|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 456/NOVEMBER/2009
- SALAM DARI REDAKSI: Pentingnya Kurikulum dalam Sekolah Minggu
- ARTIKEL 1: Merancang Kurikulum Sekolah Minggu yang Komprehensif
- ARTIKEL 2: Sepuluh Aspek Kurikulum
- MUTIARA GURU
- BAHAN MENGAJAR: Pintu Bibir Kita
- WARNET PENA: Bahan Pendukung Aktivitas Natal di Situs
natal.sabda.org
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI
PENTINGNYA KURIKULUM DALAM SEKOLAH MINGGU
Sebuah proses belajar mengajar tidak lengkap tanpa adanya rencana
pembelajaran atau kurikulum yang digunakan sebagai dasar acuan anak
layan untuk semakin dewasa di dalam iman mereka. Kurikulum ini juga
semakin memudahkan para pelayan anak untuk semakin siap saat
mengajar dan mendidik anak sesuai dengan jalan Kristus.
Selama bulan November 2009 ini, redaksi akan membagikan tema
"Kurikulum bagi Sekolah Minggu". Secara berturut-turut, kami akan
sajikan topik sebagai berikut.
1. Arti Penting Kurikulum
2. Merencanakan Kurikulum
3. Membuat Kurikulum Sendiri
4. Evaluasi Kurikulum
Kami harap semakin menambah perbendaharaan keahlian mengajar Pelayan
Anak sekalian. Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Kristina Dwi Lestari
http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
http://pepak.sabda.org/
http://fb.sabda.org/binaanak
"Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman,
membagi segala sesuatu yang ada padanya
dengan orang yang memberikan pengajaran itu." (Galatia 6:6)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=Galatia+6:6 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL 1
MERANCANG KURIKULUM SEKOLAH MINGGU YANG KOMPREHENSIF
Membahas pelayanan anak tidak dapat lepas dari pelayanan sekolah
minggu. Ini adalah bagian penting dari gereja untuk menjangkau dan
melayani anak. Apakah sekolah minggu Saudara memiliki pengertian
sebatas departemen pelayanan yang merupakan bagian dari organisasi
ataukah suatu organisme yang hidup?
Sekolah minggu merupakan peluang pelayanan yang besar di mata Tuhan,
di mana masa-masa usia penting dan berharga ada di tangan guru-guru
sekolah minggu. Peran sekolah minggu, baik guru maupun kurikulum
(apa yang diajarkan dan bagaimana cara mengajar), sangat menentukan
pembentukan dalam diri anak-anak yang dilayaninya.
Lois E. LeBar mendefinisikan kurikulum sebagai aktivitas yang
direncanakan dengan baik untuk membawa anak-anak selangkah lebih
dewasa dalam Kristus. Aktivitas yang dirancang untuk menghubungkan
kehidupan anak dengan firman Tuhan dan menghadirkan firman Tuhan
sebagai Roti Hidup dalam kehidupan riil yang dialami oleh anak-anak
akan menolong pertumbuhan mereka semakin menjadi seperti Kristus;
hal ini merupakan inti dari sebuah kurikulum.
Kurikulum sekolah minggu yang hidup tidak sekadar memberikan
pengetahuan tentang Alkitab kepada anak-anak, namun membiarkan
anak-anak menikmati firman Tuhan sebagai Air Hidup dalam kehidupan
mereka. Dengan kata lain, anak-anak tidak hanya belajar dari tulisan
yang tertera, tapi belajar dari mengalaminya dalam kehidupan yang
nyata. Oleh karena itu, kurikulum sekolah minggu perlu dirancang
secara lengkap dan tepat untuk dapat dipakai sebagai alat mengajar
anak-anak agar bertumbuh optimal di dalam rencana Allah.
Perkembangan Anak Holistik (Holistic Child Development)
Anak bertumbuh dan berkembang tidak hanya secara fisik dan
intelektual saja, tetapi juga secara emosi, moral, dan spiritual.
Dalam penelitian tentang kecerdasan disebutkan bahwa kemampuan
intelektual bukan lagi merupakan satu-satunya tolok ukur dalam
menentukan tingkat kecerdasan. Seseorang dikatakan cerdas ketika dia
mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Itu berarti selain
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi (EQ), kecerdasan moral
(AQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) memegang peranan penting dalam
menentukan keberhasilan seseorang. Manusia tidak pernah statis,
sejak terjadinya pembuahan, perkembangan/perubahan terus
berlangsung. Tidak ada satu individu pun yang sama, namun tahap
perkembangan secara umum dapat diprediksi.
