Search:

e-BinaAnak -- Edisi 776/Juli/2018
 
Hari Anak Nasional
e-BinaAnak -- Edisi 776/Juli/2018
 

e-BinaAnak

Salam kasih,

Teknologi tidak akan pernah lepas dari kehidupan anak-anak masa kini. Kelekatan mereka dengan kehidupan digital tidak dapat dimungkiri. Lalu, apakah adaptasi mereka yang lebih cepat (daripada kita) dalam hal teknologi menjamin mereka akan memiliki sikap yang tepat terhadap teknologi? Bagaimana peran kita, sebagai orang tua maupun pelayan anak, dalam menyikapi hal tersebut?

Menyambut hari Anak Nasional bulan ini, artikel yang redaksi sajikan kiranya dapat mengajak kita, baik sebagai orang tua maupun pelayan anak, untuk dapat memosisikan diri dengan baik dalam mendampingi mereka saat "bergaul" dengan teknologi. Redaksi juga menyajikan tip bagi para pelayan anak tentang penggunaan teknologi dalam pelayanan sekolah minggu, serta bahan mengajar yang bertujuan mengajak anak layan kita untuk selalu menggunakan mata dan otak mereka dalam merekam hal-hal yang baik di tengah-tengah perkembangan dunia yang makin maju. Selamat membimbing anak-anak sebagai pemakai teknologi untuk memuliakan Tuhan. :)

Tika

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Rostika

 

MUTIARA GURU

Yesaya 55:8

 

ARTIKEL Berpikirlah Sebelum Anda Memberi Ponsel Pintar kepada Anak Anda -- Challies

Orang tua memberikan perangkat baru kepada anak-anak mereka tanpa memperhitungkan risikonya, menurut penulis dan blogger Kristen Tim Challies.

Gambar: Orang tua dan teknologi

Penulis "The Next Story: Life and Faith After The Digital Explosion", Challies, berada di Australia minggu lalu dan berbicara kepada sekelompok orang tua di Sydney tentang tantangan menjadi orang tua pada era digital.

“Ketertarikan saya secara khusus bukanlah memberi tahu orang-orang cara untuk membesarkan anak-anak mereka, melainkan memandangnya dari sudut ini: apa sajakah realitas baru yang perlu kita hadapi?”

Salah satu kepedulian utama Challies adalah asumsi bahwa teknologi baru sangatlah menguntungkan. Ketika anak Anda menginginkan sebuah iPhone, mereka memiliki daftar panjang tentang peluang dan keuntungan: “Aku akan keluar dengan teman-temanku dan kau akan bisa menghubungiku kapan pun kauinginkan.” Atau, “Aku memerlukan ini untuk mengerjakan PRku dengan lebih baik.”

Semua peluang ini mudah terlihat. “Akan tetapi, risikonya jauh lebih sulit terlihat,” kata Challies. “Keuntungannya langsung terlihat. Risikonya butuh waktu untuk diketahui.”

“Jika kita berpikir sebagai orang Kristen, kita tahu bahwa akan ada risiko-risiko terhadap teknologi ini. Ini adalah dunia yang sudah jatuh dalam dosa. Iblis mau menggunakan alat-alat ini. Terjadi peperangan kosmik di sekitar kita, dan juga, menurut saya, di dalam perangkat kita.”

"Gagal memperhitungkan risiko dari teknologi baru adalah seperti memberikan cyberbullying atau pornografi kepada anak-anak Anda untuk Natal," kata Challies.

Dengan menunjuk pada statistik, dia mengatakan anak-anak antara usia 8 dan 18 tahun menggunakan tujuh jam pada media digital per hari. Para remaja mengirim 60 -- 100 pesan per hari. “Anak-anak menghabiskan banyak waktu dalam hidup mereka dengan menatap layar,” katanya.

Sementara itu, 52 persen pornografi ditonton di perangkat ponsel, kebal terhadap banyaknya software yang dipakai orang tua untuk memblokir konten yang tidak pantas. Usia terpapar pertama kali dengan pornografi menurun sangat drastis, pada usia 12 tahun saat ini.

