|
|
e-BinaAnak -- Kebutuhan Anak di Era Globalisasi (II)
689/Oktober/II/2014
Shalom,
Perubahan zaman menjadi salah satu bukti bahwa kehidupan ini tidak
"jalan di tempat". Banyak hal mengalami pergeseran/perubahan, mulai
dari teknologi, gaya hidup, cara berinteraksi, dll.. Adanya perubahan
semacam ini membuktikan bahwa ada kemajuan dari berbagai sisi
kehidupan, yang harus kita respons dengan bijaksana. Sebagai orang
dewasa, kita mungkin tidak akan terlalu kesulitan dalam menyikapi
keadaan ini. Namun, bagaimana dengan anak-anak kita? Kami mengajak
Anda semua untuk lebih aktif dalam membimbing/mengarahkan anak-anak
supaya mereka tidak tersesat di era globalisasi ini. Bagaimana
caranya? Simaklah sajian e-BinaAnak edisi kali ini, dan jangan
lewatkan informasi berharga untuk membuat sekolah minggu Anda semakin
bergairah dan bersemangat. Selamat membaca, Tuhan memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>
Setiap hari, dunia mengalami perkembangan. Setiap hari, kita mengalami
perubahan. Namun, firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Peganglah
firman Tuhan dan lakukanlah! Firman Tuhan akan menjadi terang dan
penuntun langkah hidup kita. (Tilestian)
TIP: BERANI TAMPIL BEDA
"Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan,
kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan
dengan hati yang murni." (2 Timotius 2:22)
Perkembangan zaman yang semakin cepat pada era globalisasi saat ini
membuat anak-anak muda berusaha tampil dengan mengikuti tren yang
sedang berkembang. Kecenderungan anak-anak muda adalah berusaha
mendapatkan pengakuan dari lingkungan sekitarnya. Mereka berusaha
untuk dapat diterima di lingkungan pergaulan dengan cara mengikuti
tren yang sedang berkembang. Jika tidak mengikuti tren yang sedang
berkembang, mereka akan dianggap ketinggalan zaman dan kurang
pergaulan.
Banyak hal bisa dianggap tren oleh anak/anak muda, mulai dari cara
berpakaian, cara berbicara, cara berdandan/bergaya, gaya hidup, tempat
berjalan-jalan, tempat hiburan, tempat berbelanja, barang-barang
mewah, musik, film, teknologi gadget, internet, bahkan sampai
kebiasaan buruk, misalnya merokok dan dunia gemerlap (kehidupan
malam).
Tekanan dari teman-teman sebaya sering dialami anak/anak muda yang
tidak mau mengikuti tren-tren itu. Bukan suatu hal yang mudah untuk
menolak atau tidak mengikuti tren yang ada.
Sebagai anak yang mengenal Tuhan, kita tentu harus mengikuti tren yang
ada secara cermat. Anak muda harus pintar-pintar memilih tren apa yang
baik dan tren apa yang tidak baik bagi mereka, agar tetap berjalan
dalam kehendak Tuhan dan tidak menyimpang dari jalan-Nya.
Bagaimana agar anak/anak muda dapat tetap ada di dalam Tuhan dan
berani tampil beda dari dunia ini?
1. Hidup Sesuai dengan Firman Tuhan
"Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan
menjaganya sesuai dengan firman-Mu." (Mazmur 119:9)
Hanya dengan firman Tuhanlah seorang anak muda dapat mempertahankan
jalannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Firman Tuhan akan menerangi
setiap sisi kegelapan yang ada. Tuhan akan memberi hikmat kepada anak-
anak muda sehingga mereka dapat membedakan dan memilih tren apakah
yang sesuai dan tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Tidak mengikuti tren yang tidak sesuai dengan jalan-Nya bukan berarti
akhir dari kehidupan. Namun, ketika anak muda memilih untuk tidak
mengikuti tren yang ada dan lebih mementingkan kehendak Tuhan dalam
dirinya, dia akan memperoleh harta yang paling berharga di dunia ini.
Menjadi umat Tuhan bukan berarti kita menjadi orang yang kurang
pergaulan, tetapi lebih kepada menjadi orang yang mempunyai integritas
untuk menyatakan ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Menjadi orang
yang berani menolak ajakan maupun kebiasaan yang tidak berkenan kepada
Tuhan dan siap menerima segala risiko karena sikap tersebut.
