|
|
e-BinaAnak -- Pertumbuhan Rohani Anak (I)
Edisi 732/Juni/I/2016
Salam kasih,
Tidak ada seorang anak yang akan menjadi anak untuk selama-lamanya.
Mereka akan terus mengalami pertumbuhan, terutama pertumbuhan fisik.
Akan tetapi, pertumbuhan fisik bukanlah pertumbuhan utama yang perlu
diprioritaskan orangtua bagi anak-anak mereka. Ada yang lebih penting
dari itu, yaitu pertumbuhan rohani, yang harus terjadi seiring dengan
pertumbuhan yang dialami oleh anak. Bagaimana kita dapat menolong anak
untuk mengalami pertumbuhan rohani? Bagaimana kita sebagai pelayan
anak maupun orangtua Kristen dapat membawa anak memiliki hubungan yang
dekat dengan Allah, yang merupakan sumber pertumbuhan rohani mereka?
Dalam edisi e-BinaAnak bulan Juni ini, kita akan membahas mengenai hal
penting ini. Kiranya menjadi berkat bagi kita semua.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
ARTIKEL: SEKOLAH MINGGU DAN PERTUMBUHAN ROHANI ANAK
Diringkas oleh: Davida
Dasar-Dasar Pertumbuhan Rohani
Tujuan utama seorang pelayan anak dalam pelayanan adalah membawa anak-
anak mengenal Kristus dan menolong mereka memiliki hubungan dengan-Nya
agar mereka bertumbuh dewasa secara rohani. Ketika kita akan
menentukan metode untuk menolong anak bertumbuh secara rohani, kita
harus memutuskan, bersama dengan tim, ke mana Allah memimpin langkah
kita.
Beberapa ahli di bidang pertumbuhan rohani mengemukakan bahwa unsur-
unsur umum dari spiritualitas harus terkait dengan hubungan antara
seorang anak dengan dirinya sendiri, orang lain, dunia, dan Tuhan.
Tuhan telah menciptakan manusia sebagai makhluk spiritual yang
berelasi, sehingga spiritualitas anak adalah keinginan bawaan dirinya
dan harus terhubung dengan dirinya sendiri, orang lain, dunia, dan
Tuhan (termasuk setiap kepribadian dalam Trinitas). Dan, komunitas
iman adalah tempat yang dirancang Allah untuk diri -- anak ini, anak
lainnya, dunia anak, dan hubungan antara Tuhan dengan anak untuk
dipelihara secara unik.
Pemaparan di atas dapat menolong kita untuk mengarahkan pelayanan
sekolah minggu. Hal tersebut dapat membantu kita untuk mengetahui
bagaimana kita akan membuat program, kurikulum apa yang akan kita
gunakan, dan sebagainya.
Pertumbuhan Rohani dan Sekolah Minggu
Menolong anak untuk bertumbuh secara rohani merupakan tugas yang
beragam, dan semua itu tidak bisa dilakukan di sekolah minggu. Hal-hal
seperti perjalanan misi, teladan iman orangtua, atau ibadah dalam
jemaat tidak dapat dilakukan oleh sekolah minggu. Namun, sekolah
minggu sungguh memainkan peran yang unik dan kuat dalam pertumbuhan
rohani. Memang cukup melegakan ketika mengetahui bahwa tidak semua
urusan pertumbuhan rohani itu berada di pundak sekolah minggu. Namun,
hal ini harusnya mendorong kita untuk fokus terhadap hal-hal yang
dapat dilakukan oleh sekolah minggu untuk mengembangkan anak secara
rohani.
Langkah-langkah di bawah ini penting untuk ditambahkan dalam pelayanan
sekolah minggu Anda.
1. Mengolah pengalaman lintas generasi Kristen di mana orangtua dapat
berinteraksi dengan anak yang lebih kecil.
2. Membantu anak-anak memahami dan mengingat ayat-ayat dari firman
Allah. Ini bukan hanya memori demi memori itu sendiri; ini tentang
membantu anak-anak mengumpulkan pemahaman tentang bagaimana firman
Allah penting bagi mereka.
3. Memperluas pengetahuan dan pemahaman Alkitab, dan kebenaran, dan
penyampaian sejarah yang ditanamkan melaluinya.
4. Memelihara kesempatan-kesempatan ibadah yang sejati.
5. Membagi literatur anak yang berkualitas, yang terkait dengan
Alkitab dan konsep iman.