Challies memakai statistik ini dengan sengaja untuk menimbulkan keterkejutan. Namun, dia berkata, “Orang tua beradaptasi dengan cukup cepat.”

“Setelah kita terkejut, kita akan lebih berusaha untuk berpikir secara Kristen tentang hal-hal ini. Untuk bertindak secara Kristen dan berharap memiliki keluarga Kristen yang berbeda dalam dunia digital.”

Untuk menolong orang tua melakukan hal ini, berikut adalah beberapa tip dari Challies yang menjawab pertanyaan yang paling sering diajukan orang tua tentang bagaimana mengarungi dunia digital.

Apakah benar-benar mungkin membentengi anak-anak dari semua bahaya dunia daring?

Challies mengatakan orang tua telah cenderung untuk bergantung pada software dan peralatan yang tersedia untuk melakukan tugas mereka.

“Ada bagian untuk peralatan-peralatan itu, tetapi sayangnya, menurut saya, kita harus sangat banyak berkomunikasi dengan anak-anak kita, lakukan yang terbaik yang kita bisa untuk melatih mereka bagaimana menggunakan teknologi dengan baik.”

Dalam keluarga Challies sendiri, dia dan istrinya mengajar anak-anak mereka yang kecil apa yang harus dilakukan ketika menjumpai pornografi, bukannya memilih. “Sayangnya, terdapat hal yang tak dapat dihindari yang menyedihkan tentang banyaknya bahaya, kecuali jika Anda memilih untuk mematikannya selamanya.”

Namun, bahkan itu pun bukanlah solusi.

“Menolak untuk memperbolehkan (anak-anak) menggunakan perangkat-perangkat ini sama sekali tidak akan berhasil karena ketika mereka akhirnya mendapat akses, mereka tidak akan tahu bagaimana menggunakannya dengan baik. Jadi, latihlah mereka menggunakannya dengan baik, lalu percayakan mereka kepada Tuhan.”

Bagaimana Anda tahu kapan waktunya untuk memperbolehkan anak-anak menggunakan teknologi ini?

Challies menyarankan untuk mengurangi larangan terhadap akses anak-anak ke internet seiring mereka bertambah besar. “Ini seperti mengemudikan mobil. Anda tidak hanya memberikan kunci mobil Anda kepada anak umur 16 tahun dan berkata, “Selamat bersenang-senang” ... Kita harus melakukan pendekatan yang sama dengan teknologi digital.

Menggunakan teknologi untuk memblokir konten yang tidak pantas dan memonitor aktivitas daring anggota keluarga adalah hal yang disarankan oleh Challies. Untuk anaknya yang berumur 8 tahun, internet agak ditutup. Akan tetapi, seiring anak-anaknya terbukti memiliki tanggung jawab, dia bisa menyesuaikan aksesnya.

“Beri mereka kemampuan untuk menanganinya dengan baik, lalu bukalah (kesempatan) sedikit lebih lebar.” Ke mana kita harus mencari bantuan dalam membesarkan anak-anak di dunia digital?

Tentu, dia menulis buku-buku tentang ini, tetapi Challies mengatakan beberapa nasihat terbaik yang bisa dia berikan adalah menemukan orang tua dari anak-anak di gereja mereka yang ingin ditiru oleh anak-anak mereka.

“Tuhan menempatkan kita dalam lingkungan gereja agar kita bisa bertemu dengan para orang tua dan berkata, ‘Saya ingin anak-anak saya menjadi seperti anak-anak Anda, ajarkan saya apa yang telah Anda lakukan.’ Itulah sukacita komunitas Kristen.”

