|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
e-BinaAnak -- Mengenal Tokoh Alkitab: Paulus (IV)
663/November/IV/2013
Shalom,
Menutup seri edisi e-BinaAnak mengenai tokoh Paulus, minggu ini kami sajikan dua
bahan mengajar yang dapat menolong Anda menyampaikan tentang kisah Rasul Paulus
kepada anak-anak layan Anda. Kiranya, ini menjadi berkat bagi Rekan-Rekan semua.
Kita akan berjumpa kembali pada edisi bulan Desember mendatang dengan tema
Natal.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya." (Roma 11:36)
BAHAN MENGAJAR (1): PAULUS YANG SELALU BERSUKACITA
1. Cerita (1 Tesalonika 5:16-18)
Siapa yang sepanjang hari selalu bermuka gembira karena selalu bersukacita?
Siapa yang pernah marah, menangis atau bersedih sepanjang hari?
Ada suatu kisah di suatu kota, yaitu Tesalonika. Di kota tersebut terdapat
beraneka suku dan agama. Salah satunya adalah orang-orang Yunani yang tidak
percaya kepada Yesus Kristus, dan yang lainnya adalah jemaat yang percaya kepada
Yesus Kristus.
Namun, jemaat yang berada di kota Tesalonika tidak merasa tertekan dengan
keadaan tersebut, bahkan mereka dapat berhubungan baik dengan yang lainnya,
dengan tetap taat kepada Tuhan Yesus, selalu berdoa, dan mengucapkan syukur.
Mereka selalu bersukacita meskipun berada dalam kondisi seperti itu.
Nah, sebagai anak Tuhan, yang telah ditebus oleh darah Yesus, kita pasti akan
lebih senang dan memilih untuk selalu bersukacita dan bergembira `kan? Sebab,
Tuhan Yesus ingin agar setiap anak Tuhan selalu bergembira dan mengucap syukur.
Kita dapat bergembira dan mengucap syukur karena Tuhan Yesus tinggal di hati
kita.
Pasti adik-adik mau `kan selalu bergembira sepanjang hari? Caranya mudah sekali.
Adik-adik, minta kepada Tuhan Yesus lewat doa agar dapat selalu bergembira dan
mengucap syukur.
Jadi, kalau adik-adik belum mendapatkan apa yang diinginkan atau ada teman yang
mempunyai barang yang lebih bagus, atau nilainya masih kurang baik, ucapkanlah
syukur dan berdoa kepada Tuhan Yesus, ucapkanlah syukur atas apa yang telah
Tuhan berikan selama ini, tidak boleh menangis, merengek atau cengeng sebab
Tuhan Yesus ingin agar kita selalu bergembira dan mengucap syukur.
2. Aktivitas
Memberikan mimik pada gambar.
Memberikan mimik bersukacita senantiasa.
3. Ayat Hafalan
"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah
dalam doa!" (Roma 12:12)
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Roy Hobb Damanik Anak Siakkangan
Alamat URL: http://adekkutamsyur.blogspot.com/2013/10/tugas-bahancerita-sekolah-minggu.html
Penulis: Roy Damanik
Tanggal akses: 27 November 2013
BAHAN MENGAJAR (2): MENGENAL TOKOH PAULUS
Paulus, yang awalnya dikenal dengan nama Saulus, adalah salah seorang yang
menganiaya jemaat Kristen pada waktu itu. Paulus dilahirkan di Tarsus, di
Kilikia (Kisah Para Rasul 9:11; 21:39), kira-kira pada tahun 10 M. Paulus lahir
dari keluarga Yahudi suku Benyamin (Roma 11:1) dan telah menjadi warga negara
Roma. Pada masa mudanya, Paulus dididik oleh Guru yang bernama Gamaliel, ia
diajarkan tentang agama Yahudi di Yerusalem yang disesuaikan dengan mazhab
Farisi (Kisah Para Rasul 22:3). Dalam masa hidupnya sebelum bertobat, Paulus
yang dikenal dengan nama Saulus, amat kejam dalam menganiaya jemaat Kristen dan
merancang atas pembunuhan Stefanus (Kisah Para Rasul 7:58).
