|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____
DAFTAR ISI EDISI 483/Mei/2010
- SALAM DARI REDAKSI: Berkomunikasi dengan Tuhan Melalui Doa
- ARTIKEL: Kuasa Doa
- TIPS: Mengajarkan Doa kepada Anak-Anak
- MUTIARA GURU
- BAHAN MENGAJAR: Mengapa Kita Harus Berdoa kepada Allah?
______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
< binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org >
Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak di Facebook!
Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI
BERKOMUNIKASI DENGAN TUHAN MELALUI DOA
Shalom,
Doa merupakan bentuk komunikasi yang intim antara Tuhan dengan
anak-anak-Nya. Oleh karena itu, doa adalah bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan setiap orang percaya. Demikian pula doa
juga merupakan bagian integral dari kehidupan para pembina/pelayan
anak dan juga guru Sekolah Minggu.
e-BinaAnak edisi kali ini akan secara khusus membahas tentang
pentingnya doa bagi para pelayan anak. Selain itu, ajarkan pula
mengenai doa kepada anak-anak layan Anda sehingga mereka dapat
belajar pentingnya doa bagi pertumbuhan kehidupan rohani mereka.
Selamat melayani.
Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
Davida Welni Dana
< evie(at)in-christ.net >
http://pepak.sabda.org
http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
"Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih,
bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci
dan berdoalah dalam Roh Kudus." (Yudas 1:20)
< http://alkitab.sabda.org/?Yudas+1:20 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL
KUASA DOA
Doa adalah jalan utama yang Allah gunakan untuk mengubah kita. Doa
yang sejati menghidupkan dan mengubah hidup. William Carey menulis,
"doa yang rahasia, tekun, dan penuh kepercayaan merupakan awal mula
dari kemiripan dengan Kristus." Semua orang yang pernah berjalan
dengan Tuhan tahu bahwa doa merupakan hal yang utama hidup mereka.
Marthin Luther pernah berkata, "Aku sibuk sekali sehingga aku tidak
dapat mulai sebelum berdoa selama 3 jam setiap hari."
Kita semua mengerti bahwa doa sangat penting dan merasakan kebutuhan
untuk berdoa bagi murid-murid kita. Jadi, apa yang dapat mencegah
kita untuk tetap berdoa jika kita tahu bahwa itu benar?
Doa adalah pergumulan yang harus dihadapi setiap orang. Dalam
biografi seorang pejuang doa yang saya kagumi, ia berkata bahwa
setiap pagi ia berjuang sebelum akhirnya dia bangun dan berdoa. Ini
adalah sebuah pertempuran. Ketika kita menyadari hal tersebut, kita
dapat belajar bagaimana memenangkan pertempuran tersebut.
Murid kami belajar lebih banyak dari SIAPA DIRI kami, daripada
belajar dari apa yang kami katakan. Jati diri kita sebagian besar
ditentukan dari komitmen doa kita. Artikel ini mengajarkan kita
hal-hal praktis untuk memenangkan pertempuran yang penting ini.
Dalam percakapan saya dengan Ibu Smith, dia mengatakan kepada saya
bagaimana dia belajar untuk mendoakan murid-murid-Nya.
"Puji Tuhan, ada para pejuang doa yang menjadi contoh bagi kami.
Tuhan memakai kehidupan orang lain untuk mengajar saya mengenai
pentingnya doa dalam pelayanan mengajar. Selama 7 tahun mengajar,
Direktur Bidang Pendidikan meminta saya untuk menjadi Kepala Komisi
Anak. Saya menerima tanggung jawab tersebut, meski saya merasa tidak
cukup mampu. Sayalah yang lebih banyak belajar dari melalui
pengalaman ini."
"Seorang guru Komisi Anak datang lebih awal tiap hari Minggu pagi.
Dia masuk ke dalam kelas dan berdoa. Suatu hari, ketika saya
membagikan lembaran pekerjaan rumah, saya melihat dia berdoa dengan
satu set kartu catatan. Saya jadi penasaran. Dia berkata bahwa dia
punya satu kartu untuk setiap murid. Pada setiap kartu dia
menuliskan pokok-pokok doa untuk murid itu. Kartu tersebut menolong
dia untuk mendoakan setiap murid secara khusus tiap minggu.