Gambar: Anak kecanduan ponsel

Dan, jika Anda kewalahan dengan cepatnya teknologi digital baru yang terus berdatangan, Anda tidak sendirian. Challies menemui pendeta kaum muda di gerejanya untuk mencari tahu “apa yang digunakan anak-anak zaman sekarang”. Jadi, misalnya, saat para remaja berpindah dari Facebook, orang tua ingin sekali tahu ke mana mereka pergi –- tempat-tempat seperti Instagram dan Snapchat (“Bahaya!” kata Challies. “Semua itu terkait dengan kamera sehingga terdapat segala macam kesulitan yang bisa Anda dapatkan di dalam sana.”) Akan tetapi, para remaja akan selalu selangkah lebih maju daripada orang tua –- “Mereka pergi ke sana sampai orang dewasa muncul dan kemudian mereka berpindah.”

Tiga hal yang perlu dilakukan oleh orang tua:

1. Tekankan komunikasi langsung dengan anak-anak Anda. “Anak-anak dan orang tua semakin banyak berkomunikasi melalui media, atau dalam media. Itu bisa menjadi hal yang bagus, tetapi jika saya selalu melakukan itu sementara saya sedang berada di tempat yang sama bersama anak-anak saya, atau jika itu adalah pilihan saya, kami berada dalam masalah.”

2. Latihlah anak-anak Anda untuk menggunakan teknologi digital dengan baik, “mengetahui bahwa kita mungkin akan perlu meluangkan waktu untuk melakukan penghapusan setelah mereka mengacau atau mengekspos sesuatu yang tidak seharusnya”.

3. Atasi persoalan apa pun yang Anda miliki dengan pornografi. “Anda tidak memiliki cukup otoritas moral jika Anda melarang anak-anak Anda untuk berbuat sesuatu yang Anda sendiri malah melakukannya. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk keluarga Anda, menjaga anak-anak Anda, adalah Anda sendiri berhenti melihatnya.” (t/Jing-Jing)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Bible Society
Alamat situs : http://www-archive.biblesociety.org.au/news/think-hand-kids-smartphone-challies
Judul asli artikel : Think before you hand your kids a smartphone: Challies
Penulis artikel : Kaley Payne
Tanggal akses : 7 November 2017
 

TIP Menggunakan Teknologi untuk Meningkatkan Pelayanan Sekolah Minggu

Saya ingat akan ponsel pertama saya, ukurannya sebesar buku dan memiliki antena. Ponsel seperti itu hanya bisa digunakan di kota-kota besar, tetapi saya pikir perangkat baru ini adalah inovasi yang paling berguna sejak waktu yang sangat lama sekali.

Gambar: Alkitab mobile

Hari ini, hampir semua orang memiliki ponsel yang akan cocok di sakunya, dan tidak hanya dapat membuat panggilan telepon, seseorang juga bisa menerima email, pesan teks, dan bahkan mengakses situs untuk mendapatkan informasi dan petunjuk. Bahkan, ada sebuah aplikasi pada ponsel saya yang saya gunakan di lapangan golf untuk menentukan ukuran jarak dari bola ke lubang. Sungguh menakjubkan apa yang dapat dilakukan telepon seluler sekarang ini.

Teknologi akan terus maju dan ponsel akan dapat berguna lebih banyak lagi pada masa depan. Berikut ini adalah sepuluh ide terbaik tentang bagaimana menggunakan teknologi baru ini untuk meningkatkan pelayanan di sekolah minggu:

Selengkapnya »

Sumber asli:
Nama situs : Flight 4031
Alamat situs : http://flight4031.com/2012/11/03/using-modern-technology-to-improve-sunday-school/
Judul asli artikel : Using Modern Technology to Improve Sunday School
Penulis : Ron Moore
Tanggal akses : 26 Mei 2014
 

BAHAN MENGAJAR Kamera Manusia -- Menjadi Murni

Bacaan Alkitab: Matius 6:22-23

Penyampaian: Betapa menakjubkannya teknologi dari sebuah kamera digital! Pertama, nyalakan, lalu pilih target yang akan kita ambil gambarnya, pegang kamera dengan stabil, kemudian "jepret", dan kita pun memiliki sebuah gambar yang kita inginkan. Selanjutnya, kita bisa menekan tombol kecil untuk melihat gambar pada layar LCD kamera sampai kita bisa berkata, "Hmmm, gambar yang sempurna." Terakhir, kita tinggal menghubungkan kamera ke printer untuk kemudian mencetak gambar yang sangat bagus itu. Setelah selesai, kita bisa menempelkan gambar itu dalam sebuah album atau pigura foto.