2. Menjauhi Hawa Nafsu
Dalam 2 Timotius 2:22 jelas sekali dikatakan agar kita menjauhi segala
nafsu orang muda. Segala keinginan untuk memenuhi hawa nafsu hanyalah
membawa kepada kebinasaan. Hawa nafsu akan terus menyerang kehidupan
anak-anak muda. Oleh karena itu, setiap keinginan yang muncul haruslah
diserahkan kepada Tuhan Yesus. Tidak setiap keinginan harus dipenuhi
saat itu juga, bahkan ada keinginan-keinginan tertentu yang harus
ditolak karena tidak sesuai dengan firman-Nya.
"Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia." (1 Yohanes 2:16)
Mintalah kepada-Nya agar Dia memberi kekuatan untuk dapat menolak
setiap hawa nafsu yang ada.
Berjalanlah sesuai dengan firman Tuhan dan tetaplah setia dalam setiap
langkah yang diambil, baik dalam pergaulan maupun aktivitas apa pun.
Hiduplah di dalam kasih Tuhan dan tetaplah memelihara damai dalam
kehidupan kita.
3. Menjadi Teladan
"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam
tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu." (1 Timotius 4:12)
Menjadi anak muda bukan berarti tidak bisa menjadi teladan. Justru
selama menjalani masa muda kita harus mulai bisa menunjukkan bahwa
kita adalah teladan yang patut ditiru, baik dalam perkataan, tingkah
laku, kasih kepada sesama, kesetiaan kepada Tuhan maupun dalam
kesucian hidup yang berani untuk menolak segala kecemaran yang ada.
Tuhan akan memampukan setiap anak muda agar dapat hidup seturut dengan
kehendak-Nya sehingga dapat menjadi teladan bagi teman-teman
pergaulannya.
"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak
pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung
panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia
berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang." (Mazmur 127:4-5)
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Pelita Hidup
Alamat URL: http://www.pelitahidup.com/2009/08/10/berani-tampil-beda/#.U9ikTIZgcdU
Penulis: Riva Rinjal
Tanggal akses: 30 Juli 2014
BAHAN MENGAJAR: MENGUTAMAKAN TUHAN YESUS
Ditulis oleh: Santi T.
Bacaan: Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-
Nya selama Ia dekat! (Yesaya 55:6)
Pengantar:
Seorang Ibu mengajak ketiga anaknya (Nanda, Bella, dan Dito) berjalan-
jalan di sebuah mal yang terdapat banyak toko mainan. Di sana, ada
banyak mainan dengan berbagai kategori, seperti: puzzle, boneka,
mobil-mobilan, robot, dll.. Lalu, si ibu bertanya kepada ketiga
anaknya tentang apa yang mereka inginkan.
Ibu : Nanda, apa yang mau kamu beli?
Nanda: Saya mau beli mobil-mobilan yang besar, yang paling bagus.
Ibu : Oh ... oke, kamu masuk saja ke toko "Mobil-Mobilan". (Nanda pun
langsung berlari memasuki toko itu)
Kemudian, si ibu bertanya kepada Bella.
Ibu : Bella, apa yang kamu inginkan? Kamu ingin beli apa?
Bella: Boneka, Bu. Boneka. Saya suka boneka.
Ibu : Berapa boneka yang mau kamu beli?
Bella: Banyak, Bu, yang saya belum punya.
Ibu : Ya sudah. Kamu masuk saja ke toko yang di pojok itu, toko
"Boneka Terbaru".
Melihat kedua anaknya sudah menentukan pilihan, si ibu terlihat
merenung sebentar. Lalu, ia bertanya kepada Dito.
Ibu : Dito mau beli apa? Kakak-kakakmu sudah berlari semua ke toko-
toko yang mereka suka?
Dito: (Terdiam) Tidak tahu, Bu.
Ibu : Loh, kok tidak tahu? Ada robot, ada puzzle, ada mobil-mobilan
... ayo pilih mana?
Dito: Sebenarnya, saya pilih robot, Bu.
Ibu : Ya sudah, kamu lari saja ke toko "Aneka Robot" itu.
