|
|
e-BinaAnak -- Mengajar Anak Mencintai Bangsa dan Negara (I)
Edisi 736/Agustus/I/2016
Salam merdeka!
Tepat satu minggu lagi kita akan merayakan peringatan kemerdekaan
negara Indonesia yang ke-71 tahun. Mungkin, saat ini terlintas dalam
pikiran kita cerita-cerita sejarah perjuangan para pahlawan yang telah
dipakai Tuhan untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa kita dari
penjajahan bangsa asing. Ya, rasa cinta terhadap bangsa dan negara,
ditambah lagi kesediaan untuk menjalankan panggilan Tuhan melalui
perjuangannya telah membuahkan hasil, yaitu kemerdekaan bangsa kita.
Bagaimana dengan kita sendiri dan anak-anak layan kita? Apakah rasa
cinta tanah air juga sudah tertanam dalam hati dan hidup kita? Sebagai
orang percaya, bagaimana kita sendiri bisa mencintai negara kita
dengan benar sesuai kebenaran Alkitab agar kita bisa mengajarkannya
pula kepada anak-anak layan kita?
Kami mengajak kita semua menyimak e-BinaAnak bulan Agustus 2016 ini.
Kita akan melihat bersama-sama bagaimana kita seharusnya mencintai
negara kita sebagai masyarakat Kristen di Indonesia ini. Dengan
begitu, kita juga dapat mengajarkannya kepada anak-anak kita. Kiranya
menjadi berkat. Selamat mempersiapkan peringatan akan kebaikan Tuhan
atas bangsa kita.
Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>
"Saudara-saudara, kamu telah dipanggil untuk menjadi merdeka. Akan
tetapi, jangan pergunakan kemerdekaanmu itu sebagai kesempatan untuk
hidup dalam daging, melainkan layanilah seorang terhadap yang lain
dengan kasih." (Galatia 5:13, AYT)
ARTIKEL: MENJADI MASYARAKAT KRISTEN YANG MENCINTAI NEGARA
Dirangkum oleh: Davida
Kita patut bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan anugerah
kemerdekaan untuk negara tercinta, negara Indonesia. Bukan tanpa
alasan jika kita saat ini dilahirkan menjadi warga negara Indonesia,
demikian pula dengan anak-anak yang kita layani. Ada suatu rencana
bagi bangsa kita yang ingin Tuhan nyatakan melalui setiap andil kita
di bumi Indonesia.
Setiap orang Kristen yang lahir di bumi Indonesia, memiliki negara
Indonesia, dan oleh karenanya juga mempunyai hak dan kewajiban sebagai
warga negara Indonesia. Bahkan, umat Kristen memiliki andil yang cukup
besar dalam melahirkan dan mempertahankan Republik Indonesia. Banyak
orang Kristen telah gugur sebagai kusuma bangsa meskipun nama-nama
mereka tidak ditemukan di makam-makam pahlawan. Hal ini tentu saja
tidak berhenti sampai saat itu. Sejak tahun 1945 sampai sekarang,
masyarakat Kristen belum pernah absen dari perjuangan mengisi
pembangunan bangsa. Ya, sebagai orang Kristen, rasa cinta terhadap
bangsa dan negara harus terus dipupuk dan diaplikasikan sesuai
kebenaran Alkitab. Bagaimana kita dapat menjadi orang percaya yang
mewujudkan cinta kita kepada Tuhan melalui peran kita sebagai warga
negara? Hal ini perlu kita ketahui agar kita sendiri dapat
mengajarkannya kepada anak-anak layan kita.
1. Menjadi garam dan terang di negara tercinta.
Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, orang Kristen tetap
berusaha memelihara iman dan berjuang dengan gigih menegakkan
kebenaran dan keadilan seperti yang dimandatkan oleh Yesus Kristus.
Statusnya sebagai warga Kerajaan Allah telah dibuktikan dalam
kehadirannya sebagai pelaku firman yang tidak berkompromi dengan
kejahatan. Sebagai murid Yesus, orang Kristen harus berusaha keras
menjadi garam dan terang. Mereka bertanggung jawab terhadap maju dan
mundurnya negara Indonesia. Mereka tidak hanya berjuang untuk
mendapatkan kekuasaan politik, tetapi juga melaksanakan terjadinya
revolusi intelektual agar seluruh masyarakat Indonesia bisa memiliki
kemampuan intelektual dalam semua disiplin ilmu. Dengan ini, kita
berperan serta dalam membangun masyarakat baru, sebagai wujud Kerajaan
Allah di bumi yang berasaskan kebenaran, keadilan, kekudusan, dan
pengampunan.
2. Menjadi agen pendidikan untuk kecerdasan bangsa.
Pendidikan menjadi kebutuhan prioritas seluruh rakyat Indonesia.
