|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 458/NOVEMBER/2009
- SALAM DARI REDAKSI: Membuat Kurikulum Sekolah Minggu Sendiri
- ARTIKEL: Kekuatan Sebuah Kurikulum
- TIPS 1: Bagaimana Memilih Kurikulum yang Tepat untuk Kelas Anda
- TIPS 2: Bagaimana Menulis Kurikulum Sekolah Minggu
- MUTIARA GURU
- ARTIKEL KHUSUS: Bagaimana Mengajar Anak Memelihara Lingkungan
- BAHAN MENGAJAR: Rengekan Natal
- AKTIVITAS: Aktivitas-Aktivitas Perayaan Natal
- WARNET PENA: Referensi Cerita Natal di Situs PEPAK
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
<binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI
MEMBUAT KURIKULUM SEKOLAH MINGGU SENDIRI
Proses belajar mengajar, dari sudut pandang Kristen, dilihat sebagai
upaya pengajar untuk mentransfer pengetahuan, keyakinan, dogma,
doktrin, atau teologinya kepada anak layan. Selanjutnya tugas utama
peserta didik adalah menguasai bahan pengajaran, mengetahui, dapat
mengungkap ulang, serta memahaminya secara kognitif (B.S Sidjabat,
Ed.D dalam Menjadi Guru Profesional, Sebuah Prespektif Kristiani).
Karena itu, untuk mendukung proses belajar mengajar yang diharapkan,
pengadaan kurikulum yang tepat adalah salah satu hal yang sangat
penting.
Adalah panggilan kita untuk bisa lebih selektif dalam memilih
kurikulum yang akan kita gunakan. Akan tetapi, jika gereja Anda
memilih untuk menyusun kurikulum sendiri, sajian publikasi
e-BinaAnak kali ini pasti dapat membantu Anda. Artikel dan tips yang
telah kami siapkan, dapat menjadi referensi tersendiri bagi Anda.
Jangan lewatkan pula Bahan Mengajar dan Aktivitas yang dapat Anda
gunakan selama bulan Natal. Selain itu, dalam rangka program YLSA
Peduli Lingkungan, dalam edisi e-BinaAnak kali ini kami sajikan
sebuah tips khusus tentang bagaimana kita dapat mengajar anak-anak
untuk mencintai lingkungan. Biarlah bermanfaat bagi kita semua.
Selamat menyimak seluruh sajian e-BinaAnak minggu ini, Tuhan Yesus
memberkati.
Staf Redaksi e-BinaAnak,
Kristina Dwi Lestari
http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
http://pepak.sabda.org/
http://fb.sabda.org/binaanak/
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala
kesabaran dan pengajaran. (2 Timotius 4:2)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=2Tim.+4:2 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL
KEKUATAN SEBUAH KURIKULUM
Seorang ahli pendidikan agama Kristen pernah berkata: "Bahan
kurikulum yang sempurna belum terbit." Artinya, tidak pernah ada
kurikulum yang sempurna.
Kurikulum direncanakan untuk menolong, bukan untuk dijadikan
wewenang tertinggi. Alkitablah yang harus dipandang sebagai wewenang
tertinggi, bukan buku pedoman.
Meskipun demikian, saat menyusun kurikulum perlu dipahami beberapa
ciri khas penting yang merupakan kekuatan sebuah kurikulum:
1. Kurikulum harus memiliki pandangan yang benar mengenai Alkitab.
2. Kurikulum harus meliputi sebanyak mungkin isi Alkitab.
3. Kurikulum harus sedekat mungkin dengan pengertian/umur anak.
4. Kurikulum harus memberi kesukaan belajar dengan variasi metode.
PANDANGAN YANG BENAR MENGENAI ALKITAB
Pandangan yang benar mengenai Alkitab berarti bahwa seluruh isi
Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, diinspirasikan
oleh Roh Allah sendiri. "Yang terutama harus kamu ketahui, ialah
bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut
kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak
manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas
nama Allah." (2 Petrus 1:20-21)
Firman Tuhan dalam Alkitab diberi untuk mengajar dan membawa manusia
kepada keselamatan di dalam Tuhan Yesus, sebagaimana yang dijelaskan
Rasul kepada Timotius: "Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah
mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun
engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:15-16)
MELIPUTI SEBANYAK MUNGKIN ISI ALKITAB
Alkitab adalah firman Tuhan yang merupakan sumber dari segala sumber
pengajaran Kristen. Memang ada bagian-bagian dari firman Tuhan yang
tidak dapat diceritakan begitu saja, sehingga khususnya untuk anak,
terlebih dahulu diajarkan kitab-kitab sejarah, kitab-kitab Injil,
dan Kisah Para Rasul.
