Search:

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

e-BinaAnak -- Aku dan Keluargaku (I)
679/Juni/I/2014

Salam kasih Kristus,

Keluarga menjadi bagian penting dalam hidup kita. Melalui keluarga, 
kita bertumbuh dalam pengenalan akan anggota keluarga dan Kristus. 
Dalam hal ini, kebersamaan dalam keluarga menjadi hal penting yang 
harus terus diperjuangkan. Jangan sampai karena kesibukan atau 
rutinitas lainnya, kita tidak mempunyai waktu untuk keluarga. Meskipun 
kebersamaan antaranggota keluarga penting, hubungan keluarga dengan 
Kristus haruslah menjadi prioritas utama dalam keluarga. Kristus harus 
menjadi pusat dalam keluarga supaya keluarga dapat menjadi cermin 
kasih Kristus dan memberkati keluarga yang lainnya.

Selama bulan Juni ini, e-BinaAnak akan mengajak para pelayan anak dan 
orang tua untuk menyadari betapa pentingnya keluarga, baik dalam 
pertumbuhan rohani maupun kedekatan antaranggota keluarga. Selamat 
membaca sajian e-BinaAnak edisi pertama bulan ini, kiranya ini menjadi 
berkat bagi Anda semua. Tuhan memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


Kebersamaan dalam keluarga adalah harta berharga yang tidak bisa 
diganti dengan kesenangan barang-barang termahal di dunia ini. 
(Tilestian)


                  ARTIKEL: AKU DAN KELUARGAKU

Ada dua macam keluarga yang dimiliki orang Kristen. Pertama, keluarga 
secara fisik dan yang kedua, keluarga secara rohani. Kali ini, kita 
akan membahas beberapa hal tentang pengertian keluarga.

Keluarga Secara Fisik

Kalau kita menyebut keluarga, biasanya yang dimaksud adalah keluarga 
secara fisik, yaitu papa, mama, kakak, adik, dan kita sendiri. Dan, 
biasanya kita tinggal bersama dengan mereka.

Di dalam Alkitab, banyak kisah tentang keluarga. Bisakah kamu 
menyebutkan contohnya? Kejadian apa yang terjadi dalam keluarga itu 
yang paling kamu ingat? Mari kita lihat beberapa contohnya.

Keluarga Adam

Keluarga Adam adalah keluarga pertama yang ada di bumi ini. Tentu saja 
karena kita tahu Adam adalah manusia pertama yang Allah ciptakan. Apa 
yang terjadi dalam keluarga ini? Kain, putra pertama Adam, benci pada 
adiknya, Habel. Begitu bencinya, sampai Kain membunuh adiknya itu 
(Kejadian 4:8). Wah, di dalam keluarga pertama saja sudah terjadi 
pembunuhan. Ini sungguh menakutkan.

Keluarga Ishak

Ishak dan Ribka memiliki anak laki-laki kembar, yaitu Esau dan Yakub. 
Ishak lebih sayang kepada Esau, sedangkan Ribka lebih sayang kepada 
Yakub (Kejadian 25:28). Rupanya, orang tua yang pilih kasih sudah 
terjadi sejak dahulu kala. Apa yang terjadi dalam keluarga ini? Yakub 
menipu kakaknya. Dia juga bersekongkol dengan ibunya untuk menipu 
ayahnya (Kejadian 27:35-36).

Keluarga Yakub

Yakub (nama lainnya Israel) memiliki 12 anak laki-laki. Tetapi, Yakub 
lebih menyayangi Yusuf dibandingkan yang lain (Kejadian 37:3). Sama 
seperti ayahnya, Yakub ternyata juga pilih kasih.

Apa akibatnya? Alkitab mencatat, Yusuf dibenci oleh saudara-
saudaranya. Mereka tidak mau bersikap ramah kepada Yusuf (Kejadian 
37:4). 
Tampaknya, mereka suka berbuat kasar kepadanya. Dibenci oleh 
kakak-kakak sendiri tentu sangat tidak menyenangkan.

Mengapa ditulis?

Mengapa Alkitab mencatat kisah-kisah seperti itu? Supaya kita bisa 
mengerti akibat yang ditimbulkan dosa: membenci, membunuh, pilih 
kasih, menipu (bahkan bersekongkol), iri hati, kasar, dan lain-lain.

Alkitab menulis apa adanya. Alkitab tidak dibuat-buat dan tidak 
memberi laporan palsu. Akan tetapi, Alkitab juga menuliskan bahwa 
dosa-dosa seperti itu dibenci oleh Allah. Allah tahu kelemahan 
manusia. Ia mengasihi manusia, tetapi membenci dosa mereka.

Allah mengasihi manusia pada waktu masih berdosa, tetapi Ia tidak mau 
manusia terus-menerus berbuat dosa. Dosa memecah belah. Dosa membuat 
keluarga saling membenci, iri hati, bersikap kasar satu dengan yang 
lain. Allah ingin kita membuang dosa dan saling mengasihi sebagai 
saudara.