6. Luangkan waktu untuk bertanya-tanya/berpikir, untuk diam, dan
berkontemplasi dalam setiap kali pertemuan.
7. Berdoa -- selama waktu kebersamaan Anda dan untuk anak-anak
sepanjang minggu.
Sekolah minggu seharusnya menjadi tempat bagi anak-anak belajar
Alkitab, bukan? Kita mengajarkannya kepada anak-anak supaya mereka
mengetahui firman Tuhan dan supaya mereka akan tahu bagaimana cara
untuk hidup. Dan, itu adalah alasan-alasan yang baik, tetapi saya
pikir keduanya saja tidak cukup. Tujuan utama dan jangka panjang
seorang guru sekolah minggu adalah membantu anak mengenal Allah pada
sebuah tingkatan yang intim. Kita berbagi ayat-ayat dan pasal-pasal
Alkitab dengan anak-anak untuk menunjukkan kepada anak-anak siapa
sebenarnya Tuhan itu. Dengan cara ini, anak-anak akan mengenal Alkitab
dan bagaimana cara untuk hidup, tetapi dalam konteks hubungan mereka
dengan Tuhan.
Hubungan Allah dengan Anak
Hubungan Allah dengan anak adalah kunci tanggung jawab dari pelayanan
sekolah minggu. Sekolah minggu adalah tempat yang ideal untuk mengajar
anak-anak tentang kebenaran -- tentang siapa Allah, siapa kita, dari
mana kita berasal, mengapa kita berada di sini, dan bagaimana kita
hidup sebagai pengikut-Nya. Saat anak-anak menyerap hal-hal tersebut,
mereka mulai memahami bagaimana Allah berhubungan dengan umat-Nya di
sepanjang masa. Ketika kita bekerja melalui pelajaran dan kegiatan,
tanyakanlah hal ini: Apa yang diberitahukan bagian Alkitab ini (atau
kegiatan ini) kepada anak-anak tentang Allah? Apa yang diajarkan
Alkitab tentang siapa Allah dan apa yang dilakukan-Nya?
Ketika anak-anak mampu menanggapi pertanyaan tersebut setiap minggu
melalui Alkitab, mereka akan melihat bagaimana Allah
menarik/mendekatkan orang-orang seperti Abraham, Lea, Rahab, Daud,
Yosia, dan Paulus kepada diri-Nya sendiri. Dari situ, mereka akan
mulai memahami bagaimana Allah dapat juga berhubungan dengan mereka.
Jika diajarkan secara konsisten, hal ini akan membangun landasan bagi
anak-anak untuk mengetahui bahwa Allah adalah nyata, Allah itu hidup,
mereka dapat berhubungan dengan Allah.
Kerinduan Allah untuk Berhubungan dengan Umat-Nya
Alkitab secara pasti menyatakan bahwa Tuhan ingin memiliki hubungan
dengan umat-Nya (Keluaran 6:7; Imamat 26:12; Yeremia 30:22; Yehezkiel
36:28; Ibrani 8:10; dan Wahyu 21:3). Secara tradisional, pelayanan di
sekolah minggu telah mengajarkan tentang ayat-ayat Alkitab dan berdoa
kepada anak untuk membina hubungan dengan Tuhan. Saat kita mendorong
terjadinya pertumbuhan rohani dalam diri anak-anak kita, pembelajaran
Alkitab harus terjadi. Buatlah bermakna. Ketika anak-anak
mengetahui/menghafal ayat-ayat tertentu, mereka memiliki potensi untuk
mengetahui bahwa mereka dapat mengenal Allah, mereka bisa percaya
kepada-Nya, dan bahwa Ia mencintai mereka. Doronglah anak-anak untuk
belajar dan mengetahui ayat-ayat dalam cara yang berarti.
Dalam pelayanan sekolah minggu, doa merupakan hal yang melaluinya anak
bisa melihat hubungan orang lain dengan Allah diteladankan. Melalui
kegiatan doa di sekolah minggu, anak didorong untuk menjangkau Allah
di dalam doa. Keteladanan yang konsisten juga memberikan bahasa kepada
anak-anak untuk berbicara kepada Allah ketika mereka tidak tahu
bagaimana untuk memulai. Dan, jika doa tidak diteladankan di rumah,
sekolah minggu adalah satu-satunya tempat mereka akan melihat itu
diajarkan.
Hubungan Anak dengan yang Lain
Perkembangan rohani anak-anak tergantung pada interaksi mereka dengan
orang lain. Orang lain dapat melihat dirinya sendiri terkait dengan
bagaimana orang lain memperlakukan mereka. Dan, inilah yang membuat
pelayanan sekolah minggu menjadi bagian dari pembangunan rohani anak.