Elizabeth Hurlock mengatakan bahwa "kematangan" dan "belajar"
memegang peranan penting dalam perkembangan. Kematangan adalah
terbukanya sifat bawaan individu. Belajar adalah perkembangan yang
berasal dari latihan dan usaha pada pihak individu. Setiap individu
tidak dapat belajar sampai dirinya siap dan sebaliknya kesempatan
belajar harus diberikan bila individu itu telah siap. Ketidaktepatan
pada satu sisi akan mengurangi pengembangan potensi maksimal dalam
diri seseorang.
Pembentukan Karakter (Character Building)
Ketika Tuhan Yesus menyatakan agar kita bertumbuh semakin serupa
dengan Dia, Yesus tidak berbicara mengenai tampilan fisik, tapi
sesuatu di dalam diri kita yang dapat disebut sebagai "karakter".
Kemajuan karakter akan semakin menampakkan "karakter ilahi", dan hal
ini sangatlah penting. Semakin dini kita menanamkan dan
menumbuhkannya di dalam diri seorang anak, maka hasilnya akan
semakin kokoh, karena berarti kita sudah meletakkan dasar/fondasi
yang kuat.
Misi dan Kepedulian Sosial (Mission and Social Concern)
Salah satu ciri kecerdasan seseorang dapat dilihat dari dampak
sosial yang dihasilkan. Tidak ada batasan usia untuk seseorang
menjadi misionaris atau pekerja sosial yang menjadi berkat bagi
masyarakat sekitarnya. Tak ada seorang anak yang terlalu muda untuk
dibentuk dan dilatih untuk menjadi alat Tuhan bagi pekerjaan-Nya.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu ditumbuhkan dalam diri seorang
anak untuk memiliki hati misi dan kepedulian kepada orang lain,
yaitu "Passion", "Motivation", dan "Compassion".
Pendidikan yang hanya menekankan pada intelektual semata telah
menghasilkan pemimpin-pemimpin yang gagal membawa bangsa Indonesia
ke arah yang lebih baik. Inilah saatnya bagi sekolah minggu untuk
berperan lebih lagi dalam pelayanan holistik bagi anak, agar
nilai-nilai Injil, karakter, dan jiwa misi dapat melekat kuat dalam
diri sang anak.
Kurikulum sekolah minggu yang komprehensif akan:
- membawa anak mengenal Kristus secara pribadi,
- mendorong pertumbuhan iman,
- mengembangkan semua aspek dan potensi dalam diri anak,
- menanamkan dan menumbuhkan karakter Illahi, dan
- menghasilkan anak-anak yang memiliki hati misi dan peduli pada
orang lain.
Kriteria untuk Mengevaluasi Kurikulum Sekolah Minggu
a. Apakah materi tersebut menggunakan firman Tuhan sebagai sumber
utama dari pengajaran?
b. Apakah materi tersebut mengajarkan kesetiaan dan kemahakuasaan
Tuhan melalui keajaiban-keajaiban yang dibuat-Nya?
c. Apakah firman Tuhan digunakan dalam setiap pemecahan masalah
sebagai yang terutama?
d. Apakah materi tersebut mengajarkan nilai-nilai yang terdapat
dalam Alkitab?
e. Apakah materi tersebut mendorong anak-anak untuk menerima Krisrus
sebagai Juru Selamat pribadi dan tumbuh dalam imannya?
f. Apakah ada tujuan yang jelas?
g. Apakah materi yang digunakan sesuai dengan tingkat usia dan
kemampuan anak-anak yang diajar?
h. Apakah melalui materi yang digunakan, anak-anak akan terpacu
untuk mengingat hal-hal penting dan memiliki pengalaman yang sama
dengan apakah materi yang digunakan memberi berbagai kemungkinan
diadakannya stimulasi dalam pengajaran?
j. Apakah ada alat-alat peraga pembantu dalam pengajaran?
k. Apakah semua aspek dalam diri seorang anak diasah dan digunakan
dengan menggunakan materi kurikulum tersebut?
l. Apakah guru baru akan mudah menggunakan dan mengajarkan materi
tersebut?
m. Apakah "buku petunjuk bagi Guru" benar-benar membantu pengajar
secara sederhana dan efektif?
n. Apakah dengan menggunakan materi tersebut para pengajar semakin
bertumbuh dalam cara mengajar?