Perbedaan yang ada dalam kelasnya sangat nyata. Murid-murid terlihat
hidup selama berada dalam kelasnya. Sebuah kesaksian doa yang begitu
luar biasa dari wanita ini."
"Saya mulai melakukan hal yang sama untuk kelas saya. Saya tiba 5
menit lebih awal untuk membawa ruang kelas saya dalam doa. Saya
mulai memerhatikan perbedaannya. Setelah beberapa minggu, saya
menulis sebuah kartu catatan untuk seorang murid yang orang tuanya
bercerai. Tuhan menyatakan kepada saya jalan untuk menolong
anak ini. Sebulan kemudian, saya menulis kartu catatan untuk seorang
anak yang sejujurnya banyak membuat saya jengkel. Lagi, Tuhan
menyatakan kepada saya untuk memahami perasaan anak ini dan
memperlihatkan apa yang dapat saya lakukan untuk menjangkau anak
ini. Ketika Natal, anak ini pun memberikan hidupnya untuk Tuhan.
Saat ini, dia telah menjadi aktivis di gereja dan melakukan
pelayanan untuk anak-anak bermasalah. Tuhan memimpin saya dalam
perjalanan yang menyenangkan ini, yang disebut DOA."
"Tahun-tahun berikutnya, teman `pejuang doa` saya tersebut bersaksi
kepada guru-guru Komisi Anak yang lain mengenai doanya untuk
murid-muridnya. Saya menceritakan bahwa saya belajar banyak darinya
dan mempraktikkan pengalaman doa tersebut dalam tahun-tahun
terakhir. Komisi kami menjadi "rumah doa". Hal ini mulai berdampak
pula bagi gereja kami, terjadi kebangunan doa yang mengubah gereja
kami. Ada kuasa dalam doa. Kuncinya adalah mulai dengan langkah
pertama tersebut. Tuhan akan mengerjakan selebihnya. Dengan
mendoakan murid-murid yang mungkin membuat kita gusar, kita telah
mengizinkan Tuhan untuk membuka kesempatan bagi kita dan murid
tersebut mengalami ikatan kasih dalam Kristus."
PENGALAMAN PRIBADI DALAM BERDOA
Dari pengalaman pribadi, saya meyaksikan bahwa dalam masa-masa
krisis beratlah saya merasakan kedamaian yang melimpah. Ini
dikarenakan kuasa doa. Saya belajar dari pengalaman untuk tidak
pergi ke undangan berbicara asalkan saya tahu bahwa beberapa orang
mendoakan saya. Tanpa doa mereka, barang-barang bawaan saya bisa
hilang, bahan presentasi saya bisa rusak, atau mungkin saya jatuh
sakit. Saya mengetahui kapan orang lain berdoa bagi saya dengan
adanya kehadiran spesial yang tidak dapat dijelaskan selain dengan
doa.
Setelah saya mengundurkan diri dari jabatan kepala sekolah selama 15
tahun, sekolah tersebut melewati masa kepemimpinan dua kepala
sekolah selama masa transisi yang sulit. Beberapa keluarga dan guru
mulai meninggalkan sekolah itu. Akan tetapi, mereka kemudian
mempekerjakan seseorang yang sangat setia dalam doa. Tampak jelas
bahwa dia menyelimuti setiap aspek sekolah dengan doa, dan perubahan
yang indah pun mulai terjadi. Orang-orang mulai kembali dan
kedamaian serta keteraturan merasuki sekolah. Kesaksian yang luar
biasa dari kekuatan doa!
DOA YANG DIAJARKAN TUHAN
Dalam Yohanes 17 kita melihat bagaimana Yesus berdoa [untuk]:
1. diri-Nya sendiri
2. murid-murid-Nya
3. semua orang percaya
Yesus memberikan kita contoh doa dalam Matius 6:9-13. Dia
memberitahu kita tempat untuk berdoa (Matius 6:6). Dia juga berkata
"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam
kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya." (Yohanes 15:7)
AYAT-AYAT ALKITAB UNTUK DIRENUNGKAN
Alkitab mengajarkan banyak hal tentang doa. Ambillah waktu untuk
mengamati ayat-ayat di bawah ini dan pilihlah salah satu ayat yang
khusus berbicara kepada Anda. Hafalkanlah dan doakanlah ayat itu.