Sebagai guru sekolah minggu dan pemimpin, kita dapat memperlakukan
anak-anak sebagaimana yang akan dilakukan Yesus. Kita dapat
menunjukkan kepada mereka apa artinya dicintai dan dirawat sebagaimana
Allah mengasihi dan memedulikan kita. Kita juga menjadi teladan dan
mendorong anak-anak untuk memperlakukan sesama, seperti yang Tuhan
ingin mereka lakukan. Sekolah minggu bisa menjadi salah satu dari
beberapa tempat bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan orang-orang
Kristen dewasa secara teratur. Dalam keseluruhan Alkitab, kekristenan
ditampilkan sebagai hal yang komunal. Mengikut Tuhan bukanlah tentang
menjadi sendirian. Tuhan mengetahui bahwa kita membutuhkan masyarakat
sehingga kita dapat berbagi keyakinan dan perjuangan kita. Dan,
pelayanan sekolah minggu merupakan tempat kunci untuk membentuk
hubungan tersebut saat anak-anak berkembang secara rohani.
Hubungan Anak dengan Dirinya Sendiri
Membantu anak-anak mengenal dirinya sendiri tidak selalu menjadi
prioritas atau fokus dari pelayanan sekolah minggu. Yang paling
membantu mereka adalah Allah sebagai Tuhan mereka secara pribadi dan
melihat diri mereka sebagai bagian dari umat Allah. Namun, hubungan
anak dengan dirinya sendiri sangat erat terkait dengan hubungan Allah
dengan anak. Jadi, ketika melihat perkembangan rohani anak-anak,
hubungan anak dengan dirinya sendiri harus memiliki beberapa bagian
dalam program kita. Saat kita menceritakan ayat-ayat Alkitab tentang
pekerjaan Allah di bumi, kita dapat mengajukan pertanyaan terbuka yang
memelihara hubungan anak dengan dirinya sendiri.
Berikut adalah contoh pertanyaan untuk diajukan.
Apa yang Yusuf takutkan? Hal-hal seperti apakah yang kamu takutkan?
Bagaimana ketakutan Yusuf menjadi seperti ketakutanmu atau tidak?
Mengapa Yakub lebih mencintai Rahel daripada mencintai Lea? Ceritakan
tentang waktu-waktu ketika tampaknya kamu tidak dicintai sebanyak
orang lainnya dicintai. Apakah kamu akan merasa seperti Lea atau
tidak? Mengapa kadang-kadang sulit untuk percaya bahwa kasih Allah
adalah cukup? Ketika Rahab menyembunyikan mata-mata, bagaimana cara
tersebut dapat menunjukkan bahwa ia percaya kepada Tuhan? Bagaimana
kamu telah menunjukkan kepada Allah bahwa kamu percaya kepada-Nya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu membantu anak-anak memproses
informasi dalam Alkitab dan menerapkannya ke dalam hidup mereka.
Menawarkan pertanyaan untuk direnungkan memberikan ruang bagi anak
untuk mempertimbangkan siapa mereka dan akan menjadi siapa mereka.
Pelayanan sekolah minggu tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu
sehubungan dengan pertumbuhan rohani anak. Orangtua dan tubuh Kristus
juga memainkan peranan penting di dalamnya. Namun, bagi kebanyakan
anak, sekolah minggu adalah satu-satunya tempat bagi mereka untuk
belajar secara sistematis tentang siapa Tuhan dan bagaimana hal itu
terkait dengan mereka. Hubungan Allah dengan anak tidak dapat
berkembang jika anak tidak mengetahui akan hal-hal tersebut.
Anak-anak memulai kehidupan dengan sebuah perasaan misteri yang tak
terkatakan mengenai Allah. Sebagai orang dewasa, kita dipanggil Allah
untuk memelihara perasaan tersebut dalam diri anak-anak. Itu merupakan
tugas yang sangat berani -- membantu anak-anak untuk mencari hal yang
tak terlukiskan -- tetapi pelayanan sekolah minggu memiliki banyak hal
untuk ditawarkan. Sekolah minggu memainkan peran yang kuat dan unik
dalam pembinaan anak, khususnya dalam perjalanan rohani mereka. (t/N.