Sebagai contoh, kurikulum Suara Sekolah Minggu (SSM), disusun dari
sekitar 500 cerita Alkitab. Dalam SSM, ada beberapa perikop yang
telah dipelajari di kelas anak kecil, dipelajari kembali pada kelas
lain, tetapi dengan metode dan alat peraga yang berbeda. Misalnya,
cerita tentang penciptaan. Cerita diajarkan kepada anak kecil,
tengah, dan besar. Juga cerita yang berhubungan dengan tahun gereja,
seperti Natal, Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, dan
Pentakosta, pasti disajikan tiap tahun dengan alat peraga dan
penerapan yang berbeda.
Hal ini dapat dipertanggungjawabkan karena pengertian rohani seorang
anak terus bertumbuh. Cerita tentang orang Samaria yang baik hati
yang didengar pada usia 4 tahun dapat dimengerti jauh lebih dalam
bila didengar pada usia 11 tahun. Kecuali tema-tema tertentu yang
diajarkan beberapa kali, kebanyakan bahan Alkitab diajarkan pada
satu tingkat usia saja, sehingga kurikulum sungguh-sungguh meliputi
sebanyak mungkin isi Alkitab.
Dalam perencanaan kurikulum Suara Sekolah Minggu, anak-anak biasanya
dikelompokkan sebagai berikut:
Anak Batita (anak masuk ketika berumur 3 tahun)
Anak Kecil
Tahun I (anak masuk ketika berumur 4 tahun)
Tahun II (anak masuk ketika berumur 5 tahun)
Anak Tengah
Tahun I (anak masuk ketika berumur 6 tahun)
Tahun II (anak masuk ketika berumur 7 tahun)
Tahun III (anak masuk ketika berumur 8 tahun)
Anak Besar
Tahun I (anak masuk ketika berumur 9 tahun)
Tahun II (anak masuk ketika berumur 10 tahun)
Tahun III (anak masuk ketika berumur 11 tahun)
Tunas Remaja
Tahun I (anak masuk ketika berumur 12 tahun)
Tahun II (anak masuk ketika berumur 13 tahun)
SEDEKAT MUNGKIN DENGAN PENGERTIAN/UMUR ANAK
Meskipun Alkitab dikarang menurut pengertian orang dewasa,
kebanyakan dari isinya dapat diajarkan kepada anak-anak sebagai
"susu yang murni". Artinya, bahan dapat disederhanakan dan disajikan
dalam bentuk cerita sesuai dengan pengertian dan tingkat
perkembangan anak.
Bahan pelajaran Alkitab untuk anak batita dan anak kecil disusun
dengan pengertian bahwa mereka sama sekali belum sadar akan
perkembangan sejarah. Mereka tidak tahu bahwa Abraham hidup sebelum
Zakheus; bahwa peristiwa Perjanjian Lama mendahului peristiwa yang
diceritakan dalam Perjanjian Baru. Karena itu, kurikulum untuk
mereka sebaiknya diisi dengan cerita-cerita yang disajikan di bawah
satu tema bulanan yang berpusat pada pengalaman mereka, seperti
hidup dalam keluarga, penciptaan, dan pemeliharaan Allah.
Cerita-cerita di bawah tema itu dapat diambil dari Perjanjian Lama
atau dari Perjanjian Baru, selama mendukung pokok yang dipilih
sebagai tema.
Bahan pelajaran Alkitab untuk anak tengah disusun dengan pengertian
bahwa perikop Alkitab untuk umur itu boleh lebih panjang dan lebih
lengkap. Cerita Alkitab sewaktu-waktu masih berfokus kepada tema
bulanan, misalnya: "Memberi dengan sukacita". Empat cerita untuk
tema itu dipilih dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tetapi
juga ada cerita seri, misalnya, enam cerita mengenai Daniel, empat
cerita tentang Filipus. Pada umur ini anak-anak mulai mengerti
hubungan dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya.