Renungkanlah ayat itu saat Anda melakukan aktivitas sehari-hari.
Lihatlah apa yang Allah akan ajarkan kepada Anda melalui ayat-ayat
tersebut.
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena
setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,
mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan.(Matius 7:7-8)
Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia
mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya
menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan
apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah
memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
(1 Yohanes 5:14-15)
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka
Aku akan mendengarkan kamu (Yeremia 29:12)
Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta
kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai
sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah
maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. (Yohanes
16:23-24)
Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,
supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu
kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yohanes 14:13-14)
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah
pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu. (Matius 6:6)
Anda akan diberkati dengan menemukan lebih banyak firman
Allah dalam doa.
PENGHALANG JALAN BAGI DOA
Seperti yang Paulus katakan dalam Roma 7:15, "Sebab apa yang aku
perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang
aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat."
Kata-kata ini adalah kata-kata yang ada hubungannya dengan kita.
Kita menginginkan pelayanan doa yang efektif untuk murid-murid kita.
Apakah yang menghalangi kita menjadi lebih efektif? Mari kita
melihat beberapa penghalang jalan yang menghambat kita mengembangkan
pelayanan doa yang berbuah.
Iblis
Kita diperintahkan untuk "Mengenakan seluruh perlengkapan senjata
Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di
udara." (Efesus 6:11-12) Bahkan Yesus perlu mengusir Iblis agar
Iblis meninggalkan-Nya sendiri. Bagaimana cara Dia melakukannya?
Yesus mengutip Kitab Suci. Kita perlu memiliki ayat yang dapat kita
katakan dengan lantang ketika kita merasakan Iblis sedang mencoba
menghentikan kita mengerjakan pelayanan doa yang penuh kuasa.
Dosa
Mungkin kita menyimpan dosa yang belum kita akui dalam kehidupan
kita; hal ini menghambat kita memiliki kehidupan doa yang efektif.
Kita perlu meminta agar Roh Kudus mengungkapkan dosa yang tidak
kita sadari kepada kita. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita
dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9)
Sikap Mementingkan Diri Sendiri
Tujuan yang egois mencuri kekuatan doa dari kita. Kita perlu MENGUJI
diri kita sendiri. Apa motivasi kita mendoakan sesuatu? "Jika
seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau
mendengar." (Mazmur 66:18)
Sikap Rendah Diri
Terkadang, kita menganggap Allah tidak akan menjawab doa-doa kita
karena kita tidak layak menerimanya. Allah memang memanggil kita
untuk memunyai roh rendah hati, tetapi Dia juga menginginkan kita
datang kepadanya sebagai anak kecil yang percaya. Roma 8:26
mengatakan, "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita;
sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
tidak terucapkan."
Roh
Roh pendendam menghambat kita menerima anugerah pengampunan. "Dan
jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada
barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu
yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Markus 11:25)
LANGKAH-LANGKAH PRAKTIS BERDOA
Seperti halnya ada penghalang jalan yang menghambat kita untuk
memunyai kehidupan doa yang lebih efektif, ada juga beberapa langkah
yang dapat menolong kita mencapai kehidupan doa yang lebih kuat.
Mari kita gunakan beberapa langkah berikut ini untuk mengalahkan
penghalang jalan yang diletakkan Iblis di jalan kita.
1. Prioritaskan doa
Buatlah doa sebagai prioritas. Adalah bijaksana jika kita memulai
hari-hari kita dengan doa karena kita semua tahu bahwa [jika jika
berkata] "nanti" [hal itu] tidak akan pernah terjadi. Rutinitas
dapat mengisi keseharian kita dan dapat memakan waktu-waktu
berharga yang seharusnya dapat diluangkan bersama dengan Allah.
Ada beberapa pepatah yang dapat meringkas hal ini
dengan sangat baik:
- Seminggu tanpa doa, seminggu kita lemah.
- Hidup itu rapuh, atasilah dengan doa.
2. Murnikan tujuan Anda.
Hati yang murni di hadapan Allah dapat memperkuat pelayanan doa
kita.