Dito: Tidak mau, Bu. (Sambil geleng-geleng kepala.)
Ibu : Kenapa, Dito?
Dito: Takut tidak bertemu Ibu lagi. Malnya besar dan ibu tidak bilang
mau menunggu aku di mana.
Ibu : (tersenyum)
Pertanyaan refleksi
Tokoh "Ibu" dalam cerita di atas diganti dengan Yesus. Mintalah anak-
anak SM untuk memberi respons:
1. Mereka (anak-anak SM) akan menjadi tokoh siapa:
a. Nanda
b. Bella
c. Dito
2. Mengapa mereka (anak-anak SM) memilih tokoh tersebut?
3. Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah mereka mengalami peristiwa
seperti cerita di atas?
Penutup:
Guru SM mengajak anak-anak berdoa: "Tuhan Yesus, ampunilah kami jika
kami sering meninggalkan/menjauh dari Tuhan hanya karena kesenangan
kami. Ajari kami untuk menyadari betapa berharganya Kristus melebihi
semua hal di dunia ini yang kami senangi. Kami percaya bahwa
mengutamakan Tuhan Yesus dalam hidup kami adalah hal terbaik yang kami
putuskan selama hidup kami. Terima kasih Tuhan untuk kasih-Mu. Amin."
MUTIARA GURU: JANGAN BANDINGKAN SEKOLAH MINGGU DENGAN ACARA-ACARA
TELEVISI, FILM, ATAU ACARA LAINNYA!
Bagi sebagian besar anak, acara televisi, film, atau acara lainnya
memang lebih menarik daripada SM. Jadi, jangan berharap acara sekolah
minggu dapat bersaing dengan acara-acara televisi karena pasti akan
kalah menarik. Namun, bukan tujuan guru SM untuk sekadar mengalahkan
acara televisi karena kita tidak boleh menutup mata bahwa dalam
beberapa aspek pendidikan, acara-acara tersebut juga penting bagi
mereka. Tugas kitalah untuk memberi pengertian kepada mereka bahwa
sekolah minggu memang bukan sekadar tempat hiburan dan bermain karena
ibadah jelas bukan acara hiburan. Di SM, anak-anak bisa merasakan
suasana ibadah/kebaktian yang mengisi rohani mereka.
Jadi Semakin Menarik
Acara SM akan menarik jika keseluruhan liturginya menarik dan disertai
dengan sistem pembinaan yang terencana dengan baik. Dan, yang penting,
kita harus tetap berusaha keras, bersabar, dan bertekun dalam
pelayanan.
Guru-guru SM wajib mengetahui detail liturgi dan acara yang
dilaksanakan pada setiap Minggunya. Hal ini akan sangat membantu guru
untuk bisa merencanakan acara dengan lebih baik. Kadang-kadang, pujian
tidak dipersiapkan dengan baik, yang penting asal menyanyi saja.
Pujian yang dipersiapkan dengan matang tidak kalah pentingnya dengan
kebaktian. Selain mendukung cerita, pujian dapat memberikan pengajaran
Kristen yang mudah diingat oleh anak-anak. Dalam keadaan takut, banyak
persoalan, atau dalam keadaan sakit, sedih, dan duka, syair lagu
pujian yang mereka kenal akan menjadi salah satu senjata rohani yang
sangat ampuh. Garis besar liturgi anak SM biasanya sebagai berikut:
- Pembukaan (Gerak badan dengan pujian)
- Doa Pembukaan
- Puji-Pujian
- Persembahan
- Pujian Persiapan Cerita/Firman
- Penyampaian Firman (dengan alat bantu visual atau tidak)
- Doa Firman
- Pujian
- Penutup
tLiturgi dan alur SM dikatakan berhasil jika dapat membuat suasana yang
"bersemangat", menarik, dan terasa "akrab dan hidup". Dalam setiap
kegiatan SM, guru harus mampu membawa anak mendalami/menghayati isi
lagu dan firman Tuhan, dan membuat anak merasa "bertemu" dengan Allah.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: 100 Senjata Pelayan Sekolah Minggu Asyik
Judul bab: Senjata untuk Kelas SM
Penulis: Igrea Siswanto
Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2005
Halaman: 11 -- 13
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > 
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|