*) Diadaptasi dari daftar kriteria untuk mengevaluasi materi
kurikulum garapan Ronald C. Doll di buku Children`s Ministry
karya Lawrence O.Richards.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama blog: Refleksi Diri
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://exodust.blogspot.com/2007/04/merancang-kurikulum
-sekolah-minggu-yang.html
______________________________________________________________________
ARTIKEL 2
SEPULUH ASPEK KURIKULUM
Donald Grrigs dalam bukunya, "Teaching Teachers to Teach" (1988),
mengungkapkan bahwa minimal terdapat sepuluh aspek kurikulum yang
harus diputuskan oleh seorang pelayan anak pada waktu dia mengajar
selama kurang lebih 1 -- 2 jam pelajaran di dalam kelas. Baik di
dalam kelas pendidikan warga jemaat atau di kelas sekolah, kesepuluh
aspek tersebut harus dipertimbangkan. Kesepuluh aspek tersebut hanya
merupakan garis besar atau outline. Artinya, seorang pelayan anak
tentu dapat membuat banyak keputusan dalam perencanaan maupun
implementasinya. Tujuan yang terutama adalah supaya dalam mengajar,
pelayan anak dapat melakukannya dengan tujuan yang jelas.
1. Apa yang akan saya ajarkan?
a. Kurikulum merupakan "titik berangkat". Meskipun demikian,
aspeknya terlalu banyak.
b. Pelayan anak harus memilih konsep kunci atau ide dasar yang
menjadi fokus pengajaran.
c. Konsep adalah rangkaian kata yang dipakai untuk mengungkapkan
pengalaman, pemikiran, objek, dan sebagainya, yang
dikomunikasikan kepada orang lain.
d. Pelayan anak perlu menghubungkan antara konsep yang diajarkan
dan pengalaman hidup peserta didik.
2. Kompetensi apa yang dipelajari peserta didik?
a. Pelayan Anak harus memiliki tujuan yang berkaitan dengan
kompetensi tertentu yang akan diajarkan. Kompetensi yang akan
dicapai perlu menjadi panduan, baik dalam perencanaan maupun
dalam proses pengajaran yang dilakukan.
b. Ungkapan kompetensi tersebut secara sengaja akan dicapai oleh
pelayan anak dan peserta didiknya (dalam satu kali tatap muka
atau menjadi tujuan selama periode waktu tertentu).
c. Kompetensi harus dirumuskan secara spesifik atau khusus
berkaitan dengan kegiatan peserta didik.
d. Kompetensi akan menolong pelayan anak dalam membuat evaluasi
proses maupun hasil yang dicapai.
3. Kegiatan pengajaran apa dan bagaimana yang perlu saya rencanakan?
a. Berbagai aktivitas pengajaran kiranya dapat melibatkan hampir
semua peserta didik dalam satu kali tatap muka.
b. Berbagai aktivitas seharusnya dapat menampung berbagai minat,
tingkat pemahaman, dan kemampuan peserta didik.
c. Berbagai aktivitas baru yang bermakna seharusnya selalu
diperkenalkan kepada peserta didik.
4. Sumber-sumber belajar apa yang saya pakai dan dapat dipakai oleh
peserta didik?
a. Sumber-sumber yang dipakai seharusnya bukan hanya sekadar
"mencoba-coba" atau peserta didik berperan sebagai "kelinci
percobaan".
b. Sumber-sumber yang dipakai seharusnya berkaitan dan bermakna
bagi peserta didik yang terlibat dan berpartisipasi dalam
proses belajarnya.
c. Sumber-sumber yang dipakai harus dipilih secara hati-hati.
d. Sumber-sumber yang dipakai harus berguna, baik bagi guru
maupun bagi peserta didik.
e. Pelayan anak perlu mencari dan menyediakan berbagai sumber
pengajaran yang dipakai.
5. Strategi apa yang akan saya pakai untuk memotivasi peserta didik
agar mereka mau terlibat?
a. Perlu dipikirkan secara matang strategi yang akan dipakai
agar dapat menarik perhatian, minat, dan sesuai dengan tujuan
pengajaran.
b. Strategi pengajaran minimal mengandung lima elemen pokok,
yaitu Pembukaan, Presentasi, Pendalaman, Tanggapan Kreatif,
Penutup.