Bahan pelajaran untuk anak besar disusun dengan pertimbangan bahwa
peristiwa Alkitab dilihat secara keseluruhan dari segi sejarah, baik
sejarah dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam
kurikulum SSM, anak besar selama beberapa minggu menyelidiki tentang
"Pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan perjalanan
mereka di padang belantara". Mereka menyelidiki secara teratur
mengenai masa hakim-hakim, raja-raja, dan kerajaan Israel yang
terpecah menjadi dua. Kemudian selama lima minggu mereka belajar
tentang pembangunan tembok Yerusalem di bawah pimpinan Nehemia. Pada
minggu-minggu selanjutnya mereka "berjalan" bersama Rasul Paulus
yang memberikan Injil sampai ke ujung bumi. Pada umur ini juga, anak
mengagumi tokoh-tokoh dan meneladaninya, karena itu diajarkan
tentang pahlawan-pahlawan iman.
Setelah selesai dengan kurikulum anak besar, bahan pelajaran
selanjutnya disiapkan untuk tunas remaja. Anak-anak yang kini berada
pada ambang masa remaja dapat diajar jauh lebih luas. Metode
bercerita sudah jarang digunakan. Mereka menyelidiki Alkitab
sendiri, dipimpin oleh guru yang berfungsi sebagai pendamping.
Sewaktu-waktu mereka diajar di luar ruangan untuk menyelidiki pokok
tertentu secara nyata.
Langkah-langkah seperti inilah yang dibutuhkan untuk mengadakan
"kurikulum yang dekat dengan pengertian anak".
MEMBERI KESUKAAN BELAJAR MELALUI VARIASI METODE
Kurikulum yang memberi kesukaan belajar kepada anak mengusulkan
berbagai metode dalam menyampaikan dan menerapkan firman Tuhan.
Anak-anak dilibatkan dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi
secara aktif.
Variasi menggunakan alat peraga sebagai media mengajar juga
diperhatikan, sehingga tidak hanya satu jenis alat peraga yang
dipakai secara terus-menerus (misalnya gambar atau gambar flanel).
Sumber:
Judul buku: Pedoman Pelayanan Anak 2
Penulis: Ruth Lautfer & Anni Dyck
Penerbit: Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, Malang 1993
Halaman: 202 -- 205
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen)
Alamat URL: http://www.sabda.org/pepak/kekuatan_sebuah_kurikulum
-- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --
______________________________________________________________________
TIPS 1
Bagaimana tinjauan secara umum sebelum menyusun kurikulum sekolah
minggu? Alangkah baiknya jika Anda mulai mempertimbangkan beberapa
hal di bawah ini.
BAGAIMANA MEMILIH KURIKULUM YANG TEPAT UNTUK KELAS ANDA
Mengajarkan prinsip-prinsip yang alkitabiah kepada anak-anak adalah
hal yang penting bagi para guru sekolah minggu. Mendapatkan
kurikulum yang terbaik untuk melakukan hal ini bukanlah hal yang
selalu gampang.
Ketika Anda menjadi guru sekolah minggu, Anda akan ingin
memerhatikan kurikulum yang bisa Anda ajarkan di kelas Anda. Penting
bagi Anda untuk memilih dengan cermat apa yang Anda ajarkan, dan
pastikan bahwa ajaran itu mencerminkan kepercayaan gereja dan
keluarga yang dilayani. Bagaimana Anda memilih dan menyusun
kurikulum sekolah minggu yang baik bagi anak-anak? Berikut hal-hal
perlu Anda perhatikan.
Perhatikan Apa yang Disediakan Gereja
Beberapa gereja menerima kurikulum yang memungkinkan setiap orang
mengajarkannya di kelas anak-anak. Kurikulum ini biasanya berupa
paket yang diberikan kepada para guru sekolah minggu untuk memberi
ide-ide pelajaran, kegiatan, lagu-lagu, dan tips untuk mengajarkan
pelajaran tertentu. Bila gereja Anda menerima kurikulum seperti itu,
maka ini mungkin ide yang baik untuk Anda gunakan sebagai tuntunan
dasar di kelas Anda. Rencana mingguan dibagikan sehingga semua usia
belajar secara garis besar belajar pelajaran yang sama setiap
minggunya. Anda bebas menggunakan kurikulum tersebut dan temukan
ide-ide yang berkaitan yang bisa membantu Anda menjabarkan pelajaran
tersebut.