3. Naikkan puji-pujian.
Saat kita merasa hampa, kita dapat merasakan kehadiran-Nya hanya
dengan memuji Allah atas segala hal yang telah diperbuat-Nya bagi
kita. Cara yang baik untuk memulai langkah awal menaikkan
puji-pujian adalah dengan membaca Mazmur.
4. Siapkan hati Anda untuk mencari wajah-Nya.
Terus bertekun dalam doa bahkan saat kita merasa enggan.
5. Doakan janji-janji Allah dari Firman-Nya.
6. Berdoa
Alih-alih hanya meminta jawaban yang sementara, mintalah karakter
yang serupa dengan Kristus kepada Allah. Lingkungan berubah,
tetapi karakter terus dibangun.
7. Percaya akan ketetapan-Nya.
8. Berdoalah dalam kekuatan Roh-Nya.
9. Berdoa untuk diberi percaya.
10. Berdoa dalam nama Yesus. (t/Davida dan Uly)
Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Judul artikel: Powerful Praying
Judul buku: Becoming a Treasured Teacher
Nama penulis: Jody Capehart
Penerbit: Victor Books, USA 1992
Halaman: 57 -- 63
______________________________________________________________________
TIPS
MENGAJARKAN DOA KEPADA ANAK-ANAK
Murid-murid Yesus seperti anak-anak rohani, maka kita dapat belajar
beberapa pokok doa dari-Nya dengan benar.
1. Yesus mengajarkan mereka tentang doa dengan menunjukkan teladan
yang baik -- diri-Nya sendiri.
Murid-murid Yesus mengamati Yesus berdoa dan terkadang menyendiri
untuk berdoa. Setelah suatu peristiwa, salah satu murid-Nya
berkata, "Tuhan, ajarkanlah kami berdoa." (Lukas 11:1-2)
Kehidupan doa Yesus memotivasi murid-murid-Nya untuk memiliki
kerinduan dalam doa.
Cara terbaik mengajarkan anak-anak berdoa adalah dengan
membiarkan mereka melihat dan mendengarkan Anda berdoa. Yesus
tidak semata-mata menerangkan doa dalam pelajaran atau
khotbah-Nya. Dia setia dalam doa yang menghubungkan-Nya dengan
Bapa-Nya. Orangtua memunyai kesempatan lebih banyak untuk
memperlihatkan kerinduan ini kepada anak-anak, sedangkan para
guru memunyai kesempatan yang terbatas. Oleh karena itu, para
guru perlu memakai kehidupan doa mereka sebagai
ilustrasi-ilustrasi dalam pelajaran. Contohnya: pelajaran tentang
ketakutan. Seorang guru dapat bercerita bahwa dia merasa sangat
takut terhadap sesuatu minggu lalu dan meminta Allah keberanian.
2. Yesus mengajarkan mereka tentang doa dengan memberikan penjelasan
agar mereka mendapatkan pemahaman yang baik -- instruksi.
Yesus menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti para murid
ketika mengajarkan mereka tentang berdoa: teman yang mengetuk
pintu untuk meminta pertolongan, atau seorang ayah yang
menyediakan apa yang baik untuk anak-anaknya. Dia tidak hanya
menjelaskan bagaimana caranya berdoa tetapi juga cara berdoa yang
salah dengan menggunakan contoh-contoh yang negatif.
Demikian juga para guru, mereka perlu mengajarkan doa kepada
anak-anak dengan tingkat pemahaman anak-anak. Apa yang relevan
dalam kehidupan mereka yang dapat membantu mereka mengerti? Untuk
anak-anak yang lebih kecil, gunakanlah ilustrasi yang konkret dan
jelas agar mereka dapat mengerti. Seiring bertambahnya usia
anak-anak, mereka dapat mempelajari pelajaran-pelajaran dengan
cara yang lebih abstrak. Permainan merupakan bagian dari
kehidupan anak. Bagaimana permainan-permainan dapat dipakai
sebagai alat?
3. Yesus mengajarkan mereka tentang doa dengan memakai contoh pola
yang baik -- contoh doa-Nya dalam Matius 6:9-13.