6. Bagaimana ruangan harus diatur?
a. Pengaturan ruangan, dekorasi, dan sumber-sumber pengajaran
yang ditata sesuai dengan tujuan sudah merupakan pengajaran
itu sendiri sebagaimana kata-kata yang kita sampaikan.
b. Materi yang dipakai sebaiknya dapat dilihat sebanyak mungkin
oleh peserta didik. Ruangan juga perlu diatur sedemikian agar
peserta didik dapat leluasa bergerak.
c. Pelayan anak perlu mengatur ulang ruangan, meja dan kursi,
alat-alat, dan bahan-bahan agar mudah dilihat. Hal-hal
tersebut perlu dilakukan secara berkala.
7. Pertanyaan apa yang akan saya berikan?
a. Pelayan anak perlu menyiapkan berbagai pertanyaan. Pertanyaan
merupakan bagian dari aktivitas.
b. Pelayan anak perlu merencanakan dengan baik kunci-kunci
pertanyaan untuk peserta didik.
c. Terdapat tiga macam pertanyaan, yaitu pertanyaan informatif,
pertanyaan analitis, dan pertanyaan yang bersifat pribadi.
8. Pilihan-pilihan yang bagaimana yang dapat dipertimbangkan oleh
peserta didik?
a. Apabila peserta didik diberi tawaran untuk memilih alternatif
kegiatan yang dapat dilakukan, hal itu akan mempertinggi
motivasi maupun keterlibatan.
b. Pilihan-pilihan yang diberikan kepada peserta didik perlu
dipertimbangkan setiap langkahnya dalam rencana pengajaran.
c. Pilihan-pilihan yang disediakan perlu dievaluasi hasilnya.
9. Bagaimana seharusnya arahan-arahan yang diberikan kepada peserta
didik?
a. Keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar
sering kali ditentukan oleh arahan yang diberikan oleh
pendidiknya.
b. Partisipasi peserta didik perlu dipandu oleh arahan pendidik.
c. Arahan seharusnya mudah dipahami dan diungkapkan dengan jelas.
d. Arahan dapat diberikan dengan menggunakan langkah-langkah
tertentu.
10. Bagaimana saya menanggapi peserta sesudah mereka mengucapkan
atau melakukan sesuatu?
a. Penguatan pelayan anak akan meningkatkan motivasi maupun
partisipasi peserta didik.
b. Peserta didik membutuhkan umpan balik atau tanggapan dari
pendidiknya.
c. Pelayan anak dapat mengembangkan berbagai ungkapan bermakna
bagi peserta didiknya.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Mengajar dengan Kreatif dan Menarik
Judul asli artikel: Sepuluh Aspek Kurikulum
Penulis: Pdt. Dra. Dien Sumiyatiningsih, G.D.,Th.,M.A.
Halaman: 56 -- 60
-- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --
______________________________________________________________________
MUTIARA GURU
Kurikulum adalah aktivitas yang direncanakan dengan baik untuk
membawa anak-anak selangkah lebih dewasa dalam Kristus.
-- Lois E.LeBar --
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR
PINTU BIBIR KITA
I. Persiapan:
Tulislah Mazmur 141:3 di papan tulis atau di selembar kertas
besar. Pada waktu Saudara berbicara, tambahkan tiga pokok yang
digarisbawahi di bagian renungan.
II. Nyanyian bersama:
"Hati-Hati Mulut Apa Katamu"; "Tanganku Kerja Buat Tuhan"; "Puji
Dia".
III. Cerita: Pemimpin Sekolah Minggu
Ada ayat Alkitab yang merupakan cerita, ada yang merupakan janji.
Ayat ini (tunjuk pada papan tulis) merupakan doa-doa yang baik untuk
kita doakan pada pagi hari dan berulang kali sepanjang hari. Mari
kita menghafalnya. (Luangkan beberapa menit untuk menghafal ayat
itu.)
Sebagai orang Kristen, kita harus berhati-hati dengan kata-kata yang
diucapkan oleh bibir kita. "Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah
pada pintu bibirku." Ada tiga alasan mengapa kita meminta Allah
menolong kita menjaga kata-kata yang kita ucapkan.
1. Kita tidak dapat menarik kembali kata-kata yang telah kita
ucapkan. Kata-kata bagaikan kapok atau bulu halus yang
beterbangan. Bagaimana dengan kata-kata yang kita ucapkan tanpa
pikir pada waktu marah, yang melukai teman atau orang tua kita?
Kalian tidak berpikir sebelum mengucapkannya, tetapi kalian tidak
dapat menariknya kembali.