Usia yang Tepat
Hal berikutnya yang akan Anda lakukan ketika Anda akan memilih atau
menyusun kurikulum untuk pelajaran sekolah minggu adalah usia yang
tepat untuk pelajaran yang diberikan. Ketika Anda menghadapi anak-
anak, Anda perlu mengajarkan pelajaran dengan cara-cara tertentu
sehingga mereka memahami prinsip-prinsip dasar tanpa merasa
terbebani. Anak-anak yang usianya lebih dewasa perlu pemaparan yang
lebih mendalam ketika mereka mempelajari sesuatu. Jadi, Anda perlu
memastikan apakah kurikulum yang disusun dan apa yang hendak Anda
ajarkan tepat untuk anak-anak didik Anda. Beberapa kegiatan bisa
dirancang sesuai dengan kelompok usia, sehingga kegiatan-kegiatan
jenis ini selalu bisa digunakan pada masa yang akan datang.
Perhatikan Harapan dan Tujuan Pelajaran Anda
Hal berikutnya yang akan Anda lakukan ketika Anda memilih dan
menyusun kurikulum untuk sekolah minggu adalah membuat daftar
harapan dan tujuan pelajaran Anda sendiri. Menurut Anda, apa yang
perlu dipelajari oleh anak-anak? Apa yang Anda harapkan untuk mereka
pelajari? Pelajaran yang bagaimana yang "bisa dilakukan" di dalam
kelas? Ada banyak ide besar untuk mengajar anak-anak tentang Tuhan
dan Alkitab, tetapi Anda juga harus ingat bahwa Anda punya waktu
yang terbatas dengan anak-anak ini setiap minggunya, dan beberapa
anak bahkan malah lebih sedikit lagi. Pastikan Anda menetapkan
harapan-harapan Anda sehingga Anda bisa mencapai tujuan-tujuan Anda
sebagai seorang guru. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Baptist-Church.Suite101.com
Judul asli artikel: How to Choose the Best One for Your Class
Penulis: Denise Oliveri
Alamat URL: http://baptist-church.suite101.com/article.cfm/sunday_school_curriculum
-- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --
______________________________________________________________________
TIPS 2
BAGAIMANA MENULIS KURIKULUM SEKOLAH MINGGU
Enam Langkah Mudah untuk Membuat Rencana Mengajarkan Alkitab
Penerbit-penerbit kurikulum Kristen senantiasa membutuhkan
pelajaran-pelajaran sekolah minggu yang kreatif untuk penerbitan
mereka. Daftar di bawah ini memberikan garis besar komponen-komponen
yang utuh dari suatu rencana pelajaran yang kuat. Seseorang yang
menulis kurikulum harus selalu ingat sasaran pelajarannya.
1. Tentukan pendengar dari pelajaran tersebut. Topik dan
aktivitas-aktivitas seharusnya tepat sesuai dengan usia, menarik,
dan bermakna.
2. Tentukan tujuan dari pelajaran tersebut. Lengkapilah kalimat
berikut ini: "Murid-murid akan ...." Setiap kegiatan seharusnya
dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
3. Menentukan lamanya jam pelajaran. Sebagian besar sesi di sekolah
minggu berlangsung tidak lebih dari satu jam; beberapa
di antaranya sekitar 30 hingga 45 menit. Tulislah untuk sesi
selama 30 menit, dengan beberapa pilihan aktivitas yang akan
dapat memperpanjang waktu belajar bila guru membutuhkannya.
4. Tentukan arah yang alkitabiah dari pelajaran tersebut. Pelajaran
sekolah minggu menulis "Alkitab untuk hidup" atau "Hidup untuk
Alkitab". Rencanakan dengan selalu ingat pada tujuan pelajaran.
Pelajaran dapat dimulai dengan "fokus pada Alkitab" atau "fokus
pada kehidupan", yang keduanya bertujuan mengupas dampak dan
penerapannya dalam kehidupan yang alkitabiah.
5. Tentukan arah dari pelajaran tersebut. Pada umumnya, kebanyakan
pelajaran dimulai dengan aktivitas singkat (kurang lebih 5 menit)
untuk menarik anak-anak. Aktivitas ini bisa berupa cerita
atau permainan yang lucu bagi anak-anak kecil. Kemudian, topik
tersebut diperkenalkan. Setelah itu topik tersebut dikupas,
sering kali melalui interaksi atau diskusi kelompok. Aktivitas
mandiri dan/atau refleksi adalah aspek penting untuk sebuah
perencanaan pelajaran yang bagus. Pelajaran ditutup dengan
memberikan tantangan kepada anak-anak untuk menerapkan apa yang
telah mereka pelajari dan atau panggilan untuk melakukannya.