Pendidikan di sini bukan hanya pendidikan intelektual, tetapi terlebih
dari itu juga pendidikan spiritual/rohani. Dengan pendidikan yang
memadai, bangsa Indonesia siap memasuki abad ke-21 yang dikenal
sebagai abad informasi. Masa depan Indonesia tergantung sepenuhnya
pada kualitas bangsa Indonesia. Kualitas bangsa Indonesia akan
ditentukan oleh kecerdasan masyarakatnya. Kecerdasan bangsa Indonesia
juga akan ditentukan oleh suatu pendidikan. Untuk mewujudkan generasi
masa depan yang mencintai negara dan bangsa, diperlukan orang-orang
yang menyadari panggilan Tuhan terhadap dirinya untuk negara tercinta.
Oleh karena itu, gereja punya peran yang sangat dominan sebagai upaya
ikut mencerdaskan bangsa secara intelektual maupun rohani. Gereja bisa
mengembangkan keterampilan jemaat atau masyarakat dan memberikan
dasar-dasar pengajaran Alkitab yang kuat untuk hidup sebagai warga
negara yang bertanggung jawab sesuai kebenaran Alkitab. Dengan begitu,
orang Kristen bisa menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang
berkualitas tinggi secara intelektual maupun rohani.
3. Menegakkan kebenaran dan keadilan sesuai kebenaran Alkitab.
Banyak tugas dan tanggung jawab orang Kristen untuk membangun bangsa
Indonesia. Tinggal dipilih mana yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya. Dari semua pilihan itu, salah satu yang utama adalah
menegakkan kebenaran dan keadilan. Untuk melakukannya, apa standar
kita sebagai orang percaya? Tentu saja, Alkitab! Bangsa Indonesia
sedang dilanda oleh banjir kolusi, manipulasi, dan korupsi. Untuk hal
ini diperlukan pisau bedah masalah yang tepat. Pisau bedah masalah
yang paling cocok untuk membedah semua persoalan yang sudah kronis dan
akut tersebut adalah firman Tuhan Yesus sendiri, yaitu "... berikan
kepada kaisar yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan berikanlah
kepada Allah yang wajib kamu berikan kepada Allah". Yesus juga tidak
mengizinkan para pengikut-Nya melakukan tindakan manipulasi, berkolusi
dengan kejahatan, yang hanya akan berakhir pada tindakan korupsi yang
akan merugikan masyarakat dan pemerintah.
4. Berdoa bagi bangsa dan negara tercinta.
Kita harus mengingat bahwa Allah tidak hanya tinggal di kota tempat
tinggal kita saja. Allah juga ada di setiap wilayah bangsa kita,
bahkan di seluruh belahan bumi. Namun, di beberapa daerah di negara
kita, banyak orang menolak Allah yang benar. Beberapa orang bahkan
berpaling dari-Nya untuk melakukan apa yang tampaknya benar menurut
mereka sendiri. Inilah sebabnya, mengapa Alkitab mendesak umat Allah
untuk berdoa bagi bangsa mereka, "... jika umat-Ku memanggil nama-Ku,
merendahkan diri, berdoa dan mencari Aku, serta meninggalkan jalan
yang jahat, maka Aku akan mendengar mereka dari surga dan mengampuni
dosa mereka serta memulihkan negeri mereka" (2 Tawarikh 7:14, AYT).
Paulus juga, menasihati orang Kristen pada zamannya untuk berdoa bagi
negara mereka: "Pertama-tama, aku menasihatkan kamu untuk menaikkan
permohonan, doa, doa syafaat, dan ucapan syukur bagi semua orang, bagi
raja-raja, dan semua orang yang duduk di pemerintahan supaya kita
dapat menjalani hidup yang tenang dan damai dalam segala kesalehan dan
kehormatan" (1 Timotius 2:1-2). Semua orang di sini berarti presiden,
wakilnya, menteri-menterinya, para hakim, tentara, polisi, petugas
pemadam kebakaran, paramedis, guru, dan sebagainya. Mari kita berseru
kepada Allah atas nama orang-orang di negara kita. Mari kita berdoa
bagi bangsa kita yang berpaling dari Allah. Jika orang Kristen
merendahkan diri di hadapan Allah, Dia akan memulihkan negeri mereka.
Dirangkum dari:
1. Paimoen, Eddy. "Politik Ditinjau dari Sudut Perjanjian Baru dan
Penerapannya di Indonesia". Dalam
http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=887&res=jpz
2. Eareckson Tada, Joni. "The National Day of Prayer: Praying for Our
Nation". Dalam
http://www.thrivingfamily.com/Family/Faith/2011/national-day-of-prayer-praying-for-our-nation.aspx
BAHAN MENGAJAR: KEMERDEKAAN ITU TIDAK GRATIS
Alkitab: "Untuk alasan inilah Kristus menjadi Perantara dari
perjanjian yang baru supaya mereka yang telah dipanggil Allah boleh
menerima warisan kekal yang telah dijanjikan-Nya; sebab sebuah
kematian telah terjadi untuk menebus mereka dari pelanggaran-
pelanggaran yang mereka lakukan di bawah perjanjian yang pertama."