Kita tidak pernah membaca bahwa Yesus menyuruh para murid-Nya
untuk menghafalkan perkataan-perkataan yang sama persis dengan
contoh doa ini. Dia mengatakan, "Seperti inilah cara kalian
berdoa", alih-alih "Inilah yang harus kalian doakan." Akan
tetapi, doa ini mungkin telah menjadi doa yang paling banyak
dihafalkan. Dalam Matius 6, sebelum berdoa, Dia mengingatkan
mereka bahwa doa seharusnya tidak diucapkan untuk dilihat oleh
manusia, tetapi untuk berhubungan dengan Bapa (6:5-6) dan bahwa
doa seharusnya tidak berisi kata-kata semata (6:7-8).
Nah, tantangan dalam mengajarkan doa kepada anak-anak adalah untuk:
1. memastikan mereka berhubungan dengan Allah yang berada dalam doa
mereka dan mereka tidak hanya mempelajari doa itu untuk
menyenangkan hati Anda, guru atau orang tua, atau untuk menerima
hadiah atas menghafalkan doa tersebut, dll.
2. memastikan mereka mengerti apa arti doa sehingga mereka melewati
batas aspek hafalan untuk mempelajarinya dan melihat dampak dan
penerapan-penerapan dari konsep dalam doa. (t/Uly)
Diterjemahkan dari:
Judul asli artikel: Teaching Children About Prayer
Nama situs: MinTools.com
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://mintools.com/preview-cu10.htm
____________________________________________________________________
MUTIARA GURU
Ketika kita bergantung pada manusia,
kita akan melihat apa yang manusia lakukan.
Ketika kita berdoa dan bergantung pada Tuhan,
kita melihat apa yang akan Tuhan lakukan.
- Jody Capehart -
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR
MENGAPA KITA HARUS BERDOA KEPADA ALLAH?
Kita harus berdoa kepada Allah karena Dialah satu-satunya yang dapat
menjawab. Dialah satu-satunya yang dapat memberi kita segala hal
yang kita butuhkan. Hanya Allahlah yang dapat memberi kepuasan atas
kebutuhan kita yang paling mendalam -- kebutuhan-kebutuhan kita yang
bahkan kita sendiri tidak mengetahuinya. Allah berada di mana-mana
dan mengetahui segala sesuatu dan dapat berbuat apa saja. Dia dapat
mendengar setiap doa dan menjawab doa. Berdoa kepada para dewa,
patung-patung, para malaikat, atau kepada orang adalah hal yang
tidak masuk akal karena hanya Allahlah yang dapat menjawab doa.
Berdoa kepada Allah adalah sesuatu yang bersifat pribadi yang sangat
menarik. Allah membuatnya demikian sehingga kita mampu
mengetahui-Nya. Bapa kita yang di surga memelihara kita, mengajar
kita, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Bukanlah sesuatu hal
yang tidak baik apabila kita berdoa. Itu adalah sesuatu yang baik.
Ayat kunci:
"Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab sengsara
dan miskin aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi,
selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu." (Mazmur 86:1-2)
Ayat terkait:
1 Raja-Raja 8:38-39, 60; Mazmur 17:6, 32:6, 66;19-20; Yakobus 5:16
Catatan bagi para pelayan anak:
Meskipun berdoa merupakan bagian penting dari disiplin rutinitas
kehidupan kita sehari-hari, kita harus memperlihatkannya sebagai
sesuatu yang bersifat pribadi, sangat menarik, dan memberikan
semangat kepada anak-anak kita untuk dapat melihatnya sebagai hal
yang sama. Memaksa mereka berdoa dan bertindak terlalu kaku mengenai
hal ini tidak akan memberikan suatu kerinduan yang mendalam kepada
mereka untuk melakukan doa.
Diambil dari:
Judul buku: 107 Pertanyaan Anak-Anak tentang Doa
Judul buku asli: 107 Questions Children Ask About Prayer
Penulis: Lilian Crumb, Jonathan Farrar, James C. Galvin, Rick
Osborne, James C. Wilkoit, David R. Veernam
Penerjemah: Tidak dicantumkan
Halaman: 4
_____________________________________________________________________
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org
Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org
Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak
Twitter BinaAnak: http://twitter.com/sabdabinaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Kontributor: Shanti Titik Lestari
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________ 
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnak hub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
|
|