Risanti)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: Children`s Ministry Blog
Alamat URL: http://wwv.group.com/childrens-ministry/blog/training/how-kids-grow-spiritually/
Judul asli artikel: How Kids Grow Spiritually
Penulis artikel: Holly Allen
Tanggal akses: 20 Mei 2016
BAHAN MENGAJAR: ZAKHEUS DAN HUBUNGAN PRIBADI KITA DENGAN YESUS
Diringkas oleh: Davida
Sangat penting bagi anak untuk mulai memikirkan Yesus sebagai orang
yang nyata, yang ingin memiliki hubungan pribadi dengan mereka. Anak
sering menganggap bahwa Yesus adalah tokoh sejarah yang jauh. Kita
harus menunjukkan kepada mereka Allah yang hidup, yang memanggil
mereka melalui Alkitab. Pelajaran sederhana ini akan membantu anak-
anak muda mulai berpikir tentang hubungan pribadi dengan Yesus.
Bahan Alkitab: Yeremia 29:11; Lukas 19:1-10
Usia: 6 -- 8 tahun
Waktu: 30 menit
Persiapan: Sebelum kelas dimulai, cetak (atau potong dari majalah):
gambar pohon, uang atau simbol uang, dan makanan atau hidangan.
Tujuan: Pelajaran ini menunjukkan kepada anak-anak bahwa Tuhan
memiliki rencana bagi setiap kehidupan kita.
Penyampaian:
Baca Yeremia 29:11. Jelaskan ayat tersebut kepada anak. Katakan kepada
mereka bahwa Tuhan memiliki rencana untuk kita masing-masing, seperti
yang dikatakan oleh ayat Alkitab. Katakan kepada mereka bahwa rencana
Allah selalu lebih baik daripada rencana kita, dan bahwa Dia tahu apa
yang terbaik bagi kita masing-masing. Jelaskan bahwa selama masa-masa
sulit, kita dapat percaya rencana Allah bagi hidup kita. Dia mengasihi
kita dan ingin membantu kita menjalani hidup yang menyenangkan hati-
Nya.
Minta anak-anak untuk berbagi cerita, bagaimana rasanya berada di
tempat yang ramai. Misalnya, ketika sedang menyaksikan sebuah
pertandingan di suatu lapangan. Atau, mungkin anak-anak pernah
menonton acara TV atau film kartun yang melibatkan banyak orang. Beri
tahu kepada mereka, bagaimana sulitnya melihat hal-hal yang jauh
ketika berada di tengah banyak orang.
Tunjukkan gambar pohon, makanan, dan uang. Katakan kepada mereka untuk
tidak mengatakan apa-apa dengan suara keras, tetapi untuk berpikir
tentang gambar yang Anda tunjukkan.
Minta mereka untuk membaca kisah Zakheus dari Alkitab. Setelah itu,
ceritakan dalam bahasa Anda sendiri tentang kisah tersebut agar anak
lebih terhubung dengan cerita tersebut. Setelah bercerita, tahan
gambar kembali dan minta anak-anak menceritakan kembali kisah Zakheus
berdasarkan gambar-gambar tersebut.
Jelaskan kepada anak-anak bahwa Allah memiliki rencana untuk hidup
Zakheus dan bahwa Tuhan memiliki rencana untuk hidup mereka juga.
Katakan kepada mereka bahwa kehidupan Zakheus berubah ketika ia
bertemu Yesus. Yesus juga dapat mengubah hidup anak-anak ketika mereka
memiliki hubungan pribadi dengan Yesus.
Memiliki hubungan pribadi dengan Yesus berarti:
1. Memahami bahwa kita semua adalah orang berdosa -- Roma 3:23.
2. Percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan bahwa kita menerima
karunia pengampunan yang ditawarkan oleh Yesus ketika Ia mati di
kayu salib. Kita harus percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya yang
dapat menghapus dosa kita -- Roma 5:8.
3. Kita harus memberi tahu orang lain bahwa Yesus adalah Juru Selamat
kita -- Roma 10:9-13.
Penutup:
Berdoa dan bersyukur kepada Tuhan bahwa Dia memiliki rencana untuk
setiap kehidupan kita. Setiap orang yang memiliki hubungan pribadi
dengan anak-Nya, Yesus Kristus, adalah bagian dari rencana itu.
(t/Davida)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Nama situs: Ministry-To-Children
Alamat URL: http://ministry-to-children.com/zacchaeus-lesson-relationship/
Judul asli artikel: Zacchaeus and Our Personal Relationship with Jesus
Penulis: Brandi Riddle
Tanggal akses: 13 Juni 2016
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org 
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|