Kekejaman Saulus terhadap jemaat Allah pada waktu itu tidak berhenti pada
kematiaan Stefanus saja, ketidakpuasannya untuk membunuh habis para pengikut
Kristus membuat dia berkobar-kobar untuk mencari pengikut Kristus di mana pun
berada. Supaya memiliki kewenangan untuk membunuh pengikut Kristus, Saulus
menghadap Imam Besar dan meminta surat kuasa darinya untuk dibawa kepada
majelis-majelis Yahudi di Damsyik sehingga ia dapat menangkap dan membawa mereka
ke pengadilan di Yerusalem (Kisah Para Rasul 9:1-2).
Namun, kira-kira tahun 34, seluruh hidup Paulus yang sedang mengemban tugasnya
untuk menangkap para pengikut Kristus di Damsyik diubah oleh Yesus yang telah
bangkit dari kematian. Ketika Paulus melihat Yesus menampakkan diri dalam cahaya
yang menyilaukan, ia rebah ke tanah. Saat itu, ia hanya mendengar bahwa ada
perkataan "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" (Kisah Para Rasul
9:4).
Pada waktu itu juga, Saulus tidak dapat melihat.
Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat. Kemudian, datanglah firman Tuhan
kepada seorang yang hidupnya saleh dan taat beragama, yaitu Ananias. Tuhan
meminta kepada Ananias untuk menyembuhkan Saulus dari kebutaannya. Setelah
Saulus dapat melihat lagi, ia tinggal bersama-sama dengan murid-murid Yesus
beberapa hari di Damsyik. Mulai saat itulah, Saulus memulai pewartaannya untuk
mewartakan Yesus, Putra Allah yang hidup. Karena pertobatannya itu, beberapa
hari kemudian orang-orang Yahudi berencana untuk membunuh Saulus.
Dalam pewartaannya, Paulus ditemani oleh Barnabas. Paulus adalah orang yang
memiliki semangat berapi-api, pada pokoknya, Paulus adalah orang yang memiliki
ciri-ciri orang yang beragama. Dalam mengabdi kepada Allah, dan sebagai hamba
yang hidupnya istimewa, Paulus menolak segenap kompromi dalam bentuk apa pun.
Barnabas yang memimpin jemaat di Antiokhia mencari Paulus dan membawanya ke
sana. Di Antiokhia, Paulus mulai aktif dalam pelayanan firman Tuhan di bawah
pengawasan Barnabas yang kemudian, atas kehendak Tuhan, keduanya melakukan
perjalanan misi ke seluruh wilayah kerajaan Romawi. Dalam perjalanan misi,
Paulus yang sejak kecil mengenal budaya non-Yahudi dan lulusan Gamaliel,
kemudian hari menjadi lebih dominan daripada Barnabas.
Pelayanannya kepada orang bukan Yahudi menimbulkan masalah dalam kalangan orang
Yahudi. Untuk menyelesaikan masalah ini, diadakan sidang di Yerusalem (Kisah
Para Rasul 15) yang menghasilkan keputusan di antaranya: (1) Untuk menikmati
karya keselamatan Yesus, tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu. (2) Orang
Kristen berlatar belakang non-Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan
pantangan orang Yahudi. (3) Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke
daerah-daerah berbahasa Yunani. Perjalanan pekabaran Injil Paulus dicatat dalam
Alkitab dan menghasilkan banyak jemaat baru dan ia pun menulis surat untuk
jemaat tersebut agar bertumbuh dalam pengenalan mereka akan Yesus Kristus Tuhan.
Dalam pekerjaan misinya, ia mendapat sokongan dari banyak orang. Paulus menulis
surat untuk rekan-rekannya agar setia dalam pelayanan. Surat-surat Paulus masih
berbicara kepada kita. Surat-suratnya dimasukkan dalam kanon dan menjadi
Alkitab.
Rasul Paulus mendapat tugas pewartaan dari Allah, khususnya dari pernyataan
Allah dalam perjalanan Paulus ke Damsyik. Rasul Pulus melaksanakan tugas
pelayanannya dalam situasi kehidupan yang de facto ada. Panggilan dan pelayanan
kepada orang-orang bukan Yahudi disadari sebagai suatu tugas dan panggilan
khusus dalam keseluruhan karya keselamatan.