Gawai kecil yang indah, bukan? Apakah kamu mempunyai kamera digital? Ada yang tidak? Tahukah kamu kalau kita masing-masing sebenarnya memiliki kamera? Allah telah memberi kita kamera yang bekerja dengan sendirinya. Kita memiliki sebuah lingkaran terbuka, yang melaluinya kita bisa mengambil sebuah gambar. Ya, kamera itu adalah mata kita. Di samping mata kita, ada juga otak kita yang menyimpan ribuan kartu memori. Pada pagi hari, ketika kita membuka mata, kita sudah mulai menyimpan gambar dalam kartu memori kita. Bahkan, kita tidak perlu melakukan apa pun untuk mengeklik gambar tersebut satu demi satu. Gambar-gambar yang kita lihat dengan mata kita akan diproses secepat kita mengambilnya.

Gambar: Kakek mendongeng

Jika kita berkata kepada seorang kakek yang berusia 80 tahun, "Ceritakan kepadaku gambar yang paling jelas yang bisa Kakek ingat!" dia tidak akan menunjukkan gambar yang diambil kemarin atau minggu lalu, atau tahun lalu. Dia akan kembali ke halaman buku ingatannya sejauh 50 atau 60 tahun yang lalu. Gambar-gambar yang paling jelas yang dia miliki adalah orang-orang pada masa kanak-kanaknya.

Setiap hari, kita mengambil gambar yang akan selalu kita bawa seumur hidup kita. Saya berdoa untuk kamu semua, yaitu ketika kamu pergi setiap hari keluar rumah, mata kameramu akan mulai mengeklik setiap gambar yang benar, yang murni, dan yang bersih sesuai kebenaran firman Tuhan.

Diskusi: Menurut Matius 6:22-23, mata kita bisa bersifat baik atau buruk? Mengapa? Apa jenis gambar yang bisa kita ambil dengan "kamera manusia" kita? Apakah matamu baik atau buruk?

Kegiatan: Permainan menebak: masukkan benda yang berbeda-beda dalam sebuah kantong atau kotak. Mintalah anak untuk menutup matanya dan menebak barang apakah yang mereka ambil dari dalam kotak. Lalu, tanyakan kepada anak-anak tentang apakah yang terjadi jika mata kita hanya melihat kegelapan?

Ayat hafalan : Amsal 4:25

(Red.: Penutup: Doakan anak-anak agar Tuhan memberikan kepada mereka "kerinduan" untuk selalu menggunakan mata dan otak mereka untuk merekam hal-hal yang baik di tengah-tengah perkembangan dunia yang makin maju, khususnya hal-hal yang sejalan dengan kebenaran firman Tuhan agar mata dan pikiran mereka secara rohani semakin murni dalam Kristus.) (t/Davida)

Sumber asli:
Nama situs : Sunday School Lessons for Kids
Alamat situs : http://www.sundayschoollessonsforkids.info/2010/02/human-camera-be-pure.html
Judul asli artikel : The Human Camera -- Be Pure
Penulis : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 2 Juni 2014
Diambil dan disunting dari:
Nama situs : PEPAK
Alamat situs : http://pepak.sabda.org/kamera_manusia_menjadi_murni
Tanggal akses : 9 Januari 2018
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaAnak.
binaanak@sabda.org
e-BinaAnak
@sabdabinaanak
Redaksi: Rostika, Ariel, dan Davida
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
© 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/

Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/

 

Disclaimer | © e-BinaAnak 2011 | Buku Tamu | Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati | Laporan Masalah/Saran