Di Perjanjian Baru, kata "saudara" sering disebut. Kata "saudara" ini 
sebenarnya lebih diartikan sebagai sesama saudara di dalam keluarga 
Allah.

Keluarga Rohani

Keluarga rohani adalah keluarga yang terdiri dari orang-orang yang 
sama-sama mengasihi Tuhan Yesus. Alkitab menyebutnya keluarga Allah 
(Efesus 2:19b).

Mereka mengasihi Tuhan Yesus, Juru Selamat mereka, dengan cara taat 
pada perintah-perintah-Nya. Keluarga Allah bersifat kekal. Kekal 
karena setiap anggota sudah menerima hidup kekal dari Tuhan Yesus.

Kalau papa, mama, kakak, adik, dan kamu sendiri mengasihi Tuhan Yesus, 
selain berkeluarga secara fisik, kalian juga menjadi bagian dari 
keluarga Allah.

Semua Orang Kristen Bersaudara

Keluarga Allah adalah keluarga yang benar-benar besar. Mengapa? 
Karena, keluarga ini meliputi seluruh dunia. Ya, seluruh dunia, bukan 
hanya di gerejamu atau di kota tempat kamu tinggal. Mari kita 
perjelas. Semua orang Kristen yang mengasihi Tuhan Yesus adalah 
bersaudara, di mana pun mereka berada, di Jakarta, di Medan, di 
Indonesia, ataupun di Afrika.

Kita mungkin tidak kenal dengan orang Kristen di Afrika, tetapi di 
dalam Tuhan, kita sudah diikat menjadi keluarga. Apakah ini terdengar 
ganjil bagimu? Akan tetapi, ini benar. Jadi, kakakmu yang Kristen, 
tetanggamu yang Kristen, orang yang tidak kamu kenal tetapi Kristen, 
semua bersaudara di dalam Tuhan dan menjadi keluarga Allah. Dan, kita 
harus saling mengasihi satu dengan yang lain.

Manusia Baru

Di dalam Tuhan Yesus, kita menjadi manusia baru. Tuhan Yesus membuat 
kita menjadi baru. Allah juga memberikan kepada kita hati dan pikiran 
yang baru. Karena itu, Allah ingin kita menjalani hidup menurut cara-
Nya.

Efesus 4:17-32 membimbing kita agar melakukan yang benar dan 
menghindari yang salah. Inilah antara lain yang harus kita lakukan:

- mengatakan hal-hal yang benar, bukan dusta,

- kalau marah tidak boleh berlarut-larut, kemarahan harus secepatnya 
dimatikan,

- rajin bekerja, dan tidak boleh mencuri,

- tidak mengatakan hal-hal kotor dan jorok -- tidak memfitnah, dan

- harus ramah, menunjukkan kasih mesra dan saling mengampuni.

Kita memang tidak sempurna, tetapi ada hal-hal yang Allah tuntut dari 
kita. Dan, karena Dia sudah menjadikan kita baru, Roh Kudus akan 
selalu menolong kita bila kita benar-benar ingin taat kepada-Nya.

Keluarga kita adalah keluarga secara fisik dan keluarga rohani. Kita 
harus menerima anggota keluarga lainnya dengan ikhlas karena kita juga 
ingin diterima oleh keluarga kita.

Diambil dan disunting dari:
Nama majalah: Kita (Kristus Ialah Tuhan Anak-Anak), Tahun XXI
Judul asli artikel: Aku dan Keluargaku
Penulis: Selma K.
Penerbit: Lembaga Reformed Injili Indonesia
Halaman: 5 -- 6


       BAHAN MENGAJAR: AYAH, IBU, AJARI AKU FIRMAN TUHAN
Ditulis oleh: Santi T.

Alat dan bahan:

1. Alkitab: satu Alkitab untuk 2 orang.

2. Kertas kosong: satu kelompok mendapat 1 kertas kosong.

3. Bolpoin warna hitam, merah, atau warna lainnya. Masing-masing 
kelompok mendapatkan 1 buah bolpoin.

Tujuan aktivitas:

1. Keluarga dapat belajar bersama tentang firman Tuhan.

2. Setiap anggota keluarga bisa menentukan poin penting firman Tuhan.

3. Menumbuhkan rasa cinta keluarga pada firman Tuhan.

4. Menjalin kebersamaan dengan anggota keluarga.

Cara bermain:

1. Bagilah kelompok sesuai dengan jumlah anggota. Satu kelompok 
terdiri dari 2 orang. Misalnya: ayah dengan ibu, kakak dengan adik. 
Atau, ayah dengan adik, ibu dengan kakak.

2. Berilah masing-masing kelompok sebuah Alkitab, selembar kertas 
kosong, dan bolpoin.

3. Setiap kelompok harus menentukan nama kelompoknya berdasarkan nama 
tokoh di Alkitab, misalnya: Petrus, Yohanes, Zakheus, dll..