Dalam mewartakan Injil Allah, ada tiga orang yang menemani Paulus, yang
dikatakan sebagai rekannya, di antaranya adalah Barnabas, seorang Lewi dari
Siprus (Kisah Para Rasul 4:36); Silas, yang dikenal bernama Markus; dan Apolos,
yang ditemuinya di Efesus (golongan pertama). Sementara Timotius, Titus,
Erenius, Tikhikus, Onesimus, Epafras, dan Epafroditus adalah pembantu Rasul
Paulus, tugas mereka tidak menemani Paulus dalam berkeliling untuk mewartakan,
tetapi mewakili Paulus sendiri mewartakan Injil (golongan kedua). Untuk golongan
yang ketiga, mereka tidak ditugasi atau diutus oleh Paulus, tetapi mereka
menemani dan membantu Paulus baik secara spiritual ataupun material dalam
menunaikan tugas kerasulan, mereka di antaranya adalah Akwila dan Priskila
(pasangan suami istri), Aristarkhus, Markus, dan Trofimus.
Dalam pewartaannya, Paulus mewartakan di Sinagoge. Dalam mewartakan Injil Allah,
Paulus adalah pribadi yang tidak memegahkan dirinya karena menurutnya,
mewartakan Injil Allah merupakan keharusan, dan dia menganggap celakalah jika
tidak mewartakan Injil (1 Korintus 9:16). Surat-surat Paulus disebarluaskan oleh
Onesimus, pengagumnya, sekitar tahun 90. Onesimus adalah hamba yang kemudian
menjadi uskup di Efesus.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Sekolah Minggu GBI Bawangan
Alamat URL: http://kabibawangansemarang.blogspot.com/2013/07/tokoh-alkitab-p-u-l-u-s.html
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 27 November 2013
MUTIARA GURU: UCAPAN SYUKUR RASUL PAULUS
1 Korintus 1
Mengapa Rasul Paulus memulai suratnya dengan ucapan syukur kepada Allah dan
mengapa ucapan syukur tersebut perlu diketahui oleh jemaat Korintus? Ucapan
syukur Rasul Paulus di dalam surat-suratnya selalu dikaitkan dengan pribadi
Allah dan jemaat. Ucapan syukur tersebut mengungkapkan pengakuan bahwa Allah
adalah sumber dari segala sesuatu, termasuk apa yang telah Rasul Paulus kerjakan
bagi jemaat. Jemaat Korintus perlu mengerti bahwa Allah telah berbuat sesuatu
untuk kepentingan mereka. Sebagai perintis gereja Korintus, Rasul Paulus
mengetahui dengan jelas kondisi jemaat Korintus sehingga ia dapat melihat karya
Allah dalam kehidupan mereka.
Apa yang telah Allah lakukan kepada jemaat Korintus? Rasul Paulus mengungkapkan
bahwa Allah telah memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh jemaat Korintus
selama mereka hidup di dunia ini, dan Allah akan terus meneguhkan mereka sampai
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali! Kasih karunia Allah itu membuat jemaat
Korintus menjadi kaya dalam segala hal, terutama dalam hal-hal yang menyangkut
kebutuhan rohani mereka. Allah yang setia akan meneguhkan jemaat Korintus
sehingga mereka akan kedapatan tidak bercacat pada hari kedatangan Tuhan Yesus.
Hendaklah ucapan syukur kita juga berpusat pada apa yang telah Allah kerjakan
bagi jemaat Tuhan, bukan berpusat pada diri sendiri. Kita perlu mengucap syukur
bukan karena kita mendapatkan keuntungan atau kebaikan, melainkan karena apa
yang telah Allah kerjakan bagi gereja-Nya.
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia,dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya." (Roma 11:36)
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Saat Teduh
Alamat URL:
http://saatteduh.wordpress.com/2013/04/15/ucapan-syukur-rasul-paulus/
Penulis: WY
Tanggal akses: 27 November 2013
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > 
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|