang tidur yang kuat dari
gelagah yang tumbuh di sepanjang tepi sungai. Amram melapisinya
dengan kulit gala-gala agar keranjang tidak kemasukan air. Yokhebed
meletakkan selimut yang lembut dalam keranjang, meletakkan bayi itu
di dalam dan menyelimutinya agar dia hangat. Lalu, dia menutup
keranjang itu.
Bayi dalam Keranjang
Dia mengapungkan keranjang itu di sungai. Dia meminta Miryam, kakak
bayi itu, bersembunyi di semak-semak dan mengamati keranjang
tersebut. Miryam menemukan tempat persembunyian yang baik dan
menunggu di sana diam-diam. Dia sangat mencemaskan apa yang akan
terjadi, tetapi dia juga takut.
Bagaimana jika dia tidak bersembunyi dengan benar? Apa jadinya jika
seseorang melihatnya dan ingin tahu mengapa dia bersembunyi?
Bagaimana jika keranjang itu mengapung jauh sehingga dia tidak bisa
mengamatinya? Dia penuh dengan pertanyaan-pertanyaan. Sangat sulit
baginya untuk tetap diam dan menunggu! Terkadang dia berharap dia
bisa bermain dengan gadis-gadis lainnya, tetapi dia tahu bahwa dia
perlu taat. Lagipula, dia sangat menyayangi adik bayinya yang kecil
itu, dia hanya perlu diam dan melihat apa yang mungkin akan terjadi.
Saat dia duduk diam, dia mendengar rengekan, kemudian tangisan
kecil. "Ya ampun!" pikirnya. "Tolong jangan menangis!" Tetapi bayi
itu tetap menangis dan dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia duduk
diliputi rasa takut, dia sendiri hampir menangis. Dia bertanya-tanya
apakah ada orang di sekitarnya dan apakah orang-orang itu bisa
mendengar suara tangisan adik bayinya.
Putri dan Dayang-dayangnya
"Apa itu?" pikir Putri, terkejut. Dia dapat mendengarkan gemeresik
di antara gelagah. Dengan sangat hati-hati, Miryam mendekatkan
dirinya ke arah sungai dan menyibakkan beberapa daun ke samping agar
dia dapat melihat dengan lebih baik. Saat dia melihatnya, dia
menjadi kaget dan dipenuhi dengan rasa cemas.
Sesungguhnya tidak ada yang lebih buruk daripada ini! Perempuan itu
adalah putri Firaun sendiri, sang Putri! Lalu dayang-dayangnya
turun ke sungai. Miryam berharap-harap Putri itu tidak melihat
keranjang kecil dan tidak mendengar tangisan bayi itu.
Harapannya sirna ketika dia mendengar sang Putri menyuruh dayang-
dayangnya mengambil keranjang itu. Dengan hati yang penuh rasa
takut, Miryam melihat sang Putri membuka keranjang itu. Apakah dia
akan mengambil bayi itu keluar dari keranjang lalu menenggelamkannya
ke sungai? Miryam nyaris tidak sanggup melihatnya.
Betapa terkejutnya ia ketika sang Putri mengambil keranjang itu dan
menggendong bayi itu dengan penuh rasa sayang! Saat dia mengelus
bayi itu dengan lembut untuk menenangkannya, dia berkata kepada
dayang-dayangnya, "Ini pasti salah satu bayi Israel. Dia sangat
lucu! Kurasa aku akan menyimpannya untukku."
Putri Menemukan Keranjang
Ketika Miryam melihat bahwa Putri itu baik dan berbelas kasihan
kepada bayi Musa, dia bergegas meninggalkan tempat persembunyiannya.
Dia sangat senang sampai-sampai kehabisan napas, dengan terbata-bata
dia berbicara kepada sang Putri. "Maukah... maukah .. saya carikan
seorang perempuan sebagai pengasuh yang bisa merawat bayi itu untuk
Anda?" tanyanya.
Sang Putri itu memandang Miryam dengan hangat. "Ya, tolong carikan."
Ujarnya lembut.
Dengan sukacita, Miryam meloncat dan berlari secepat mungkin kembali
ke rumahnya dan segera membawa ibunya sendiri bertemu sang Putri.
Putri itu tidak tahu bahwa Yokhebed adalah ibu dari sang bayi. Dia
memintanya untuk membawa bayi itu pulang, memberinya makan, dan
merawatnya. Dia bahkan menawarkan bayaran untuk semua pengeluaran
bayi itu! Ketika bayi itu bertumbuh remaja, Yokhebed
mengembalikannya kepada sang Putri yang mengadopsinya sebagai
anaknya. Putri itu menamainya "Musa" karena dia menemukannya di
air. Allah membuat keadaan yang menakjubkan. Musa, anak budak,
bertumbuh dalam istana Firaun!
PIKIRKANLAH
- Mengapa umat Israel pergi ke Mesir?
- Mengapa Firaun yang baru takut kepada umat Israel?
- Apa rencana Firaun?
- Mengapa rencana Firaun tidak berjalan dengan lancar?
- Bagaimana Yokhebed dan Amram menyelamatkan bayi itu?
- Siapa yang menemukan bayi itu?
- Apa nama yang diberikan sang Putri kepada bayi itu?
INGATLAH
Percayalah kepada Allah agar Dia mengubah situasi yang buruk menjadi
situasi yang baik.
MARI BERDOA
Bapa yang terkasih di Surga, terima kasih Bapa mengasihi kami dan
memerhatikan kami. Bantulah kami untuk ingat bahwa ketika kami
percaya dan taat pada-Mu, maka Engkau dapat mengubah situasi
yang buruk pun menjadi baik. Dalam nama Yesus. Amin. (t/Uly)
Diterjemahkan dari:
Judul artikel asli: A Princess Finds A Basket: The Story of Baby
Moses
Nama situs: The Children`s Chapel
Penulis: Linda Sue Pochodzay Edwards
Alamat URL: http://childrenschapel.org/biblestories/babymoses.html
Tanggal akses: 21 September 2010
______________________________________________________________________
STOP PRESS
PEMBUKAAN KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)
(Periode Januari/Februari 2011)
Salah satu pelayanan YLSA adalah membuka pendidikan teologi online
untuk orang awam, yang disebut PESTA (Pendidikan Elektronik Studi
Teologia Awam). Melalui kelas-kelas diskusi di PESTA, YLSA berharap
dapat ikut ambil bagian dalam menolong gereja memperlengkapi
jemaat-Nya dengan pengetahuan teologi yang memadai dengan
berlandaskan pada kebenaran firman Tuhan (Alkitab) sebagai dasar
iman kristiani.
Pada bulan Januari 2011, PESTA kembali akan membuka kelas
Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK). Kelas DIK ini akan mempelajari
pokok-pokok dasar iman Kristen, di antaranya: Doktrin Penciptaan,
Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus. Jika Anda
rindu untuk semakin memahami pokok-pokok iman Kristen ini, mari
belajar bersama dengan kami. Untuk keterangan lebih lanjut dan
pendaftaran kelas PESTA, silakan kirim e-mail ke admin PESTA
di alamat berikut ini.
==> kusuma(at)in-christ.net
Untuk mendapatkan Modul DIK, Anda dapat mengakses halaman berikut ini.
==> http://pesta.sabda.org/dik_sil
_____________________________________________________________________
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org
Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org
Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0
Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di:
http://fb.sabda.org/binaanak
Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________ 
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|