6. Tentukan beberapa "alat bantu" untuk guru. Buatlah daftar yang
berhubungan dengan situs-situs, buku-buku, alat-alat bantu
belajar, atau alat bantu mengajar.
Sebuah pembelajaran dan penjelasan tentang Alkitab adalah hal yang
penting dalam merencanakan pelajaran sekolah minggu. Mempelajari
pasal yang lebih singkat akan memadatkan pelajaran dan membuat
pelajaran menjadi lebih lebih diperhatikan. Ketika mengajar anak-
anak dan remaja, banyak-banyaklah melakukan kegiatan yang
menggunakan pensil dan kertas. Pertimbangkan untuk mengajar dengan
menggunakan berbagai variasi gaya belajar. Pelajaran bisa
menggunakan alat bantu visual (dapat dilihat), aural (dapat
didengar), dan yang dapat disentuh, seperti kesempatan untuk
bergerak dan melakukan interaksi pribadi. Permainan, musik, dan seni
juga merupakan hal-hal yang sangat membantu untuk proses belajar.
Ujilah Rencana Pelajaran itu
Ketika rencana pelajaran ditulis, para guru sekolah minggu harus
"mengujinya" di gereja lokal. Bila tes ini berhasil dilalui, bawalah
pelajaran sekolah minggu tersebut ke penerbit agar dipertimbangkan
untuk diterbitkan. Bila masih ada sedikit hal yang harus diperbaiki,
segeralah benahi rencana pelajaran itu sebelum diberikan ke
penerbit. (t/Kristin)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: suite101.com
Judul asli artikel: How to Write a Sunday School Lesson; Six Easy
Steps to Create a Plan to Teach the Bible
Penulis: Mary Bernard
Alamat URL: http://freelancewriting.suite101.com/article.cfm/how_to_create_a_sunday_school_lesson
*) Jika Pelayan Anak ingin mengetahui lebih banyak tentang artikel
di e-BinaAnak yang membahas tentang kurikulum, silakan berkunjung
ke alamat berikut ini.
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/031/
-- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --
______________________________________________________________________
MUTIARA GURU
Kurikulum dimengerti sebagai program pengajaran lengkap untuk
anak-anak yang di dalamnya mencakup daftar subjek/topik pengajaran
dalam Alkitab yang telah diintegrasikan dengan
pengalaman-pengalaman untuk disesuaikan dengan konteks gereja setempat
yang berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab dan
yang berpusat pada Kristus serta dipimpin oleh Roh Kudus
untuk tujuan pertumbuhan rohani murid (anak didik).
-Robert E. Clark-
______________________________________________________________________
ARTIKEL KHUSUS
BAGAIMANA MENGAJAR ANAK MEMELIHARA LINGKUNGAN
Sebagai orang dewasa, adalah tanggung jawab kita untuk mengajar
anak-anak agar peduli terhadap lingkungan. Sejak dini, anak dapat
belajar bagaimana mereka dapat menyelamatkan bumi dan hemat energi.
Mengajar anak-anak untuk mencintai lingkungan akan menjamin
kelangsungan generasi masa depan yang peduli terhadap bumi!
1. Bincangkanlah dengan anak-anak bagaimana mereka dapat menghemat
energi. Terangkan kepada mereka pentingnya mematikan lampu ketika
meninggalkan ruangan tertentu. Pastikan Anda mempratikkan apa
yang Anda ajarkan!
2. Berbincanglah dengan anak-anak mengenai pentingnya menghemat
penggunaan air. Tunjukkan kepada mereka bagaimana mereka dapat
menggosok gigi tanpa membiarkan air terus-menerus mengalir dari
keran. Mereka akan sangat senang melakukan hal ini jika mereka
pun melihat Anda menggosok gigi tanpa membiarkan air
terus-menerus mengalir dari keran.
3. Ajak anak-anak untuk menjadi sukarelawan bagi penyelamatan
lingkungan. Menanam pohon, terlibat dalam kelompok pencinta
lingkungan, dan kegiatan memungut sampah merupakan aktivitas
sukarela yang dapat melibatkan anak-anak dalam belajar mencintai
lingkungan.