2. Kata-kata yang kita gunakan sesungguhnya menunjukkan keadaan kita
yang sebenarnya. Jika kata-kata kita selalu menunjukkan
ketidaksabaran dan kemarahan, orang lain pasti akan melihat
bagaimana keadaan hati kita. Di rumah sekalipun kita harus
menjaga pintu bibir kita. Kadang-kadang kita merasa bahwa kita
tidak perlu manis dan baik terhadap mereka yang mengasihi dan
memelihara kita. Tetapi itu salah! Rumah adalah tempat latihan
untuk menjaga bibir kita. Tuhan dapat dan akan menolong kita.
3. Banyak ayat dalam firman Allah memberi tahu bahwa kita harus
berhati-hati dengan bibir kita. "Jangan mengucapkan saksi dusta
tentang sesamamu." "Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu, dengan
sembarangan." "Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya." Itu
hanya beberapa dari ayat-ayat yang menunjukkan bahwa kita harus
berhati-hati dengan bibir kita!
Kita semua tahu bahwa kita tidak dapat menjaga pintu bibir kita
dengan kekuatan kita sendiri. Mudah sekali untuk berbicara tanpa
dipikir. Kita harus meminta pertolongan kepada Allah. Lalu kita
harus berusaha untuk hanya mengatakan kata-kata yang baik
sehingga tidak akan ada tempat bagi yang jahat. Sering kali kita
berdoa tanpa memikirkan apa yang kita ucapkan. Tetapi Allah
berkenan jika kita akan berbicara kepada-Nya seperti kepada
seorang ayah, dengan menceritakan keperluan kita kepada-Nya
dengan kata-kata kita sendiri. Ayat yang kita hafal hari ini jika
digunakan dengan dipikirkan dalam-dalam, merupakan satu cara yang
baik untuk berdoa.
4. Doa.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 1
Judul artikel: Pintu Bibir Kita
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Gandum Mas
Halaman: 92
-- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --
______________________________________________________________________
WARNET PENA
BAHAN PENDUKUNG AKTIVITAS NATAL DI SITUS NATAL.SABDA.ORG
Perayaan Natal sudah semakin dekat. Banyak yang sudah bersiap diri
untuk membentuk panitia perayaan Natal di beberapa sekolah minggu.
Dan yang tidak tertinggal adalah menyiapkan aneka aktifitas bagi
Anak layan Anda, seperti paduan suara, drama Natal, bahan mengajar
seputar kelahiran Tuhan Yesus dan kreasi lainnya. Sebagai pendukung
persiapan Anda, kami ajak Pelayan Anak sekalian untuk berjelah di
Situs natal.sabda.org. Berikut kami bagikan beberapa artikel yang
bisa menjadi bahan pendukung Anda dalam menyiapkan acara Natal bagi
Anak Layan Anda. Tuhan Yesus memberkati!
a. Bahan Mengajar
- Cahaya dari Surga
==> http://natal.sabda.org/cahaya_dari_surga
- Orang-Orang Majus Menyembah Yesus
==> http://natal.sabda.org/orang-orang_majus_menyembah_yesus
- Raja yang Besar dan Raja yang Kecil
==> http://natal.sabda.org/raja_yang_besar_dan_raja_yang_kecil
- Setelah Hari Natal
==> http://natal.sabda.org/setelah_hari_natal
- Hadiah Natal Bagi Tuhan Yesus
==> http://natal.sabda.org/hadiah_natal_bagi_tuhan_yesus
- Bayi Yesus
==> http://natal.sabda.org/bayi_yesus
- Pengumuman dari Surga
==> http://natal.sabda.org/pengumuman_dari_surga
- Janji yang Harus Dirahasiakan Maria
==> http://natal.sabda.org/janji_yang_harus_dirahasiakan_maria
b. Drama Natal
- Mempersiapkan Drama
==> http://natal.sabda.org/mempersiapkan_drama
- Adakan Drama Natal
==> http://natal.sabda.org/adakan_drama_natal
- Pujian Maria
==> http://natal.sabda.org/pujian_maria
- Andaikata Yesus Jadi Gubernur
==> http://natal.sabda.org/andaikata_yesus_jadi_gubernur
- Bukan yang Aku Inginkan
==> http://natal.sabda.org/bukan_yang_aku_inginkan
- Kelahiran Yesus
==> http://natal.sabda.org/kelahiran_yesus
______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
copyright(e) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Facebook Bina Anak: http://fb.sabda.org/binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak
Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________ 
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|