(Ibrani 9:15)
Tujuan: Agar anak-anak layan memahami bahwa harga untuk kemerdekaan
kita telah dibayar lunas.
Alat peraga: Bendera merah putih kecil atau gambar bendera.
Penyampaian pelajaran:
Bendera ini mengingatkan saya bahwa beberapa hari lagi kita akan
merayakan hari yang sangat penting bagi bangsa kita. Siapa yang tahu
hari apa itu? Ya, benar. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, yang
dirayakan pada tanggal 17 Agustus. Menurutmu, apa artinya merdeka?
Merdeka itu artinya kebebasan, bukan? Di negara kita, kita bisa
menikmati banyak kebebasan. Kita bebas untuk datang ke gereja dan
beribadah, kita bebas untuk memilih apa yang kita inginkan ketika kita
tumbuh dewasa, kita bebas untuk memilih di mana kita ingin hidup, kita
bebas untuk memilih sebagian besar hal-hal yang memengaruhi kehidupan
kita sehari-hari.
Hari ini, kita akan belajar tentang hal yang mungkin mengejutkan bagi
kita. Apakah kamu tahu bahwa kebebasan itu tidak gratis? Itu benar,
seseorang harus membayar harga bagi kita agar kita memiliki kebebasan
yang dapat kita nikmati saat ini. Ada laki-laki dan perempuan yang
telah membayar harga itu. Beberapa dari mereka dulu bertugas di
Angkatan Darat, Angkatan Laut, Marinir, atau Angkatan Udara. Banyak
dari mereka telah berjuang dalam perang dan beberapa mungkin telah
terluka. Mereka berjuang demi kebebasan kita.
Ya, kita memiliki banyak kebebasan, tetapi kebebasan terbesar yang
kita miliki adalah kebebasan yang kita miliki di dalam Kristus Yesus.
Alkitab mengajarkan bahwa hukuman dosa adalah maut, tetapi kamu dan
saya telah dibebaskan dari hukuman ini. Kita telah dibebaskan karena
Yesus membayar hukuman. Alkitab memberi tahu kita bahwa Yesus mati
untuk membebaskan kita dari hukuman dosa. Alih-alih kematian, kita
justru telah diberi hidup yang kekal. Kebebasan ini tidak gratis.
Yesuslah yang membayar harga.
Beberapa hari lagi, kita akan merayakan hari kemerdekaan. Mari kita
ingat untuk berterima kasih kepada Tuhan bagi mereka yang telah
membayar harga untuk kebebasan kita. Namun, yang lebih penting, mari
kita ingat untuk berterima kasih kepada Tuhan Yesus, yang telah
membebaskan kita dari hukuman dosa karena Ia bersedia membayar harga.
Doa: Ya Tuhan, terima kasih untuk kebebasan yang kami nikmati di
negara ini. Kami berterima kasih bagi mereka yang membayar harga untuk
kebebasan itu, tetapi bahkan lebih penting, kami berterima kasih atas
kebebasan yang kami miliki karena Yesus bersedia membayar hukuman atas
dosa kami. Amin. (t/Davida)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Sermons4Kids
Judul artikel asli: Freedom Isn`t Free
Alamat URL: http://www.sermons4kids.com/freedom-isnt-free.html
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 8 Agustus 2016
STOP PRESS: BLOG SABDA
Blog SABDA merupakan media bagi semua staf YLSA dalam berbagi cerita
pelayanan, pelajaran, pengalaman, maupun kesaksian selama melayani
Tuhan. Ada begitu banyak hal menarik yang bisa Anda dapatkan melalui
tulisan-tulisan dalam Blog SABDA ini, yang menggambarkan kisah-kisah
di balik layar pelayanan YLSA sepanjang waktu.
Nah, jika Anda ingin mengetahui lebih banyak mengenai seluk-beluk dan
cerita-cerita pelayanan YLSA, kunjungi saja Blog SABDA untuk membaca
tulisan para staf YLSA dalam berbagi cerita dan kesan. Ada berbagai
ragam tema dan topik tulisan yang terdapat di dalamnya, yang ditulis
dengan gaya unik dari masing-masing staf. Jangan lupa untuk menuliskan
komentar jika Anda mendapat berkat melalui tulisan-tulisan yang ada.
Saran ataupun kritik demi perkembangan pelayanan YLSA pun boleh Anda
tuliskan.
Penasaran? Ayo, segera kunjungi Blog SABDA di:
< http://blog.sabda.org > dan kenali pelayanan YLSA secara lebih
mendalam!
Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Rostika, dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|