4. Hiaslah sebuah tas yang berbahan kampas/mota (kain tenunan yang
kasar dan tebal) menggunakan cap atau pewarna kain. Bawalah tas
tersebut ketika Anda berbelanja. Katakan kepada anak-anak bahwa
lebih baik menggunakan tas kampas tersebut daripada menggunakan
tas plastik karena akan lebih baik bagi lingkungan.
5. Ajarkan anak-anak untuk mencintai lingkungan dengan cara mendaur
ulang. Tunjukkan kepada mereka beberapa benda yang dapat didaur
ulang. Perlihatkan kepada mereka tempat untuk menyimpan
benda-benda tersebut. Biarkan mereka aktif berpartisipasi dalam
proses tersebut! (t/Davida)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: eHow
Judul asli artikel: How to Teach Children To Care For The Environment
Penulis: Kluke82
Alamat URL: http://www.ehow.com/how_4664754_teach-children-care-environment.htm
-- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR
RENGEKAN NATAL
Bacaan: Yesaya 9:2-3, 6-7
"Ini adalah Natal terburuk yang pernah kualami," keluh Brittany pada
kakaknya yang masih remaja, Logan, yang sedang menyusun beberapa
kumpulan kisah kelahiran Kristus. "Kita ini tinggal di kota asing di
mana ayah dipindahtugaskan dan satu-satunya tempat yang bisa kita
dapatkan untuk bertahan hidup hanyalah apartemen jelek ini. Alat
pemanasnya tidak berfungsi dengan baik, bahkan kita pun tidak
memunyai televisi."
"Saat Maria dan Yusuf tiba di Bethlehem, yang bisa mereka temukan
hanyalah sebuah kandang ternak," jawab Logan. "Paling tidak kita ini
memunyai tempat tidur. Mereka kemungkinan hanya memiliki jerami."
Brittany melihat para malaikat yang ada dalam kisah Natal itu.
"Lihat, Maria dan Yusuf mendengar para malaikat bernyanyi," katanya.
"Dan orang-orang majus datang membawa persembahan."
"Yang mendengar para malaikat menyanyi itu para gembala, bukan Maria
dan Yusuf," jelas Logan pada Brittany. "Lagipula, kita sudah
mendengar orang-orang menyanyikan lagu-lagu Natal tadi malam. Dan
pada saat kita membuka hadiah-hadiah kita di keranjang, saya yakin
kita akan mendapatkan lebih banyak hadiah dari yang kita duga --
apalagi kamu," godanya. Dia menyeringai, kemudian melanjutkan, "Kamu
selalu berkata kalau Natal ini adalah Natal terburuk, hal itu tidak
akan terjadi kecuali kamu memang membuatnya begitu -- kecuali kamu
menjadikannya sebagai rengekan Natal."
"Apa maksudmu?" tanya Brittany.
"Setiap tahun aku mendengar anak-anak mengeluh karena mereka tidak
memunyai cukup uang untuk membeli hadiah Natal," kata Logan. "Atau
mereka mengeluh tentang apa yang harus mereka kerjakan atau karena
mereka tidak diikutsertakan dalam pementasan gereja. Sering kali,
mereka juga mengeluh karena mereka tidak selalu mendapatkan hadiah
seperti yang mereka inginkan atau karena orang lain memperoleh lebih
banyak hadiah ketimbang mereka. Mereka adalah anak-anak cengeng!"
Brittany memalingkan wajahnya kepada kakaknya. "Aku tidak cengeng,"
katanya kepada sang kakak. "Setidaknya, aku tidak ingin menjadi
cengeng." Dia meringis sembari melanjutkan kata-katanya, "Dan lebih
baik aku tidak mendengar kamu mengeluh karena harus menulis ucapan
terima kasih!"
Bagaimana Denganmu?
Apakah akhir-akhir ini kamu sering mengeluh? Hari Natal seharusnya
menjadi peristiwa yang menyenangkan dan menggembirakan! Bersukacita
karena kelahiran Yesus dan anugerah hidup kekal yang bisa kau miliki
karena kelahiran-Nya. Jangan ada "rengekan Natal" di rumahmu.