4. Masing-masing kelompok harus bersuten (suit) untuk menentukan 
kelompok yang akan bermain dahulu.

5. Kelompok yang menang bersuten (sebut saja kelompok I) membuka 
Alkitab (sesuai keinginan kelompok) dan mengambil 1 kata kunci dalam 
ayat yang mereka pilih. 
Misalnya: Yohanes 15:1, "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya." 
Kata kunci yang dipilih: Pokok anggur.

6. Kelompok I membuat gambar pokok anggur. Setelah itu, perlihatkan 
gambar itu kepada kelompok II dan seterusnya, dengan memberitahukan 
alamat ayat Alkitab yang sudah dipilih.

7. Kelompok lain harus menebak gambar apa tersebut dan apa maksudnya.

8. Diskusikan kata kunci yang telah dipilih tadi sesuai dengan konteks 
yang ada dalam Alkitab.

9. Lakukan aktivitas ini secara bergilir sehingga semua kelompok 
mendapat kesempatan untuk memilih ayat dan menggambarkan kata kunci 
ayat tersebut, lalu diskusikan bersama.

Selamat mencoba!


     SUA PELAYAN ANAK: MENINGKATKAN KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA

e-BinaAnak: Bagaimana cara meningkatkan kebersamaan dalam keluarga? 
Mari kita berbagi ... (29 Januari 2014)

Ningrum Setiawati: Dengan menjadikan & mengadakan doa bersama dan 
menggunakan rumah menjadi mezbah doa dalam keluarga untuk menopang dan 
mendukung dalam doa.

e-BinaAnak: @Ningrum Setiawati: Salah satu hal terpenting yang harus 
dilakukan di keluarga adalah berdoa bersama. Dengan berdoa bersama, 
kesatuan hati dan kebersamaan akan bisa dibina dengan baik. Kita 
percaya bahwa menomorsatukan Tuhan dalam keluarga akan menjadikan 
keluarga itu selalu diberkati Tuhan. :)

Labuhan Sitorus: Mulai lagi membudayakan sarapan dan makan bersama dan 
nonton bersama.

e-BinaAnak: @Labuhan Sitorus: Benar, Pak. Membudayakan kebiasaan yang 
baik dalam keluarga bisa membuat keluarga semakin dekat dan akrab. 
Selain sarapan dan nonton bersama, bisa juga berdoa bersama dan saling 
berbagi cerita dengan anak-anak.

Tere Boru Sirait: Sering berkumpul bersama, saling berbagi cerita 
aktivitas yang dilewati, melakukan kegiatan bersama, seperti masak, 
bersih2, ibadah, dll..

e-BinaAnak: @Tere Boru Sirait: Ya, melakukan aktivitas bersama anggota 
keluarga bisa menjadi cara mendekatkan relasi antaranggota keluarga. 
Selain itu, kegiatan bersama juga bisa menumbuhkan rasa peduli dan 
tolong-menolong dalam keluarga.

Shmily Tilestian: Menyediakan waktu untuk berkumpul bersama di rumah 
dan melakukan aktivitas bersama: berdoa, makan, bepergian/piknik, dan 
berbagi cerita.

e-BinaAnak: Saat ini, banyak sekali rutinitas yang secara tidak 
langsung mengurangi kuantitas anggota keluarga untuk bisa berkumpul 
bersama. Jadi, menyediakan waktu untuk keluarga menjadi hal berharga 
yang harus terus diperjuangkan agar orang tua bisa tetap dekat dengan 
anak, begitu juga sebaliknya.

Sumber: https://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/10151899007566629


           STOP PRESS: SITUS SEJARAH ALKITAB INDONESIA

Tahukah Anda bahwa hingga saat ini sudah ada paling sedikit 22 Alkitab 
yang pernah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Melayu-
Indonesia? Tahukah pihak-pihak yang telah menerjemahkan Alkitab yang 
selama ini kita miliki? Bagaimana kisah-kisah di balik penerjemahan 
Alkitab?

Situs Sejarah Alkitab Indonesia < http://sejarah.sabda.org/ > hadir 
untuk memberikan Anda informasi paling lengkap tentang seluk-beluk 
penerjemahan Akitab di Indonesia, mulai dari sejarah, bagan data, dan 
berbagai artikel menarik yang perlu untuk diketahui.

Segeralah berkunjung ke situs Sejarah Alkitab Indonesia < 
http://sejarah.sabda.org/ > dan perkaya pengetahuan dan wawasan Anda 
tentang Alkitab Anda selama ini!


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

Untuk berlangganan kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk berhenti kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-BinaAnakhub.xc.org
Untuk arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/

Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/

 

Disclaimer | © e-BinaAnak 2011 | Buku Tamu | Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati | Laporan Masalah/Saran