Ayat Hafalan:
"Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh
bangsa." (Lukas 2:10) (t/Setya)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: The One Year Book of Devotion for Kids II
Judul asli artikel: Crybaby Christmas
Edisi: 25 Desember
Penulis: Ruth K. McQuilkin
Penerbit: Tyndale House Publisher, Inc, Illinois 1995
-- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --
______________________________________________________________________
AKTIVITAS
AKTIVITAS-AKTIVITAS PERAYAAN NATAL
HIASAN NATAL BERBENTUK LINGKARAN
Hiasan ini berfungsi untuk mengingatkan tentang cerita Natal.
Bahan yang dibutuhkan:
- Kartu Natal bekas yang menunjukkan gambar tempat kelahiran Yesus.
(Jika Anda tidak bisa menemukan kartu Natal yang cocok, maka Anda
harus membeli kartu yang baru.)
- Selembar kertas bundar dengan diameter 10 cm.
- Bahan-bahan untuk hiasan pinggir (kertas krep, kertas tisu, kertas
emas atau stiker berbentuk bintang).
- Benang katun.
- Pigura berbentuk lingkaran, digunting dari karton dengan diameter
8 cm.
- Gunting, selotip, lem, dan pensil.
Pakailah pigura untuk memilih gambar pada kartu-kartu. Tariklah
garis pada bagian dalam pigura dan guntinglah gambar itu membentuk
lingkaran, lalu tempelkan di bagian tengah kertas bundar. Gunting
benang katun sepanjang 10 cm, lalu ikatkan pada hiasan yang sudah
disiapkan untuk menggantungkannya.
Jenis Hiasan
Hiasan lipat:
Ambillah kertas krep panjang dengan lebar 2,5 cm. Tempelkan
melingkar gambar dengan cara melipat-lipatnya.
Hiasan suci:
Guntinglah kertas tisu hijau membentuk daun suci. Tempelkan secara
melingkar di pinggiran gambar. Tambahkan gambar buah berry dengan
spidol merah.
Hiasan binatang:
Guntinglah beberapa kertas emas membentuk binatang. Tempelkan secara
melingkar di pinggiran gambar.
Hiasan mengkilap:
Potonglah kertas emas berbentuk lingkaran. Tempelkan secara
melingkar di pinggiran gambar.
BALON ULANG TAHUN NATAL
Hiasan ini untuk mengingatkan mengapa kita merayakan Natal.
Bahan yang dibutuhkan:
- Beberapa lembar kertas tebal berwarna-warni dengan ukuran 12 cm x
7 cm.
- Kawat yang dibalut kertas.
- Spidol berwarna metalik.
- Pola berbentuk balon yang terbuat dari karton.
- Gunting, lem, dan pensil.
Jiplaklah pola sepasang balon pada kertas warna-warni, lalu gunting.
Buatlah sepasang balon. Ikatlah bagian bawah kedua balon dengan
menggunakan kawat yang sudah dibalut kertas. Gunakan spidol metalik
untuk menuliskan "Selamat Ulang Tahun Yesus" pada balon. Sekarang,
balon itu dapat dipasang pada ranting-ranting pohon Natal.
Anda bisa membuat beberapa balon dengan menggunakan kertas
warna-warni.
Diambil dan disesuaikan dari:
Judul buku: 100 Ide Kreatif Mengajarkan Alkitab Kepada Anak-Anak.
Penulis: Sue Price
Penerjemah: Purnawan Kristanto
Penerbit: Penerbit Andi, Yogyakarta 2008
Halaman: 177 -- 180
-- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --
______________________________________________________________________
WARNET PENA
REFERENSI CERITA NATAL DI SITUS PEPAK
Silakan berkunjung ke situs PEPAK saat ini juga. Temukan beberapa
cerita Natal menarik yang bisa menjadi bacaan sepanjang Anda
mempersiapkan Natal tahun ini. Tuhan Yesus memberkati.
1. Orang Majus yang Unik
==> http://pepak.sabda.org/orang_majus_yang_unik
2. Natal Selalu Penuh Rahasia
==> http://pepak.sabda.org/natal_selalu_penuh_rahasia_0
3. Pesta Ulang Tahun untuk Yesus
==> http://pepak.sabda.org/pesta_ulang_tahun_untuk_yesus
4. Renungan Sebuah Kisah Natal
==> http://pepak.sabda.org/renungan_sebuah_kisah_natal
5. Bagikan Kasih Natal
==> http://pepak.sabda.org/bagikan_kasih_natal
______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
copyright(e) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak
Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________ 
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|